SuaraJogja.id - Kabupaten Bantul menjadi salah satu wilayah yang tahun ini akan menyelenggarakan hajatan pemilihan kepala daerah (Pilkada). Konstelasi politik di Kabupaten Bantul pun mulai menghangat seiring bermunculan nama-nama yang bakal turut serta meramaikan hajatan 5 tahun sekali ini.
Salah satu nama yang santer dikabarkan maju menjadi calon bupati adalah bupati saat ini Suharsono dan juga wakil bupati saat ini abdul halim Muslich. Meskipun belum tentu partai mana yang akan mengusungnya, namun Suharsono mengaku siap maju dalam Pilkada mendatang. Sementara Abdul Halim Muslich sudah digadang-gadang oleh Partai yang membesarkannya yaitu PKB untuk menjadi calon bupati pada Pilkada mendatang.
Suharsono kembali menandaskan keinginannya untuk maju menjadi calon Bupati dalam Pilkada mendatang. Karena ia mengklaim keinginannya maju menjadi calon Bupati adalah komitmennya sejak lama. Sejumlah namapun ia klaim sudah menyatakan keinginannya untuk mendampingi dirinya maju dalam Pilkada nanti.
"Setidaknya ada lima nama yang telah 'melamar' saya," ujarnya.
Baca Juga: PKS Usung Amir Syarifuddin untuk Pilkada Bantul 2020
Kendati mengklaim ada 5 nama yang sudah menyatakan keinginannya mendampinginya, namun Suharsono enggan mengungkapkan secara gamblang siapa nama-nama tersebut. Ia memastikan jika di antara lima nama tersebut tidak ada nama Wakil Bupati saat ini, Abdul Halim Muslich.
Dengan demikian, dapat dipastikan jika dalam Pilkada mendatangkan, pasangan Bupati dan Wakil Bupati saat ini akan pecah kongsi. Dan Suharsono juga belum berencana mengumumkan siapa yang akan mendampinginya tersebut dalam waktu dekat. Karena ia mengaku masih bersikap 'wait and see' kondisi dinamika politik di Kota Geplak ini.
Rencananya, Suharsono baru akan mengumumkan siapa yang akan mendampinginya maju dalam Pilkada di bulan April mendatang. Sebelum itu dilakukan, Suharsono mengaku akan mengumpulkan relawan terlebih dahulu. Relawan-relawan tersebut adalah relawan yang dulu bergerak memenangkan dirinya dalam Pilkada 2014.
"Ya seperti Relawan RAPI ataupun relawan-relawan lain,"tambahnya.
Suharsono mengungkapkan upaya mengumpulkan relawan tersebut adalah untuk menentukan strategi politik guna memenangkan Pilkada mendatang. Dan selanjutnya ia lebih memilih bersikap 'wait and see' sembari menyusun kekuatan untuk bertarung di Pilkada 2020 ini.
Baca Juga: Ada Cukur Gratis, Ini Cara 3 Balon Peserta Pilkada Bantul Dekati Warga
Soal nama-nama baru yang mulai banyak bermunculan dan dikabarkan akan bertarung dalam Pilkada mendatang, Suharsono pun tak mempersoalkannya. Ia justru menyambut baik hal tersebut karena menunjukkan semakin tinggi animo masyarakat untuk turut serta dalam Pilkada mendatang.
Berita Terkait
-
Visi Atmaji untuk Bantul: Ekonomi Meroket, Pendidikan Merata!
-
Bisnis Baru Jadi Pemicu? Ini Kronologi Perseteruan Maharani Kemala dan Shandy Purnamasari
-
Komentar Nikita Mirzani soal MS Glow Pecah Kongsi: Bagus, Biarin...
-
Apa Itu Pecah Kongsi Seperti yang Terjadi Pada Pemilik Brand MS Glow?
-
H. Abdul Halim Muslih
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Review Hidup Peternak Lele: Game Simulasi Bagaimana Rasanya Jadi Juragan Ikan
-
Jangan Lewatkan! Lowongan Kerja OJK 2024 Terbaru, Cek Syaratnya Di Sini
-
4 Rekomendasi HP Gaming Murah Rp 2 jutaan Memori Besar Performa Handal, Terbaik November 2024
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
Terkini
-
Sirekap di Jogja Sempat Bermasalah, Petugas Tak Bisa Unggah Data TPS
-
KDRT Tinggi di Gamping, Pemkab Sleman Luncurkan Layanan Konseling Keliling
-
Korban Laka Tunggal di DAM Cangkring Bertambah, Ini Identitasnya
-
Turun Dibanding 2020 hingga 10 Persen, KPU Ungkap Alasan Partisipasi Pemilu Berkurang
-
Miris, Pelajar Kelas 10 Sebuah SMK di Gunungkidul Dicabuli Ayah Tirinya Berulang Kali