Kabupaten Sleman menjadi wilayah dengan kunjungan terbanyak, diikuti oleh Kota Yogyakarta, Gunungkidul, Bantul, dan Kulon Progo.
Okupansi Hotel Tidak Mengikuti Tren Kunjungan
Meskipun kunjungan wisatawan meningkat, tingkat hunian hotel di Yogyakarta selama libur Lebaran 2025 kemarin mengalami penurunan sekitar 20 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Beberapa faktor yang mempengaruhi penurunan ini antara lain kondisi ekonomi yang menekan daya beli masyarakat dan kecenderungan wisatawan untuk memilih akomodasi alternatif yang lebih terjangkau.
Baca Juga:Malioboro Makin Ketat, Ratusan Perokok Kena Sanksi, Wisatawan Luar Daerah Mendominasi
Tren Menjelang Libur Idul Adha 2025
Menjelang libur panjang Idul Adha 2025, terdapat indikasi positif dalam sektor pariwisata Yogyakarta.
Selama libur panjang akhir Mei 2025, tingkat reservasi hotel di DIY mencapai 50-60 persen, meningkat sekitar 20 persen dibandingkan hari-hari biasa.
Kota Jogja dan Sleman menjadi wilayah dengan okupansi tertinggi, sementara kabupaten lain masih menunjukkan angka yang lebih rendah.
Destinasi Wisata Favorit
Baca Juga:Solusi Anti Pesing Malioboro, Wali Kota Jogja Cari Cara Antisipasi Terbaik
Kawasan Malioboro tetap menjadi magnet utama bagi wisatawan, bersama dengan destinasi alam seperti Pantai Baron, Pantai Parangtritis, dan kawasan Kaliurang.
Wisata edukasi seperti museum dan candi juga menarik minat pengunjung.
Tantangan dan Harapan
Meskipun terdapat peningkatan kunjungan wisatawan, sektor perhotelan di Yogyakarta menghadapi tantangan dalam meningkatkan tingkat hunian. Apalagi di tengah lesunya ekonomi saat ini.
Faktor-faktor seperti kondisi ekonomi dan preferensi wisatawan terhadap akomodasi yang lebih terjangkau mempengaruhi tren ini.
Namun, dengan strategi pemasaran yang tepat dan peningkatan kualitas layanan, diharapkan sektor perhotelan dapat memanfaatkan momentum libur Idul Adha untuk meningkatkan okupansi.