- IHR lomba pacuan kuda digelar di Jogja
- Tradisi Piala Raja sendiri telah bergulir sejak 2009 dan kini memasuki penyelenggaraan ke-15
"Untuk pertama kalinya dalam sejarah, kita kirim 57 kuda dan memperebutkan 8 medali emas. Kita optimistis bisa membawa pulang medali, tinggal menunggu warnanya saja," ungkapnya.
Sementara Aseanto mengungkapkan, pacuan kuda tidak boleh hanya jadi tontonan elite, tapi harus menjadi budaya rakyat yang membanggakan Indonesia.
Dengan total hadiah Rp1 miliar dan perebutan piala yang sangat bergengsi, IHR Piala Raja HB X 2025 tidak saja menyajikan kompetisi menarik antar kuda-kuda juara, tetapi juga menjadi perpaduan tradisi historis dan budaya modern.
"Pacuan kuda bukan hanya olahraga, tapi juga sportainment yang mampu menyatukan sejarah, seni, dan semangat kebangsaan," ujarnya.
Baca Juga:Setelah 13 Tahun 'Mangkrak': 2 Kereta Kuda Keraton Yogyakarta Kembali 'Miyos'
Sejarah pacuan kuda di Yogyakarta sudah mengakar sejak masa Sri Sultan Hamengku Buwono IX.
Tradisi Piala Raja sendiri telah bergulir sejak 2009 dan kini memasuki penyelenggaraan ke-15.
Tahun ini, sebanyak 120 kuda terbaik dari 12 provinsi beradu cepat dalam 18 race memperebutkan total hadiah Rp1 miliar.
Tradisi keraton pun hadir lewat arak-arakan bergada atau prajurit tradisional yang membawa trofi raja yang mengiringi pembukaan acara.
"Pertunjukan budaya ini mencerminkan komitmen kami untuk menjunjung nilai sejarah dan kearifan lokal. Kami ingin menunjukkan pacuan kuda bisa dinikmati semua kalangan, tidak hanya mereka yang punya kuda," imbuhnya.
Baca Juga:Efek Prabowo: Pacuan Kuda Meledak! Harga Kuda Pacu Tembus Miliaran
Kontributor : Putu Ayu Palupi