Drama Ijazah Jokowi Berlanjut, UGM Jadi Sasaran Demo Ratusan Orang

Isu ijazah palsu Jokowi masih terus menjadi perdebatan meski mantan Wali Kota Solo tersebut tak lagi menjadi Presiden.

Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Selasa, 15 April 2025 | 10:33 WIB
Drama Ijazah Jokowi Berlanjut, UGM Jadi Sasaran Demo Ratusan Orang
Ratusan orang menggeruduk Fakultas Kehutanan UGM dalam aksi klarifikasi keaslian ijazah Jokowi, Selasa (15/4/2025). [Hiskia/Suarajogja.id]

SuaraJogja.id - Ratusan orang menggeruduk Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Selasa (15/4/2025) pagi.

Massa tersebut datang tidak lain untuk meminta klarifikasi terkait dengan ijazah milik Presiden RI ke-7, Joko Widodo (Jokowi).

Berdasarkan pantauan SuaraJogja.id di lokasi, ratusan orang yang terdiri dari bapak-bapak dan emak-emak itu datang dengan agenda untuk melakukan ziarah sekaligus aksi simbolik.

Mereka sudah berkumpul di depan Fakultas Kehutanan UGM sejak pukul 08.00 WIB.

Baca Juga:Psikolog UGM Soroti Peran Literasi Digital dan Kontrol Diri

Berdasarkan informasi yang beredar massa itu bernama Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA).

Para peserta aksi tampak mengenakan pakaian kasual dan syar'i, serta terlihat membawa spanduk kecil dan ponsel untuk mendokumentasikan kegiatan.

Ijazah Jokowi disebut-sebut palsu saat dikeluarkan oleh pihak Fakultas Kehutanan UGM. (Twitter)
Ijazah Jokowi disebut-sebut palsu saat dikeluarkan oleh pihak Fakultas Kehutanan UGM. (Twitter)

"Pada hari ini, sesungguhnya ngombyongi [turut serta] dari tim pembela ulama dan aktivis yang hari ini diberikan kesempatan oleh Rektorat [UGM] untuk melakukan klarifikasi tentang dugaan ijazah palsu mantan Presiden Jokowi," kata Koordinator aksi, Syukri Fadholi kepada wartawan.

Syukri menegaskan bahwa inisiatif ini bertujuan mendorong keterbukaan atas keabsahan dokumen akademik milik Jokowi.

"Oleh karena itu, kita berharap apa yang kita lakukan hari ini ada nilai-nilai dan makna yang menjurus kepada proses bagaimana pada ujungnya, Presiden Jokowi kita harapkan untuk punya etikat baik," ujarnya.

Baca Juga:Guru Besar UGM Dipecat karena Kekerasan Seksual: Polisi Belum Terima Laporan

Ia menyampaikan bahwa kehadiran TPUA ke UGM adalah bagian dari upaya klarifikasi langsung terhadap pihak kampus, terkait keaslian ijazah Jokowi. Syukri mengatakan bahwa dokumen yang beredar selama ini hanya berupa fotokopi dan belum pernah ada pembuktian langsung di pengadilan dari pihak yang dituduh.

"Tentang keasliannya itu. Keaslian ijazah yang beredar itu lho, fotokopi yang beredar. Tetapi karena Pak Jokowi kan belum menyerahkan itu semuanya di pengadilan," ungkapnya.

Menurut Syukri, seandainya Presiden Jokowi benar memiliki ijazah asli, maka seharusnya ia tidak perlu ragu menyerahkan dokumen tersebut ke pengadilan sebagai bentuk tanggung jawab dan transparansi.

"Kalau memang presiden itu punya ijazah, serahkan. Saya meyakini kalau itu diserahkan, selesai masalahnya," ucapnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa proses hukum sebelumnya dinilai belum tuntas. Pasalnya belum ada pembuktian secara fisik terkait keberadaan ijazah tersebut.

