Mensos Tegaskan Tiga Dosa Besar di Sekolah Rakyat, Siapkan Pengawasan Ketat

Menurut dia tiga persoalan krusial itu tidak boleh terjadi di lingkungan pendidikan.

Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Rabu, 10 September 2025 | 15:39 WIB
Mensos Tegaskan Tiga Dosa Besar di Sekolah Rakyat, Siapkan Pengawasan Ketat
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul di Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 20, Purwomartani, Kalasan, Sleman, Rabu (10/9/2025). [Hiskia/Suarajogja]
Baca 10 detik
  • Mensos, Saifullah Yusuf menyebutkan tiga hal yang harus diwanti-wanti di sektor pendidikan
  • Hal itu bisa meningkatkan kualitas pendidikan terutama di SR yang dibangun pemerintah
  • Kemensos akan memperkuat sistem pengawasan

SuaraJogja.id - Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menegaskan ada tiga hal yang disebut sebagai dosa besar di lingkungan pendidikan termasuk pada program Sekolah Rakyat (SR).

Tiga hal itu yakni perundungan atau bullying, kekerasan fisik dan seksual, dan intoleransi.

"Ada tiga yang tidak boleh terjadi di sekolah rakyat, yang disebut dengan tiga dosa besar pendidikan, ada tiga ini yang tidak boleh terjadi," kata Gus Ipul, di Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 20, Purwomartani, Kalasan, Sleman, Rabu (10/9/2025).

Menurut dia tiga persoalan krusial itu tidak boleh terjadi di lingkungan pendidikan.

Baca Juga:Dinamika Mengejutkan di Sekolah Rakyat: Dari Rindu Rumah Hingga Rehabilitasi Kecanduan Rokok

Ia mengingatkan bahwa potensi penyimpangan harus diantisipasi sejak dini oleh semua pihak yang terlibat.

"Harus dicegah sejak dini, dimitigasi, kalau wali asrama, wali asuh melihat tanda-tanda ini segera laporkan dan kita carikan solusi," imbuhnya.

Wanti-wanti itu tidak hanya diberikan kepada para siswa di Sekolah Rakyat.

Melainkan juga kepada wali asuh dan wali asrama yang mendampingi mereka.

"Jadi kalau ada wali asuh, wali asrama yang punya kecenderungan tiga hal ini [bullying, kekerasan dan intoleransi] lebih baik mengundurkan diri aja, sebab pada saatnya akan ketahuan," tegasnya.

Baca Juga:Bocah Pemancing Temukan Arca Kuno di Sungai Sleman: Diduga Peninggalan Mataram Kuno

Lebih jauh, Gus Ipul menegaskan, pendekatan yang digunakan bukan sekadar hukuman, melainkan rehabilitasi.

"Kita tidak singkirkan mereka begitu saja tapi kita akan rehabilitasi, kita punya panti-panti rehab, supaya mereka juga menjadi lebih baik dan normal kembali," ucapnya.

Untuk mencegah hal-hal tersebut, Kemensos akan memperkuat sistem pengawasan.

Baik pengawasan di lingkungan internal sekolah atau pengawas yang diberikan oleh Kemensos.

Ia memastikan, pengawasan tidak akan berjalan sendiri, melainkan disertai dengan pembekalan dan evaluasi berkala.

Dukungan teknologi dalam sistem manajemen Sekolah Rakyat pun disiapkan untuk meningkatkan pengawasan.

"Di samping ada pembekalan, monitoring dan evaluasi dan juga pengawasan, ini secara simultan. Ya ada yang menggunakan teknologi juga CCTV misalnya atau juga manajemen yang berbasis digital itu semua yang kita siapkan," ujar dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak