Dia menuturkan bahwa memasuki awal bulan April 2025 setelah libur panjang lebaran, volume sampah di Kota Yogyakarta diperkirakan akan meningkat secara signifikan.
"Peningkatannya sekitar ya 20 sampai 30 persen lah. Paling tinggi 40 persen itu di harian itu. Sehingga kalau kita lihat biasanya misalnya ada 280 ton misalnya itu yang tercover oleh kita itu bisa menjadi 320-330 ton begitu yang terekam kemarin ini. Ya peningkatannya kan sekitar ya 10-20 persen ya fluktuasi hariannya," paparnya.
Pengosongan depo dan penutupan TPS memang menjadi salah satu upaya untuk menanggulangi tumpukan sampah di Kota Jogja.
"Semua depo yang besar sudah kosong. Depo yang kecil kita per hari ini sudah 15 depo kecil kosong. Jadi total depo yang kosong sudah 29," ujarnya.
Baca Juga:Deadline Penggusuran di Depan Mata, Warga Lempuyangan Lawan PT KAI: "Bukan Asetmu, Ini Tanah Kami
"Depo kecil-kecil yang dalam hal ini TPS yang belum kosong itu tinggal 16 itu. Nah 16 itu ya tidak lebih dari 30 ton," imbuhnya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta, Agus Tri Haryono, menyebutkan targetnya penutupan TPS itu akan menyeluruh hingga akhir April nanti.
"TPS Sagan, Pasar Sore, Depokan Kotagede sudah dibongkar. Kami menargetkan seluruh TPS akan ditutup secara permanen hingga akhir April ini. Ke depan, pengelolaan sampah akan sepenuhnya berbasis depo," kata Agus.
Langkah ini merupakan bagian dari komitmen Pemkot Yogyakarta untuk menciptakan kota yang lebih bersih, sehat, dan tertata, sejalan dengan penguatan tata kelola sampah dari hulu ke hilir.
Penumpukan sampah di Kota Jogja tak lepas dari aktivitas dan momen Lebaran kemarin.
Baca Juga:Kawasan Malioboro Dikeluhkan Bau Pesing, Begini Respon Pemkot Kota Yogyakarta
Kepala Disbud Kota Yogyakarta, Yetti Martanti bahwa produksi sampah di kawasan wisata Gumaton selalu meningkat cukup signifikan saat musim liburan.