Padahal, menurutnya, pembuktian itu sangat krusial untuk menjawab tuduhan-tuduhan yang berkembang di masyarakat.

"Kalau dituduh menggunakan ijazah palsu, maka mestinya ijazah itu diserahkan pengadilan untuk dinilai, benar atau tidak. Tapi sampai detik terakhir, saudara kita Gus Nur sama Bambang Tri divonis hukum, tetapi belum bisa membuktikan itu," tuturnya.

Syukri juga berharap bahwa kegiatan hari ini berlangsung tertib, aman, dan tidak menimbulkan gangguan. Ia mengatakan, telah ada kesepakatan dengan pihak rektorat UGM dan kepolisian agar orasi dilakukan di kawasan boulevard kampus.

Sementara yang melakukan audiensi dengan pihak kampus hanya perwakilan saja. Diketahui sudah ada Roy Suryo, Dokter Tifa dan Rismon Hasiholan Sianipar yang masuk melakukan audiensi untuk klarifikasi.

"Saya berharap mudah-mudahan aksi ini berjalan tertib, aman, dan kondusif, tidak mengganggu semua pihak," ujar dia.

Seperti diketahui isu ijazah palsu Jokowi terus mencuat selama hingga selesainya masa jabatan Presiden RI ke-7 ini.

Banyak yang meragukan terkait keaslian ijazah milik Jokowi yang kerap bertebaran di media sosial. Publik akhirnya terbagi antara pro dan kontra.

Isu ijazah Jokowi ini seakan-akan menjadi perdebatan panjang. Mantan Wali Kota Solo tersebut juga tak banyak menanggapi terkait tudingan ijazah palsu.

BERITA TERKAIT

News

Terkini

Dari mulai pendaftaran, pembayaran biaya kuliah, hingga kelulusan, semuanya tercatat dengan lengkap.

News | 14:37 WIB

UGM adalah lembaga institusi pendidikan yang selalu mematuhi peraturan akademik.

News | 14:08 WIB

Dengan dukungan jaringan kerja BRI yang luas di setiap embarkasi diharapkan pendistribusian banknotes ini bisa dilakukan secara lebih efektif dan efisien.

News | 12:00 WIB

Ia merasa prihatin atas situasi yang menurutnya mencederai muruah kampus biru.

News | 11:46 WIB

Perayaan ulang tahun INNSIDE by Melia Yogyakarta digelar di Skydeck Rooftop Pool and Bar.

Lifestyle | 10:15 WIB

Selama menjadi Direktur Utama BSI, Hery mampu membawa bank syariah terbesar di Indonesia tersebut bertransformasi dengan catatan kinerja yang cemerlang.

News | 22:00 WIB

Menurut dia, pada periode April 2025 memang insiden kecelakaan laut karena terseret arus pantai sering terjadi.

News | 20:01 WIB

"Kalau tidak diproses hukum, bisa saja pelaku mengulangi perbuatannya terhadap korban lain".

News | 19:43 WIB

Langkah ini juga diharapkan mampu menekan angka pengangguran di Sleman.

News | 19:15 WIB

Made menyebutkan, Pemda hanya mengatur masalah pengalihan aset dan relokasi parkir.

News | 17:31 WIB

Dugaan korupsi WiFi Gratis sudah tersorot oleh Polresta Sleman pada akhir 2024 lalu.

News | 14:30 WIB

Larangan ke gunung itu harus ditaati, apalagi setiap akhir pekan kawasan wisata Merapi seringkali ramai.

News | 13:14 WIB

Kontroversi seperti ini juga akan menurunkan tingkat kepercayaan publik terhadap atmosfer sepak bola di Tanah Air.

News | 12:46 WIB

Pihak BTNGM secara resmi menyerahkan surat pemanggilan kepada pihak kampus UIN Raden Mas Said.

News | 19:17 WIB

Polemik penggusuran warga, sampah dan pengembangan kota Jogja harus diseriusi Wali Kota terpilih.

News | 15:18 WIB
Tampilkan lebih banyak