Tidak hanya menikmati kuliner yang ada, pengunjung bisa menyaksikan kompetisi memasak Bakat Boga Challenge serta demo masak dari chef ternama.
Ada pula Workshop Pastry & Bakery Culinary dengan kelas-kelas seperti Chocolate Drinks, Gelato in Jar, hingga Butter Cookies for Competition.
Industri teh dan kopi pun turut ambil bagian dalam pameran itu dengan menghadirkan Talkshow Teh bersama Dewan Teh Indonesia (DTI) dan Asosiasi Teh Indonesia (ATI).
Mereka akan membahas inovasi dan masa depan teh Indonesia.
Baca Juga:Dalang Kebocoran Soal ASPD Terungkap, Disdikpora DIY dan Jogja Tak Beri Sanksi?
Pecinta kopi pun dapat mengikuti Talkshow Kopi bersama DEKOPI mengupas strategi memperkuat kopi lokal di pasar global.
Selain itu, pengunjung dapat mengikuti seminar tentang tren pasar makanan dan minuman, strategi pemasaran digital serta praktik keberlanjutan.
Sesi Business Matching juga digelar untuk mempertemukan pelaku usaha dengan investor dan mitra potensial.
Daud meyakini melalui kekayaan acara dan jejaring bisnis yang dibuka ini, Jogja Food & Beverage Expo 2025 diprediksi bakal jadi momentum penting bagi industri kuliner di Yogyakarta.
Termasuk untuk mendorong Yogyakarta sebagai pusat inovasi industri makanan dan minuman nasional.
Baca Juga:'Lumbung Mataraman': Cara Cerdas Jogja Atasi Surplus Makanan & Bantu Warga Rentan
"Perpaduan antara inovasi terkini dan hubungan bisnis yang terfokus akan memperkuat posisi Indonesia khususnya Yogyakarta di pasar global, memperkuat daya saing industri makanan, minuman, serta kemasan dan pengolahan baik di tingkat domestik maupun internasional," ungkapnya.