Gara-Gara Spot Mancing Diserobot, Sopir Truk di Sleman Bakar Motor Pemancing dari Magelang

Beruntung tidak ada korban jiwa, melainkan kerugian besar dari para korban.

Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Kamis, 24 April 2025 | 13:24 WIB
Gara-Gara Spot Mancing Diserobot, Sopir Truk di Sleman Bakar Motor Pemancing dari Magelang
Rilis kasus pembakaran motor di Mapolsek Gamping, Kamis (24/4/2025). [Hiskia/Suarajogja.id]

SuaraJogja.id - Cuma gara-gara spot mancing favorit diserobot orang lain, seorang pria asal Gamping, Sleman, nekat membakar dua unit motor milik pemuda asal Magelang.

Pelaku diketahui berinisial SK (54) yang sehari-hari bekerja sebagai sopir truk toko bangunan.

Kapolsek Gamping, AKP Bowo Susilo menuturkan peristiwa itu terjadi pada Selasa, 22 April 2025, sekitar pukul 00.15 WIB di tepi Sungai Bedog, wilayah Dusun Kradenan, Banyuraden, Gamping.

Malam itu korban HS (30) dan MA (23), bersama empat temannya, datang dari Magelang untuk mencari ikan di lokasi itu. Bukan dengan memancing tetapi maser atau menggunakan panah.

Baca Juga:Pelaku Pembakaran Gerbong di Stasiun Yogyakarta Jadi Tersangka, KAI Alami Kerugian Rp 6,9 Miliar

Mereka datang dengan tiga motor. Mereka memarkirkan motor itu di sekitar sungai, Honda Beat, Yamaha Vixion, dan Honda Vario.

Sebelum kejadian, para korban sempat melihat ada seseorang menyenter-nyenter ke arah mereka dari kejauhan. Awalnya mereka tak curiga.

Namun tak lama kemudian, terlihat ada api menyala di area parkiran motor. Para pemuda itu mengira hanya bakar sampah, ternyata motor mereka yang terbakar.

"Pelaku membakar sepeda motor milik korban dengan menyiramkan bensin yang diambil dari motornya. Bensinnya dituangkan ke botol minyak goreng, lalu disiram ke jok motor Honda Beat dan dinyalakan pakai korek api," kata Bowo saat rilis kasus, Kamis (24/4/2025).

Para korban dan saksi sempat berusaha memadamkan api namun si jago merah sudah terlalu cepat merambat. Sehingga menyebabkan motor Honda Beat terbakar habis.

Baca Juga:Viral, Ruko di Bantul Disiram Bensin dan Dibakar, Polisi Buru 4 Pelaku

"Sementara Yamaha Vixion rusak di bagian jok dan bodi samping. Sedangkan untuk Honda Vario aman tidak terkena. Total kerugian ditaksir mencapai Rp14 juta," tandasnya.

Diungkapkan Bowo, motif pelaku ternyata cukup emosional. Ia memang hobi mancing dan merasa kesal karena spot favoritnya digunakan orang lain dengan cara memanah ikan.

"Motif pelaku ini hobinya memancing. Jadi mengetahui di spot pemancingan yang tidak jauh dari rumahnya ini ada yang datang dan memanah ikan di situ, itu pelaku marah," ungkapnya.

Bowo bilang tempat korban mencari ikan itu merupakan lokasi umum yakni di Sungai Bedog. Sehingga siapapun bisa memancing di situ.

"Tapi di situ informasinya tidak boleh nyetrum maupun memanah ikan tapi para korban tidak tahu," ucapnya.

"Pada saat diberitahu oleh saksi warga lain yang juga rekan mancingnya, malamnya pelaku tidak bisa tidur, marah kemudian emosi dan akhirnya mengambil bensin itu dan terjadilah pembakaran itu," tambahnya.

Tak butuh lama bagi polisi untuk mengamankan pelaku. Keesokan harinya, Rabu (23/4/2025) pelaku sudah berhasil ditangkap dan sudah ditahan di Rutan Polsek Gamping.

"Dia mengakui perbuatannya karena marah spot mancingnya dipakai orang," ujarnya.

Polisi menyita sejumlah barang bukti termasuk korek api warna biru dan selang waterpass sepanjang tiga meter yang digunakan untuk menyedot bensin oleh pelaku.

Atas perbuatannya, SK dijerat Pasal 187 KUHP dan atau Pasal 406 KUHP tentang kejahatan yang membahayakan keamanan umum dan pengerusakan. Dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara.

Kasus memancing hingga memicu kasus kriminal tak hanya terjadi di Jogja saja. Beberapa hari lalu juga terjadi di Bengkulu dengan jumlah tewas dua orang. Mirisnya korban adalah anak kecil usia 8 dan 9 tahun.

Tak jauh berbeda dengan kasus di Jogja, yang terjadi di Bengkulu sama-sama tak ingin lokasi miliknya ini diganggu pihak lain.

Pelaku PT (17) emosi lantaran korban ARP (8) dan AB (9) memancing di kolam tanpa seizin pelaku. Para korban dipiting dan ditenggelamkan hingga tak bisa bernapas.

Pelaku juga memasukkan kedua mayat anak-anak tersebut ke karung goni dan dibuang di lokasi yang berbeda.

PT mengaku melakukan tindakan ini karena sudah kepalang kesal dengan sering hilangnya ikan di kolam miliknya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak