Istana Sebut Gosip, Pengamat Bilang Luka Politik: Drama Megawati-Gibran di Hari Lahir Pancasila

Gestur Gibran saat bertemu Megawati seakan membuka luka lama antara PDIP dan Jokowi.

Muhammad Ilham Baktora
Rabu, 04 Juni 2025 | 17:42 WIB
Istana Sebut Gosip, Pengamat Bilang Luka Politik: Drama Megawati-Gibran di Hari Lahir Pancasila
Momen canggung antara Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka dan Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri saat perayaan Hari Lahir Pancasila, Senin (2/5/2025). (YouTube)

SuaraJogja.id - Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, menjadi sorotan publik usai terlihat enggan menyapa Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di Gedung Pancasila, Jakarta, Sabtu (1/6/2025).

Gestur diam yang ditunjukkan Megawati menuai banyak tafsir, salah satunya datang dari pengamat politik Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga.

Menurut Jamiluddin, sikap Megawati tersebut tidak bisa dilepaskan dari sejarah hubungan politik yang rumit antara dirinya dan Gibran.

Ia menilai bahwa diamnya Megawati mencerminkan luka politik yang masih membekas.

Baca Juga:Forum Purnawirawan TNI Minta Gibran Dimakzulkan, Ini Kata Ahli Hukum Tata Negara UGM

"Ini hal yang wajar mengingat Megawati adalah sosok yang lugas. Dalam dunia politik, ia seringkali menunjukkan perasaan yang sesungguhnya, tanpa berpura-pura," ujar Jamiluddin saat dihubungi Suara.com pada Rabu (4/6/2025).

Jamiluddin menambahkan bahwa Megawati memang dikenal sebagai politisi yang tidak suka menyembunyikan perasaannya, bahkan di ruang publik.

Sikap yang ditunjukkan dalam momen kenegaraan ini memperlihatkan bahwa relasi personal maupun politik antara Megawati dan Gibran belum membaik.

Di sisi lain, Presiden Prabowo Subianto justru menyampaikan pujian terhadap Megawati, khususnya atas penampilannya yang dianggap luar biasa.

Prabowo menilai Megawati berhasil menjalankan program diet yang membuat penampilannya lebih bugar.

Baca Juga:PDIP Minta Kepala Daerah Tunda Hadiri Retreat di Magelang, Analis: Berpotensi Picu Konflik Internal

Momen kebersamaan mereka terekam dalam acara yang sama di Gedung Kementerian Luar Negeri.

Namun, hubungan Megawati dan Gibran dinilai tetap dingin.

Jamiluddin menilai ketidaksukaan itu merupakan imbas dari keputusan Gibran yang maju sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo dalam Pilpres 2024—keputusan yang menyebabkan Gibran dikeluarkan dari PDIP.

"Jika Megawati memilih untuk tidak berbicara dengan Gibran, itu menunjukkan bahwa secara emosional ia masih belum menerima Gibran sepenuhnya," lanjutnya.

Sejak pemecatan Gibran dari PDIP, hubungan keduanya tidak menunjukkan tanda-tanda perbaikan.

Bahkan posisi Gibran sebagai Wakil Presiden tidak cukup untuk meredakan ketegangan yang ada.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak