SuaraJogja.id - Memperingati Dies Natalis ke-70 Universitas Gadjah Mada (UGM), Lustrum XIV digelar di Grha Sabha Pramana (GSP) UGM, Kamis (19/12/2019).
Keluarga besar UGM pun turut meramaikan lokasi acara, begitu pula puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa UGM.
Mereka datang mengenakan pakaian batik dan tidak dengan tangan kosong, melainkan membawa karangan bunga untuk kampus tercinta.
Namun bukan kata-kata manis yang tercetak di papan karangan bunga itu, melainkan kalimat sindiran untuk UGM.
Kekesalan mereka tumpahkan pada papan karangan bunga tersebut lantaran tuntutan mereka tak kunjung dikabulkan, yaitu supaya Rektor UGM Panut Mulyono segera mengesahkan Peraturan Rektor tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS).
Pada karangan bunga dari Aliansi Mahasiswa UGM ini, tertulis ucapan selamat di baris paling atas, yang menekankan "LIE", atau berbohong dalam bahasa Inggris, sehingga bukan tertulis "Dies Natalis" seperti semestinya, melainkan, "Selamat Dies Nata LIEs ke-70 UGM."
Harapan yang disertakan pada karangan bunga itu juga tak luput dari kalimat sarkasme, dan di bawahnya diikuti nama pengirim yang tercetak besar, yaitu "Mahasiswa UGM."
"Selamat dan sukses atas kinerja UGM. Semoga tetap teguh dalam mengingkari janji pengesahan Peraturan Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual," bunyi harapan yang tertulis di karangan bunga tersebut.
Foto karangan bunga itu juga dibagikan melalui fitur story dalam akun Instagram mereka, @aliansimahasiswaugm.
Baca Juga: Pita Suara Bengkak, Agnez Mo Janji Malam Ini Tetap Manggung di Konser Natal
Belum lama ini, jagat media sosial diramaikan tagar UGMBohongLagi, yang muncul sebagai bentuk aksi dari gerakan Aliansi Mahasiswa UGM untuk menagih janji pengesahan Peraturan Rektor tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS), setelah mencuatnya kasus Agni dan Maria.
Rektor UGM Panut Mulyono sempat berjanji akan mengesahkannya pada 13 Desember, tetapi rupanya tak ditepati, sehingga membuat jengah Aliansi Mahasiswa UGM.
Dihubungi SuaraJogja.id, Selasa (17/12/2019), terkait desakan mahasiswa, Panut mengatakan, "Sebetulnya tak ada persoalan tinggal menunggu rapat pleno Senat Akademik. Tapi minggu depan sudah banyak tanggal merah jadi mungkin sulit kalau terealisasi tahun ini. Harapannya Januari saja yang dipercepat tanggalnya pertenggahan Januari paling lambat selesai."
Berita Terkait
Terpopuler
- Kata-kata Elkan Baggott Curhat ke Jordi Amat: Saat Ini Kan Saya...
- Kata-kata Ivar Jenner Usai Tak Dipanggil Patrick Kluivert ke Timnas Indonesia
- 3 Pemain Keturunan yang Menunggu Diperkenalkan PSSI usai Mauro Zijlstra
- Usai Kena OTT KPK, Beredar Foto Immanuel Ebenezer Terbaring Dengan Alat Bantu Medis
- Tangis Pecah di TV! Lisa Mariana Mohon Ampun ke Istri RK: Bu Cinta, Maaf, Lisa Juga Seorang Istri...
Pilihan
-
Persib Bandung Siap Hadapi PSIM, Bojan Hodak: Persiapan Kami Bagus
-
5 Fakta Kekalahan Memalukan Manchester City dari Spurs: Rekor 850 Gol Tottenham
-
Rapper Melly Mike Tiba di Riau, Siap Guncang Penutupan Pacu Jalur 2025
-
Hasil Super League: 10 Pemain Persija Jakarta Tahan Malut United 1-1 di JIS
-
7 Rekomendasi HP 2 Jutaan dengan Spesifikasi Premium Pilihan Terbaik Agustus 2025
Terkini
-
Kursi Ketum Golkar Rebutan: Munaslub Bayangi, DIY Kirim Sinyal Ini ke Pusat!
-
Misteri Kematian Diplomat Arya Daru: Ponsel Hilang Mendadak Aktif Kembali, Keluarga Curiga!
-
Misteri Kematian Diplomat Arya Daru: Keluarga Tolak Hasil Penyelidikan, Desak Otopsi Ulang!
-
Sebelum Tewas, Diplomat Arya Daru Panik di Mal GI? Keluarga Tuntut Pengusutan Dua Saksi Kunci!
-
Sambut Liga 2 Musim 2025/2026, PSS Sleman Ditargetkan Kembali ke Kasta Tertinggi