Seni Menyapa Masyarakat: Pameran 'Lintas Imaji' Yogyakarta Rayakan Keberagaman Gaya

Pamerin ini akan berlangsung selama tiga bulan dengan menyuguhkan karya dari berbagai aliran.

Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Rabu, 07 Mei 2025 | 18:57 WIB
Seni Menyapa Masyarakat: Pameran 'Lintas Imaji' Yogyakarta Rayakan Keberagaman Gaya
Salah satu lukisan di Pameran Lintas Imaji di 'Lintas Imaji: Melintas Gaya, Menyatu Dalam Imaji' di Mustika Yogyakarta Resort & Spa, Rabu (7/5/2025). [Hiskia/Suarajogja]

"Imaji muncul kemudian sebagai imajinasi, terbentuk dalam suatu pikiran dan perasaan, kemudian dimunculkan dalam karya seni rupa. Dari sekian banyak yang ikut serta, masing-masing memiliki imajinasi dan mewujudkan dalam bentuk karya," ungkap Irwan.

Senada, kurator pameran Arif Datoem menekankan bahwa pameran ini bukan sekadar memamerkan lukisan imajinatif, melainkan juga ruang ekspresi emosional yang dalam.

"Lintas Imaji bukan hanya pameran lukisan berbasis imajinasi saja, tapi di dalamnya ada aspek emosional dan rasa. Itu semua berbicara pada kita melalui karya-karya ini," ucap Arif.

Arif mengajak publik untuk menikmati pameran ini bukan hanya dengan mata, tetapi juga dengan rasa.

Baca Juga:Dari Poster Kemerdekaan Hingga Orba: Seni Cetak Grafis, Media Propaganda yang Terlupakan

"Saya hanya ingin mengajak untuk menikmatinya melalui pemandu, siapa? Ya imajinasi kita. Dan satu lagi, emosi kita," tambahnya.

Pembukaan pameran seni rupa 'Lintas Imaji: Melintas Gaya, Menyatu Dalam Imaji' di Mustika Yogyakarta Resort & Spa, Rabu (7/5/2025). [Hiskia/Suarajogja]
Pembukaan pameran seni rupa 'Lintas Imaji: Melintas Gaya, Menyatu Dalam Imaji' di Mustika Yogyakarta Resort & Spa, Rabu (7/5/2025). [Hiskia/Suarajogja]

Pembukaan pameran ini diresmikan oleh Irjen. Pol. (Purn.) Drs. Bekto Suprapto, yang menyampaikan pandangannya mengenai pentingnya seni dalam membangun karakter dan nilai kemanusiaan.

"Lewat lukisan kita bisa memotret imajinasi, emosi kita keluarkan semua. Seni memiliki peran strategis dalam memperkaya jiwa, memperhalus budi, mempersembahkan keindahan alam, dan memperkuat nilai-nilai kemanusiaan," ujar Bekto.

Pamerin ini akan berlangsung selama tiga bulan dengan menyuguhkan karya dari berbagai aliran dan gaya yang berbeda.

Kehadiran lintas disiplin dan dukungan publik luas menunjukkan bahwa seni tetap relevan sebagai ruang pertemuan gagasan, emosi, dan solidaritas sosial di tengah masyarakat. Sehingga apapun latar belakang yang dibawa menjadi sebuah seni yang hidup dari perspektif seniman itu sendiri.

Baca Juga:Berjasa Kembangkan Seni dan Budaya, Soimah dkk Raih Anugerah Kebudayaan DIY

Pameran ini terbuka untuk umum dan diharapkan dapat menjadi ruang temu antara seniman, kolektor, serta masyarakat luas yang mencintai dunia seni rupa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini