SuaraJogja.id - Sebanyak tujuh titik di wilayah Kecamatan Ngemplak, Sleman, DIY dipasangi spanduk imbauan Stop Klitih oleh Polsek setempat.
Kapolsek Ngemplak, Kompol Wiwik Haritulasmi mengatakan, spanduk pencegahan aksi kekerasan jalanan (klitih) itu berisikan imbauan kepada warga Ngemplak, khususnya para orang tua agar mengawasi putra-putrinya yang keluar malam, tanpa ada alasan yang jelas.
Spanduk tersebut merupakan salah satu program Polres Sleman yang dijalankan oleh jajarannya, spanduk yang dipasang oleh jajarannya sebagai upaya pemberantasan kekerasan jalanan.
"Spanduk tersebut juga merupakan perintah dari Polres, yang sudah mencanangkan jika setiap Polsek diharuskan untuk memasang banner imbauan kepada masyarakat," tuturnya, di Mapolsek Ngemplak, Jumat (17/1/2020).
Ia menyebutkan, wilayah rawan aksi kekerasan jalanan atau klitih di Polsek Ngemplak, berada di Tugu Elang Wedomartani sampai ke wilayah Universitas Islam Indonesia (UII).
Dari pantauan di lapangan, spanduk imbauan dibuat berlatar belakang putih. Salah satunya dipasang di pinggir jalan, dekat patung lingkaran Elang Jawa, tak jauh dari Stadion Maguwo.
Spanduk itu bertuliskan STOP KLITIH Kepada warga kecamatan Ngemplak dan sekitarnya, agar menghimbau putra putrinya untuk tidak keluar rumah pada malam hari tanpa ada tujuan pasti baik perorangan ataupun berkelompok. Dan apabila kami menjumpai maka kami anggap Klitih dan akan kami tindak tegas.
Wiwik menjelaskan, tindakan tegas akan diambil oleh jajarannya, ketika anak-anak yang ditemui kala patroli tadi, didapati membawa sajam atau narkoba saat dilakukan patroli oleh pihak kepolisian.
Namun, aparat tidak sembarang bertindak tegas, melainkan tetap akan membuktikan dulu dengan hasil interogasi. Dan bila tak didapati sajam atau narkoba, mereka juga akan meminta anak-anak tadi untuk pulang ke kediaman masing-masing.
Baca Juga: Temukan Kasus Thailera Pertama Kali di Sleman, DP3 Akui Tak Punya Obatnya
"Jangan sampai menjadi korban kekerasan jalanan, terlebih mereka membawa motor," kata dia.
Anak-anak yang seringkali nongkrong di warung yang menyediakan sambungan internet gratis di wilayah kecamatan Ngemplak, juga menjadi perhatian Polsek, imbuhnya.
Aparat menilai, lokasi tersebut diduga menjadi tempat basis mereka untuk nongkrong sampai larut malam, dan sangat merugikan anak-anak
Kontributor : Uli Febriarni
Berita Terkait
-
Tangani Klitih, Psikiater Ungkap Perlu Libatkan Pendidik dan Keluarga
-
Fenomena Klitih, Psikiater Sebut Pelaku adalah Anak yang Tak Punya Pegangan
-
Atasi Maraknya Klitih di Jogja, Pokja Khusus Akan Dibentuk
-
Ini Motif Tersangka Klitih yang Diciduk Polresta Jogja Nekat Bawa Sajam
-
Amankan 10 Remaja Terduga Klitih, Polresta Jogja Tetapkan Dua Tersangka
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
Terkini
-
Buntut Keracunan Siswa, Pemkab Bantul Panggil Seluruh SPPG Cegah Insiden Serupa
-
Cuaca Ekstrem Ancam DIY: Dua Kabupaten Tetapkan Status Siaga
-
Di Samping Sang Ayah: Posisi Makam Raja PB XIII Terungkap, Simbol Keabadian Dinasti Mataram?
-
Jalur yang Dilewati Iring-iringan Jenazah PB XIII di Yogyakarta, Polda DIY Siapkan Pengamanan Ekstra
-
Tragedi Prambanan: Kereta Bangunkarta Tabrak Kendaraan, Palang Pintu Tak Berfungsi?