SuaraJogja.id - Film berjudul 'Surat dari Kematian' yang akan tayang pada Kamis (9/1/2020), mengambil lokasi pengambilan gambar (syuting) di beberapa titik area kampus Universitas Gadjah Mada (UGM).
Namun, belakangan beredar kabar, bahwa proses pembuatan film itu tak diawali dengan pengajuan izin meminjam kampus sebagai lokasi syuting.
Kepala Bagian Humas dan Protokol UGM, Iva Ariani mengatakan, seharusnya tim produksi mengajukan izin penggunaan lokasi kepada pihak universitas.
"Prosedurnya ada surat. Kalau pembuatan film, kami juga akan minta teks salinan skenario. Supaya kami tahu dialog apa saja yang diucapkan di area kampus, jalan cerita, filmnya seperti apa kami harus tahu," ungkapnya, dijumpai di kantornya, Rabu (8/1/2020).
Baca Juga: Tanah Bergerak di Prambanan Sleman, Kamar Sulis Ambles
Ia menegaskan pula, film bergenre horror tersebut tidak ada kaitannya dan tidak ada hubungannya dengan UGM, karena film itu merupakan fiksi. Menurut dia, ada baiknya pula para sineas film mulai mengedukasi masyarakat dengan film edukatif dan menginsipirasi.
"Yuk kita membuat film yang menginspirasi anak muda di luar sana, untuk menempuh pendidikan dan meraih cita-cita tinggi dengan baik," tuturnya.
Iva menyebutkan, ada sejumlah film yang pernah menjadikan UGM sebagai lokasi syuting. Misalnya film Rudi Habibie, Ibu dan sejumlah lokasi lainnya.
Tim dari film tersebut, mengawali proses syuting dengan mengajukan surat pengajuan izin. Selanjutnya, bila UGM menilai film tersebut mengedukasi dan menginspirasi masyarakat, maka UGM akan memberikan izin untuk melakukannya.
"Sekarang kami baru telusuri dan kaji [izin film Surat dari Kematian]. Kami belum pernah mengeluarkan izin untuk pengambilan gambar atau syuting film tersebut di lingkungan UGM. Untuk langkah selanjutnya, kami masih diskusikan seperti apa," tuturnya.
Baca Juga: Galian SAL di Gejayan Rusak Aspal, Pemkab Sleman Respons Aduan Warganet
Untuk diketahui, dalam cuplikannya, film berjudul Surat dari Kematian mengambil area UGM sebagai salah satu lokasi syuting. Beberapa titik yang digunakan antara lain UGM Book Store (sebuah gedung terbengkalai di tepi Jalan Kaliurang), koridor di salah satu sisi gedung pusat dan lainnya.
Berita Terkait
-
Guru Besar UGM Dipecat buntut Terlibat Kasus Kekerasan Seksual
-
Kritik Keterlibatan Ketua KPK di Danantara, PUKAT UGM: kalau Terjadi Korupsi Mau Bagaimana?
-
Ramai Soal Ijazah Jokowi, Dokter Tifa Merasa Janggal : Ijazah Keluar Duluan Baru Skripsi?
-
Hasan Nasbi Beri Saran Teror Kepala Babi ke Tempo Dimasak, Dosen UGM: Pejabat Begini Menyedihkan
-
UGM Klarifikasi Tuduhan Ijazah Palsu Jokowi Gegara Times New Roman, Publik Makin Curiga
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
- Rekaman Lisa Mariana Peras Ridwan Kamil Rp2,5 M Viral, Psikolog Beri Komentar Menohok
Pilihan
-
Hasil Akhir! Pesta Gol, Timnas Indonesia U-17 Lolos Piala Dunia
-
Hasil Babak Pertama: Gol Indah Zahaby Gholy Bawa Timnas Indonesia U-17 Unggul Dua Gol
-
BREAKING NEWS! Daftar Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Yaman
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
-
Sosok Murdaya Poo, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Meninggal Dunia Hari Ini
Terkini
-
Gunungkidul Sepi Mudik? Penurunan sampai 20 Persen, Ini Penyebabnya
-
Kecelakaan KA Bathara Kresna Picu Tindakan Tegas, 7 Perlintasan Liar di Daop 6 Ditutup
-
Arus Balik Pintu Masuk Tol Jogja-Solo Fungsional di Tamanmartani Landai, Penutupan Tunggu Waktu
-
AS Naikan Tarif Impor, Kadin DIY: Lobi Trump Sekarang atau Industri Indonesia Hancur
-
Petani Jogja Dijamin Untung, Bulog Siap Serap Semua Gabah, Bahkan Setelah Target Tercapai