Padahal, FOYB menilai mitra ojol yang sejahtera berarti membantu pemerintah untuk menumbuhkembangkan roda perekonomian nasional.
Peningkatan pendapatan yang diperoleh mitra ojol akan lebih baik dibandingkan bila hanya dinikmati oleh aplikator saja.
"Jika kami diberi kesejahteraan dan perlindungan, kami akan menjadi mitra yang kuat bagi negara dalam mendorong penguatan ekonomi rakyat dan menyongsong Indonesia Emas 2045," tandasnya.
Tuntutan Ojol
Baca Juga:Setelah Monjali, Giliran Pos Polisi Pingit Dilempari Bom Molotov, Apa Motif Pelaku?
Rie bilang setidaknya ada empat tuntutan utama yang telah selama ini mereka perjuangkan.
Disampaikan Rie, empat tuntutan yang diusung oleh FOYB ini adalah kenaikan tarif roda dua (sepeda motor) untuk penumpang, regulasi makanan dan barang, Undang-Undang Transportasi Online dan kenaikan tarif bersih untuk roda empat (mobil).
Selain itu, FOYB menuntut penghapusan tiga fitur utama yang mereka anggap merugikan, yaitu program slot, fitur aceng/goceng, dan double order.
Pihaknya menganggap ketiga fitur tersebut menurunkan pendapatan pengemudi dan menambah jarak tempuh serta waktu tanpa keseimbangan pembayaran yang diterima oleh para driver.
"Itu sudah kita gaungkan sejak 20 Mei yang aksi nasional," pungkasnya.
Baca Juga:Geger! Sejumlah Pos Polisi di Sleman Jadi Sasaran Perusakan hingga Terbakar