Heboh Ulat di MBG Siswa, Pemkab Bantul Akui Tak Bisa Sanksi Langsung Penyedia Makanan

Kasus MBG siswa di Bantul yang mengandung ulat dan telur lalat mengungkap fakta baru. Pemkab Bantul akui tak punya wewenang sanksi langsung penyedia makanan

Budi Arista Romadhoni
Sabtu, 06 September 2025 | 20:50 WIB
Heboh Ulat di MBG Siswa, Pemkab Bantul Akui Tak Bisa Sanksi Langsung Penyedia Makanan
Ilustrasi menu program makan bergizi gratis alias MBG. (ist)
Baca 10 detik
  • Heboh ulat dan telur lalat di MBG siswa
  • Pemkab Bantul akui tak bisa sanksi penyedia jasa.
  • Bentuk Satgas khusus untuk awasi program makan.

SuaraJogja.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, membuat pengakuan mengejutkan terkait kasus temuan ulat, telur lalat, hingga jangkrik dalam menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMP Negeri 2 Sewon.

Pemkab menyatakan tidak memiliki kewenangan langsung untuk memberikan teguran atau sanksi kepada pihak penyedia makanan.

Fakta ini terungkap setelah insiden yang videonya viral di aplikasi pesan WhatsApp tersebut dievaluasi oleh pemerintah daerah. Alih-alih memberikan sanksi tegas, Pemkab Bantul memilih jalur diskusi untuk mencegah kejadian serupa terulang.

Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Bantul, Hermawan Setiaji, menjelaskan bahwa Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) selaku penyedia makanan memiliki hierarki organisasinya sendiri yang berada di luar jangkauan wewenang Pemkab untuk penindakan langsung.

Baca Juga:Danais Dipangkas, Bagaimana Nasib Event Budaya Bantul di Tahun 2026?

"Kami kan tidak punya wewenang menegur, karena mereka punya hirarki sendiri. Akan tetapi, Pemkab Bantul sudah melakukan rembugan (berdiskusi) agar kejadian seperti itu tidak terulang kembali," kata Hermawan dikutip dari ANTARA di Bantul, Sabtu (6/9/2025).

Meski tidak bisa menjatuhkan sanksi, Hermawan menegaskan bahwa pihaknya telah menggelar evaluasi bersama seluruh pemangku kepentingan, termasuk berkomunikasi intensif dengan pihak penyedia makanan.

Tujuannya adalah membangun komitmen bersama untuk menjaga kualitas dan higienitas makanan bagi para siswa.

"Jadi, itu kami evaluasi bareng-bareng dan bangun komitmen agar kejadian seperti itu tidak terulang kembali," tegasnya.

Sebagai langkah konkret dan solusi jangka panjang, Pemkab Bantul menggandeng perwakilan Badan Gizi Nasional (BGN) untuk membentuk Satuan Tugas (Satgas) khusus. Satgas ini dirancang untuk mengakselerasi dan mengawasi pelaksanaan program MBG di seluruh wilayah Bantul.

Baca Juga:Dua Guru SMPN 3 Berbah Ikut Alami Gejala Keracunan usai Diduga Santap MBG

"Dari hasil komunikasi yang terakhir, untuk memaksimalkan MBG di Bantul, sudah ada kesepahaman bahwa kita mau ada Satgas (Satuan Tugas) percepatan program MBG, yang di dalamnya termasuk orang dari BGN sendiri," ungkap Hermawan.

Nantinya, Satgas tersebut akan berfungsi sebagai tim respons cepat yang akan langsung turun tangan jika ditemukan kendala atau permasalahan dalam distribusi dan kualitas makanan gratis bagi siswa.

Sebelumnya, jagat maya di Bantul dihebohkan dengan beredarnya video yang memperlihatkan menu makanan gratis siswa SMP Negeri 2 Sewon yang di dalamnya ditemukan benda-benda tak layak konsumsi seperti ulat, telur lalat, dan bahkan seekor jangkrik.

Kepala SMP Negeri 2 Sewon, Susi Daryanti, telah mengonfirmasi kebenaran video tersebut. Pihak sekolah juga telah secara resmi melaporkan insiden menjijikkan itu kepada pengelola program makan bergizi gratis yang bertanggung jawab.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak

Mau notif berita penting & breaking news dari kami?