Menjaga Nada dari Pita: Penjual Kaset Terakhir di Beringharjo yang Bisa Kuliahkan Tiga Anaknya

Priyo (68) bertahan di Pasar Beringharjo, Yogyakarta, sebagai satu-satunya penjual kaset pita lawas sejak 1988

Budi Arista Romadhoni | Hiskia Andika Weadcaksana
Selasa, 16 Desember 2025 | 15:16 WIB
Menjaga Nada dari Pita: Penjual Kaset Terakhir di Beringharjo yang Bisa Kuliahkan Tiga Anaknya
Lapak kaset pita lagu-lagu lawas milik Priyo di sudut Pasar Beringharjo, Yogyakarta, Selasa (16/12/2025). [Suara.com/Hiskia]
Baca 10 detik
  • Priyo Sanyoto (68) adalah satu-satunya penjual kaset pita dan CD lawas di Pasar Beringharjo sejak mulai berjualan tahun 1988.
  • Penjualan kaset mencapai puncak pertengahan 1990-2000, kini pembeli utamanya adalah kolektor musik dari luar kota.
  • Meskipun keuntungan menurun drastis, Priyo tetap merawat kaset agar siap putar sebagai penanda perjalanan hidupnya.

Menariknya, sebagian besar pelanggannya justru datang dari luar Yogyakarta. Perbincangan dari pelanggan-pelanggan sebelumnya yang membuat lapaknya masih dikenal sejumlah kolektor. 

Tak jarang, kata Priyo, bahkan ada yang datang kembali setelah bertahun-tahun demi mencari judul tertentu. Kadang satu pelanggan membeli dalam jumlah banyak sekaligus.

"Masih ada (pembeli luar kota). Kalau dalam kota Jogja enggak ada," tuturnya.

Kini harga kaset yang dijual oleh Priyo bervariasi, tergantung kelangkaan dan kondisi. Kaset umum dijual di kisaran Rp20 ribu hingga Rp25 ribu, sementara kaset band legendaris bisa menembus harga dua kali lipat atau lebih. 

Baca Juga:2 Juta Wisatawan Diprediksi Banjiri Kota Yogyakarta, Kridosono Disiapkan Jadi Opsi Parkir Darurat

Dari Kaset ke Bangku Kuliah

Meski tak banyak lagi yang melirik, Priyo tak lantas membiarkan lapaknya terbengkalai.

Ia tetap menjaga kualitas barang dengan telaten, membersihkan dan merawat kaset sebelum dijual agar siap diputar.

"Ini barangnya saya bersihkan, ra waton dijual gitu. Barangnya tetap dibersihkan. Siap putar," ujarnya.

Ketelatenan itu menjadi salah satu alasan lapaknya masih dicari. Meski keuntungan tak lagi bergelimang, Priyo tetap bertahan. 

Baca Juga:Wali Kota Jogja Ungkap Rahasia Pengelolaan Sampah Berbasis Rumah Tangga, Mas JOS Jadi Solusi

Pada masa kejayaan kaset, ia mampu menyekolahkan tiga anaknya hingga kuliah. Namin kini, ia menyadari masa itu telah lewat.

"Kalau zaman dulu itu anak saya tiga kuliah (dari jualan kaset) tapi sekarang enggak mungkin," ungkapnya. 

Di usianya yang memasuki 68 tahun, Priyo memandang lapak kasetnya sebagai hiburan sekaligus penanda perjalanan hidup. 

Puluhan tahun ia tetap setia tanpa berganti profesi, ia memilih bertahan sebagai penjaga nada-nada lawas itu. Kini Priyo menjadi satu-satunya penjual kaset pita di Beringharjo yang masih setia merawat musik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak