Makan Bergizi Gratis Berujung Maut? Kontroversi Merebak, Program Prabowo di Ujung Tanduk

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kontroversial usai kasus keracunan massal siswa, bahkan dugaan kematian. Keamanan pangan dipertanyakan, muncul seruan audit & investigasi.

Muhammad Ilham Baktora
Kamis, 02 Oktober 2025 | 15:30 WIB
Makan Bergizi Gratis Berujung Maut? Kontroversi Merebak, Program Prabowo di Ujung Tanduk
Suasana korban keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Bandung Barat. [ANTARA/Abdan Syakura]
Baca 10 detik
  • Kasus keracunan MBG di Indonesia mencapai 6.000 lebih korban siswa
  • Satu siswi dari wilayah Cihampelas Bandung Barat diduga meninggal karena MBG
  • Pemerintah diminta terbuka mempertanggungjawabkan program yang justru banyak menyebabkan korban

SuaraJogja.id - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tengah digulirkan di Indonesia kini berada di bawah bayang-bayang kontroversi menyusul serangkaian insiden keracunan massal.

Kasus paling mencolok terjadi di SMKN 1 Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, pada Rabu, 24 September 2025, di mana sebanyak 121 siswa dilaporkan mengalami keracunan setelah menyantap menu MBG.

Kabar duka semakin menyelimuti dengan dugaan meninggalnya seorang siswi bernama Bunga (inisial BR) yang sebelumnya mengonsumsi makanan tersebut.

Meskipun demikian, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung Barat dengan tegas membantah adanya keterkaitan langsung antara kematian Bunga dengan menu MBG.

Baca Juga:Pakar UGM Bongkar Borok Makan Bergizi Gratis: Cacat Sejak Awal, Dirancang untuk Bancakan?

Berdasarkan kronologi Dinkes, Bunga mengonsumsi MBG pada 24 September 2025 dan sempat mengeluh pusing ringan.

Namun, gejala serius baru muncul pada 29 September, yaitu mual, muntah lima kali, sesak napas, hingga kejang dengan mulut berbusa dan wajah sedikit bengkak pada 30 September, sebelum akhirnya dinyatakan meninggal dunia saat dalam perjalanan ke RSUD Cililin.

Jeda waktu yang panjang antara konsumsi MBG dan munculnya gejala parah menjadi dasar bantahan Dinkes.

Camat Cihampelas, Agus Rudianto, dan Kepala Puskesmas Cihampelas, Edah Jubaidah, turut menguatkan dugaan bahwa kematian Bunga kemungkinan bukan disebabkan oleh MBG karena ada kemungkinan konsumsi makanan lain.

"Bisa jadi keracunan, hanya bukan dari MBG. Karena jeda waktunya dari makan MBG jauh, kemungkinan sudah mengonsumsi makanan lain selain MBG yang menyebabkan keracunan itu," ujar Edah dikutip Kamis (2/10/2025)

Baca Juga:Makan Bergizi Gratis Sleman Rawan? 66 Dapur Belum Kantongi Izin Higienis

Namun, insiden ini telah mendorong Pemerintah Kabupaten Bandung Barat menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB).

Petugas menyiapkan menu makan bergizi gratis (MBG) di Kota Padang, Sumatera Barat. [Dok. Antara/Muhammad Zulfikar]
Petugas menyiapkan menu makan bergizi gratis (MBG) di Kota Padang, Sumatera Barat. [Dok. Antara/Muhammad Zulfikar]

Program MBG dan Kekhawatiran Publik

Program MBG, yang dikenal sebagai salah satu janji kampanye Presiden Prabowo, kini menghadapi pengawasan ketat.

Insiden di Bandung Barat hanyalah salah satu dari beberapa kasus serupa.

Beberapa laporan menyebutkan lebih dari 300 siswa dari berbagai jenjang di Cipongkor mengalami gangguan kesehatan setelah mengonsumsi MBG, dan juga terdapat 109 korban keracunan massal di Tasikmalaya.

Bahkan di Yogyakarta sendiri sudah ada 1.000 siswa yang menjadi korban sejak program makan gratis ini bergulir tahun ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak