Sementara salah seorang karyawan hotel yang menjadi saksi mata, Suryatno mengungkapkan, dia berada di depan hotel saat suara ledakan terdengar dari SPBU.
Tiba-tiba terjadi ledakan yang mengejutkan dan membuat karyawan keluar dari hotel.
"Tiba-tiba kaca hotel pecah saat suara ledakan keras terjadi. Tidak hanya kaca di bawah, tapi di lantai dua juga ada yang pecah," ungkapnya.
Secara terpisah Taufiq Kurniawan, Area Manager Comm, Rel, & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah mengungkapkan munculnya percikan api di SPBU 44.552.14 Gedongtengen, Kota Yogyakarta terjadi saat dilakukan perbaikan dispenser Pertalite oleh teknisi pada sekitar pukul 13.11 WIB.
"Sedang dilakukan perbaikan dispenser Pertalite oleh teknisi. Dispenser tersebut stop operasi dan dalam proses diperbaiki. Sekitar pukul 13.11 WB saat proses perbaikan oleh teknisi, muncul percikan api di pulau pompa tersebut," jelasnya.
Operator SPBU segera menghubungi Pemadam Kebakaran.
Sembari menunggu damkar, operator SPBU mencoba memadamkan api dengan APAR. Saat damkar tiba di lokasi, api segera dan berhasil dipadamkan pada pukul 13.24 WIB.
"Setelah dilakukan pengecekan, BBM pada tangki timbun SPBU dalam kondisi aman dan tidak terbakar," ungkapnya.
Saat ini SPBU tersebut stop beroperasi. Pertamina segera meminta SPBU untuk melakukan pembersihan, perbaikan sarana dan fasilitas.
"Kami juga melakukan pengecekan fisik sebelum dapat beroperasional kembali," imbuhnya.
Baca Juga:Guru Pensiun Massal, Rekrutmen Terbatas: Kulon Progo Cari Akal Atasi Krisis Tenaga Pendidik
Kasus meledaknya pengisian BBM ini memang jarang terjadi di DIY, meski begitu keamanan dan keselamatan tetap harus dijaga.
Belum ada keterangan lanjut dari pihak polisi dan Pertamina selepas kasus ledakan ini menjadi ramai di media sosial.
Hingga kini polisi masih menyelidiki penyebab ledakan yang menyebabkan 7 orang terluka tersebut.