Berdayakan Warga Kota Jogja, Ribuan Penggerobak Disiapkan Angkut Sampah dari Rumah

Disampaikan Hasto, dari total 45 kelurahan di Kota Jogja baru sekitar 30 persen yang sudah siap untuk menerapkan program Transporter atau gerobak sampah

Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Selasa, 18 Maret 2025 | 12:35 WIB
Berdayakan Warga Kota Jogja, Ribuan Penggerobak Disiapkan Angkut Sampah dari Rumah
Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo di Balai Kota Yogyakarta, Jumat (21/2/2025). (dok.Istimewa)

SuaraJogja.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta terus mematangkan program transporter atau gerobak sampah pada setiap RW di wilayahnya. Kebijakan pengelolaan sampah ini bertujuan sekaligus untuk memberdayakan masyarakat.

Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo menuturkan saat ini sosialisasi terkait kebijakan itu sudah terus digencarkan. Termasuk untuk tidak boleh membuang sampah langsung ke depo melainkan harus menggunakan penggerobak.

"Nah sehingga kita pantau kemarin dulu penggerobak baru 600, tumbuh jadi 700, tumbuh jadi 800, per hari ini 1017," kata Hasto, Selasa (18/3/2025).

"Ya artinya kemarin dulu orang suruh jadi penggerobak itu agak males, RW-nya pada susah nyari pengerobak, tapi kenyataannya dari 616 RW sudah 1017 sekarang nih yang sanggup menjadi pengerobak," imbuhnya.

Baca Juga:Pemkot Jogja Pantau Perusahaan Nakal, Posko THR Dibuka untuk Terima Keluhan Pekerja

Disampaikan Hasto, dari total 45 kelurahan di Kota Jogja baru sekitar 30 persen yang sudah siap untuk menerapkan program tersebut. Ada tiga indikator yang digunakan terkait hal ini yakni merah, kuning dan hijau.

"Hari ini yang hijau dari 45 itu sekitar 15 [kalurahan]. Belum, belum [semua RW]. Tadi yang sudah clear, yang hijau 30 persen yang lainnya masih campur-campur, bervariasi," ucapnya.

"Kuning sama merah itu artinya belum selesai, mengkondisikannya itu belum selesai. Nah itu tiap minggu saya pantau terus, setiap selasa saya pertemuan," sambungnya.

Dia menargetkan dalam 100 hari pertama masa kerjanya sebagai wali kota, seluruh wilayah itu sudah hijau atau siap melaksanakan kebijakan gerobak sampah ini. Para lurah diminta untuk segera menyelesaikan problematika transporter pembawa sampah tersebut.

Hasto bilang akan menggelar rapat tiap pekan untuk memantau perkembangan pengelolaan sampah di kota gudeg. Tak hanya kesiapan para RW untuk gerobak sampah, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Jogja serta titik-titik pembuangan sampah liar di Kota Jogja pun akan terus dipantau.

Baca Juga:Mendalami Makna Plengkung Gading, Pintu Masuk Keraton Yogyakarta yang Akhirnya Ditutup Total

"Kemudian dinas, saya pantau membawa sampahnya dari depo itu, setiap selasa sore saya minta laporan. Laporan dipresentasikan berapa ton, titik mana saja, tonasenya berapa, terus sisanya mana, sisanya titik mana saja," ujarnya.

Terkait ketersediaan gerobak sampah, Hasto menyebut masih kurang sekitar 600 unit. Hal itu menyusul bertambahnya penggerobak yang ada di masing-masing RW.

"Penggerobaknya tambah kan jadi 1017 ya kita kekurangan sekitar 600-an lah, 600 lebih [unit gerobak]," tandasnya.

Saat ini, Hasto berencana untuk menggunakan anggaran pengadaan mobil dinas baru serta perabot rumah dinas untuk pengadaan gerobak sampah. 

"Ya, saya itu baru mempelajari kalau anggaran untuk beli mobil, anggaran untuk beli mebel itu, kalau dipakai untuk membuat gerobak ini, apakah harus pakai [anggaran] perubahan atau cukup dengan dari saya, baru saya pelajari. Tapi ya proses ini kan bisa mulai sekarang," ujarnya.

Jika ada anggaran yang tersisa, tambah Hasto, pihaknya akan turut melakukan pengadaan untuk alat pelindung diri (APD) untuk para penggerobak. 

"Ini sambil jalan, saya cicil sekarang, meskipun sekarang belum pakai anggaran itu, tapi ada CSR-CSR ya saya minta untuk gerobak. Tapi nanti kita masih mau membelikan dalam jumlah yang besar. Kalau uang sisa mau saya belikan, sepatu, topi, sama sarung tangan. Ya, APD. Kalau sisa saya belikan APD," pungkasnya.

Kebut dalam 100 Hari

Diketahui program penuntasan sampah di Kota Yogyakarta merupakan prioritas yang jadi perhatian Hasto Wardoyo bahkan sejak hari pertama dilantik. 

Gebrakannya bisa dilihat dari mulai pengosongan hingga mempercantik depo sampah di wilayah Kota Yogyakarta hingga menggandeng civitas akademi untuk mengelola sampah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini