Animasi 'Merah Putih: One For All' Kaku? Ini Catatan Pedas Dosen ISI untuk Kreator Film Anak

Dia menilai kualitas film animasi yang digunakan masih jauh dari kata optimal.

Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Senin, 11 Agustus 2025 | 15:04 WIB
Animasi 'Merah Putih: One For All' Kaku? Ini Catatan Pedas Dosen ISI untuk Kreator Film Anak
Potret Poster Film Merah Putih One For All. (YouTube CGV Kreasi)

Sementara itu, bagi penonton, penting juga untuk memahami bahwa industri animasi nasional sedang dalam proses bertumbuh.

"Kritikan memang diperlukan, tetapi alangkah baiknya disampaikan secara membangun. Mengapresiasi niat baik di balik produksi seperti ini sama pentingnya dengan mendorong peningkatan kualitas," ucapnya.

Deddy menilai meski dari sisi teknis masih ada banyak ruang untuk peningkatan, film ini bisa menjadi batu pijakan berharga bagi karya-karya berikutnya.

"Sebagai penutup, izinkan saya mengutip pepatah Jawa:
Jer basuki mawa béya, keberhasilan memerlukan biaya, tenaga, dan waktu," ujar dia.

Baca Juga:Warisan Terakhir Hamzah Sulaiman: Film 'Jagad'e Raminten' Ungkap Kisah Kabaret Inklusif Jogja

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak