Hari Kontrasepsi Sedunia, Sleman Beri Kejutan! Bukan Sekadar Seremonial, Tapi Bukti Nyata

Kepala Dinas P3AP2KB Sleman, Novita Krisnaeni, menyampaikan target tahun ini meliputi 1.424 peserta baru.

Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Kamis, 11 September 2025 | 20:54 WIB
Hari Kontrasepsi Sedunia, Sleman Beri Kejutan! Bukan Sekadar Seremonial, Tapi Bukti Nyata
Salah satu lokasi bakti sosial ini di PKU Muhammadiyah Gamping pada Kamis, (11/9/2025). (dok.Istimewa)
Baca 10 detik
  • P3AP2KB Sleman menggelar bakti sosial bertema pelayanan KB serentak
  • Kegiatan ini memperingati Hari Kontrasepsi Dunia
  • Adanya KB juga menjadi salah satu faktor untuk menekan angka stunting

SuaraJogja.id - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Sleman menggelar bakti sosial pelayanan KB serentak.

Kegiatan ini sebagai peringatan World Contraception Day atau Hari Kontrasepsi Sedunia.

Bakti sosial itu dilaksanakan berupa pelayanan KB IUD dan Implan.

Delapan titik tersebut bekerja sama dengan faskes yang telah terdaftar di K0/KB aplikasi SIGA Kemendugbangga Pusat.

Baca Juga:Dari Irigasi Kumuh ke Jalur Rafting: Gerakan Pemuda Sleman di Selokan Mataram Ini Inspiratif

Kepala Dinas P3AP2KB Sleman, Novita Krisnaeni, menyampaikan target tahun ini meliputi 1.424 peserta baru.

Berdasarkan jumlah itu, 712 akseptor adalah pengguna Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) dan 470 akseptor lainnya peserta KB pasca persalinan.

"Jadi yang cukup membedakan dengan peringatan tahun-tahun sebelumnya adalah tahun ini target capaian dikhususkan untuk peserta KB baru tanpa mengesampingkan pelayanan pada peserta lama yang ingin ikut KB ulangan maupun mau ganti cara," kata Novita dalam keterangannya, Kamis (11/9/2025).

Novita bilang program ini tidak sekadar peringatan seremonial saja.

Melainkan sebagai upaya untuk memastikan masyarakat mendapat akses layanan KB yang tepat.

Baca Juga:Bocah Pemancing Temukan Arca Kuno di Sungai Sleman: Diduga Peninggalan Mataram Kuno

Sehingga dapat merencanakan jumlah dan jarak kelahiran anak sesuai dengan kemampuan dan kondisi kesehatan.

Hal itu diharapkan dapat berpengaruh kepada kualitas hidup keluarga yang lebih terjamin.

Kepala Perwakilan BKKBN DIY, Mohammad Iqbal Apriansyah menambahkan dengan perencanaan yang baik maka potensi anak stunting pun dapat ditekan lebih masif.

"Momen ini juga sebagai langkah penurunan angka prevalensi stunting di Indonesia dengan memperhatikan pendekatan budaya kewilayahan, termasuk di Kabupaten Sleman yang memiliki berbagai inovasinya," kata Iqbal.

Melalui kegiatan ini, pemerintah berharap kesadaran masyarakat, khususnya generasi muda meningkat terhadap pentingnya kontrasepsi serta kesehatan seksual dan reproduksi.

Dengan begitu, setiap keluarga bisa membuat pilihan yang tepat dan bertanggung jawab terkait rencana berkeluarga.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini