Cuaca Ekstrem, Nelayan DIY Jangan Lengah! Pelampung Jadi Harga Mati

Potensi kecelakaan selalu ada saat kondisi cuaca yang tak menentu seperti sekarang.

Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Rabu, 17 September 2025 | 12:53 WIB
Cuaca Ekstrem, Nelayan DIY Jangan Lengah! Pelampung Jadi Harga Mati
Ilustrasi nelayan mencari ikan di Panatai Selatan DIY. (Pixabay)
Baca 10 detik
  • Nelayan di Pansel DIY diminta selalu waspada di musim hujan saat ini
  • Beberapa kasus kecelakaan terjadi dan jadi antisipasi pemerintah
  • Nelayan diharapkan terus memantau kondisi cuaca setiap hari

SuaraJogja.id - Para nelayan di pantai selatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diminta untuk memakai jaket pelampung. Hal ini sebagai antisipasi kecelakaan laut yang berujung kematian.

Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) DIY Catur Nur Amin, mengatakan bahwa jaket pelampung penting untuk selalu dikenakan apalagi saat melaut.

Terlebih di cuaca yang sudah sangat susah diprediksi sekarang.

"Cuaca akhir-akhir ini susah diprediksi. Kalau dulu nelayan mengandalkan ilmu 'titen' [pertanda] dengan menghitung gelombang, sekarang kadang sudah tidak sesuai. Jadi pelampung tetap harus dipakai," kata Catur dikutip, Rabu (17/9/2025).

Baca Juga:Profil Ni Made Dwipanti Indrayanti: Sekda DIY Perempuan Pertama di Jogja yang Sarat Prestasi

Kekinian insiden perahu terbalik terjadi di Pantai Trisik, Galur, Kulon Progo, Minggu (14/9/2025) pagi kemarin.

Adapun Perahu Karya Dilaga I terbalik usai dihantam ombak besar.

Beruntung nakhoda dan anak buah kapal berhasil selamat.

Selain kejadian di Pantai Trisik, diungkap Catur, pada awal 2025 lalu, adapula insiden yang melibatkan seorang nelayan berujung meninggal dunia akibat kecelakaan di Pantai Congot, Kulon Progo.

Meskipun saat itu korban sudah mengenakan jaket pelampung namun korban terhempas ombak dan terbentur kapal.

Baca Juga:Mitos Baju Hijau di Pantai Selatan: Benarkah Larangan Nyi Roro Kidul Berbasis Sains?

"Dari kasus yang ada itu ternyata bukan nelayan baru. Mereka adalah nelayan-nelayan senior, artinya mereka sudah paham dengan kondisi perairan di daerah tersebut," tandasnya.

Sehingga memang penggunaan pelampung tidak hanya ditujukan bagi nelayan baru tetapi juga termasuk nelayan berpengalaman.

Mengingat potensi kecelakaan selalu ada dan kondisi cuaca yang tak menentu.

Dia bilang pihaknya terus berkoordinasi dengan DKP Kabupaten untuk menyosialisasikan informasi cuaca dari BMKG ke nelayan.

Terutama di wilayah Bantul, Gunungkidul, dan Kulon Progo yang kawasan pantainya berbatasan langsung dengan laut lepas.

Setiap muncul prakiraan atau peringatan dini gelombang tinggi dari BMKG pada umumnya nelayan tidak berani melaut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak