SuaraJogja.id - Terpuruknya bisnis perunggasan broiler mendapatkan perhatian banyak pihak, termasuk para akademisi di perguruan tinggi (PT). Untuk mengantisipasi kejadian yang sama pada industri ternak lain, seperti bisnis perunggasan petelur atau layer, sejumlah akademisi dari UGM dan IPB mencoba memberikan bantuan pada peternak.
Diantaranya membentuk tim independen yang mampu mendampingi peternak dalam mengembangkan bisnisnya. Selain itu, ikut terlibat dalam asoasiasi peternak seperti Pinsar Petelur Nasional (PPN).
"Kami membantu asosiasi untuk saling berkomunikasi antarpeternak, bagaimana menjaga kesehatan ternak, membantu cara pemasaran dalam rangka penguatan. Yang penting saling mencerdaskan," ujar Guru Besar Fakultas Peternakan UGM, Prof Ali Agus di sela Rapat Kerja Nasional (rakernas) PPN 2019 di Fakultas Peternakan UGM, Sabtu (29/6/2019).
Menurut Ketua Dewan Pembina PPN tersebut, akademisi bersama asosiasi juga memberikan rekomendasi kepada pemerintah terkait berbagai persoalan internal maupun eksternal di lapangan agar terbentuk solusi yang komprehensif.
Baca Juga: Mentan Kerahkan Satgas Pangan Tangani Disparitas Harga Ayam Potong
Selain itu membantu mengkaji dan mengkritisi kebijakan pemerintah demi terciptanya iklim usaha perunggasan yang kondusif. Dengan demikian tidka hanya menguntungkan pelaku usaha perunggasan ayam petelur namun juga konsumen.
Penguatan sistem integrasi horisontal peternakan rakyat ayam petelur melalui hilirisasi juga dilakukan. Hal ini penting untuk mengantisipasi fluktuasi produksi maupun harga telur di masa yang akan datang.
"Bila terjadi fluktuasi tidak baik, termasuk bagi pemerintah, peternak, konsumen bahkan perbankan karena ada pinjaman dari peternak yang bisa saja tidak terbayarkan. Iklim usaha yang kondusif ini perlu ditingkatkan melalui kerjasama semua pihak," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Belajar Dari Kasus Ayam Broiler, Peternak Ayam Petelur Lakukan Antisipasi
-
Mentan Kerahkan Satgas Pangan Tangani Disparitas Harga Ayam Potong
-
Harga Ayam Anjlok, Mentan Duga Ada Peran Broker
-
Soal Anjloknya Harga Ayam, Sultan: Pemerintah Sulit Batasi Pasokan
-
Harga Ayam Anjlok, Peternak di Gunung Kidul Ini Pilih Kosongkan Kandang
Terpopuler
- Duet Elkan Baggott dan Jay Idzes, Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia vs China
- 27 Kode Redeem FF Terbaru 17 Mei: Klaim Diamond, Token, dan Skin Cobra MP40
- Penampilan Syahrini di Cannes Mengejutkan, Dianggap Berbeda dengan yang di Instagram
- 8 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Vitamin C, Ampuh Hilangkan Noda Hitam
- Ditegur Dudung Abdurachman, Hercules Akhirnya Minta Maaf ke Gatot Nurmatyo dan Yayat Sudrajat
Pilihan
-
PSSI Bongkar Alasan Tak Panggil Elkan Baggott meski Sudah Sampai di Bali
-
Kurator Didesak Penuhi Hak Karyawan PT Sritex, Tagihan Pembayaran Capai Rp 337 Miliar
-
Menelisik Kinerja Emiten Kongsian Aguan dan Salim
-
Mudah Ditebak, Ini Prediksi Starting XI Timnas Indonesia vs China
-
Muhammadiyah dan BSI Rujuk?
Terkini
-
Bantah Imbas Pilkada, Bupati Sleman Rombak Ratusan Pejabat: Saya Butuh Orang Kompeten
-
Komitmen DIY Genjot Industri Cetak, Jogja Printing Expo 2025 Digelar Ciptakan Persaingan Sehat
-
Hujan Badai Hantam Sleman, Pohon Tumbang Timpa Rumah dan Sekolah, Ini Lokasinya
-
Sri Sultan HB II Layak Jadi Pahlawan Nasional, Akademisi Jogja Ini Ungkap Alasannya
-
Punya 517 Posyandu di Jogja yang Sudah Layani Bayi serta Lansia, Target ILP Capai 83 Persen