SuaraJogja.id - Dalam dua pekan lalu rupanya tak hanya ada dua kejadian klitih yang memakan korban dan disiarkan di media sosial, melainkan tiga.
Satu insiden terjadi pada Minggu (10/11/2019) di Jalan Balirejo, Kelurahan Muja Muju, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta, tepatnya di sebelah selatan Toko Mamamart.
Pada dini hari, sekitar pukul 01.45 WIB, korban, Muhammad Awan Saktiyananto, diserang tanpa motif yang jelas, atau biasa disebut "klitih" di Jogja, oleh tujuh orang tak dikenal.
Awan pun menderita banyak luka robek yang parah akibat serangan menggunakan senjata tajam sampai harus dioperasi, antara lain di pergelangan tangan kanan dan kiri serta kepala depan dan belakang.
Keterangan ini tertera pada surat tanda terima laporan polisi yang dibagikan kakak korban, Muhammad Latif Rezza, setelah ia dan kawannya, Daniel Butar Butar, melapor ke Polsek Umbulharjo di hari terjadinya penyerangan.
Pengguna akun @latifrezza ini membagikan potret surat tersebut beserta hasil visum ke Twitter pada Rabu (13/11/2019).
"Adik saya jadi korban penganiayaan senjata tajam oleh 7 orang tidak dikenal pada tanggal 10 november jam 01.45 WIB di daerah Kotagede Yogyakarta, luka yabg diderita parah di bagian kepala dan kedua tangan," cuitnya.
Hingga kini, kicauan Latif telah di-retweet lebih dari enam ribu warganet. Beberapa warga yang tinggal di Jogja pun khawatir lantaran fenomena klitih kembali meneror lingkungannya.
"Zaman dulu masih bisa lewat Umbulharjo, Gedong Kuning, Kotagede jam 2-3 pagi, sekarang kok klitih makin merajalela, apa enggak ada upaya pihak keamanan buat mengadakan patroli dan upaya pencegahan buat memberikan rasa aman lagi?" tanya @andre_sheva07.
Baca Juga: Rokok Elektrik Lebih Berbahaya Bagi Jantung Daripada Rokok Biasa, Benarkah?
"Temen gue baru di-klitih gitu juga, doi kabur karena mengindari orang-orang bersenjata tajam enggak dikenal dan beliau kecelakaan tunggal meninggal di tempat. Klitih namanya kalau di Jogja, memang rawan kalau malam. Sepupu saya hampir meninggal karenanya. Stay safe gengssss," ungkap @indahsuci939.
Sebelumnya, sudah ada dua korban klitih yang juga mengalami luka parah dan banyak diperbincangkan di media sosial.
Salah satunya pelajar SMAN 1 Tempel, Bagus Rifki (16). Ia diserang di Jalan Gendol Seyegan, Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman pada Selasa (5/11/2019) pukul 16.30 WIB dengan dilempar batu hingga sisi kanan tengkoraknya pecah.
Sementara, korban dalam insiden yang lain adalah mahasiswa berinisial Bg dan SFH (25). Keduanya dilukai pelaku ketika berboncengan di Jalan Prof Dr Sardjito, Kampung Blimbingsari, Desa Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Minggu (3/11/2019) sekitar pukul 02.30 WIB.
Akibat kejadian ini, Bg, yang memegang kendali sepeda motor, mengalami putus urat otot dan patah tulang di tangan kanan.
Masing-masing korban telah melapor ke Polres Sleman dan Polres Yogyakarta. Kabar terakhir, ketika dimintai keterangan SuaraJogja.id, Kasat Reskrim Polres Sleman AKP Rudy Prabowo mengungkapkan alasan pelaku klitih belum terungkap.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Seleb TikTok Gunungkidul Diduga Tipu Puluhan Juta, Bisnis Celana Boxer Berujung Penjara?
-
Revisi KUHAP: Dosen UGM Ungkap Potensi Konflik Akibat Pembatasan Akses Advokat
-
5 Rekomendasi Hotel di Penang yang Dekat dengan RS Gleneagles
-
DIY Genjot Sertifikasi Dapur MBG: Cegah Keracunan Massal, Prioritaskan Kesehatan Anak
-
UII Pasang Badan Bela Aktivis: 'Kami Tolak Perburuan Dalang Kerusuhan, Ini Pembungkaman!