SuaraJogja.id - Wakapolda DIY, Brigjen Pol Karyoto meminta sekolah-sekolah di DIY, terutama di tingkat SMP untuk melarang siswanya membawa motor ke sekolah. Pelarangan parkir juga diberlakukan di lingkungan sekitar sekolah seperti kantin ataupun rumah-rumah penduduk.
Hal itu sebagai salah satu upaya mengantisipasi munculnya klitih yang marak terjadi di DIY. Sebab dari sejumlah kasus yang terjadi, kebanyakan pelakunya merupakan pelajar yang membawa sepeda motor di jalanan.
"Selama ini (mungkin) ada larangan dari sekolah (bawa motor), tapi kan masih dititipkan. Kita turun dan minta sekolah melarang anak SMP atau anak SMA yang tidak punya SIM untuk pakai motor ke sekolah atau dititipkan kantin, tukang kebun, atau di sekitar sekolah karena klitih (selama ini) kan pakai sepeda motor," ungkap Karyoto usai bertemu anggota Parampara Praja DIY di Kompleks Kepatihan, Senin (10/02/2020).
Pihak kepolisian akan bekerjasama dengan warga sekitar sekolah untuk menginfokan titik-titik parkir yang biasanya dipakai pelajar SMP/SMA. Bila himbauan tersebut tidak diindahkan, menurut Karyoto, pihak kepolisian siap menidak tegas pelajar. Salah satunya menilang mereka yang tidak memiki SIM.
Selain tilang, polisi berharapa para orang tua agar bertanggungjawab melarang anaknya untuk membawa sepeda motor ke sekolah bila belum punya SIM. Jangan hanya karena mereka mampu membeli sepeda motor, keselamatan anaknya dinomorduakan.
"Kita juga patroli terus. Kita petakan juga dari hulu sampai hilir sebab dan akibat dari klitih. Semua kantor dan dinas harus punya tanggungjawab bersama menyelesaikan masalah klitih ini," tandasnya.
Sementara Kepala Kesbangpol DIY, Agung Supriyanto mengungkapkan penanganan klitih perlu sinergitas antara aparat keamanan dengan organisasi masyarakat (ormas) dan jagawarga. Kalau tidak maka masyarakat bisa cenderung main hakim sendiri pada pelaku.
"Penanganan perlu melibatkan ormas dan jagawarga," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Baca Juga: Polda DIY Tahan 2 Penambang Ilegal di Kawasan Rawan Longsor Gunungkidul
Berita Terkait
-
Diminta Pasang CCTV di Titik Rawan Klitih, Ini Penjelasan Diskominfo Sleman
-
Ada 2 Macam, Klitih Individu Dinilai Lebih Bahaya dari Klitih Berkelompok
-
Jogja Darurat Klitih, Teror Geng Pelajar Pemburu Eksistensi Semu
-
Kades Concat Libatkan Anak Punk untuk Redam Aksi Klitih di Sleman Timur
-
Sri Sultan HB X: Pendekatan Hukum Tak Cukup untuk Redam Aksi Klitih
Terpopuler
- Breaking News! Akhir Pahit Mees Hilgers di FC Twente
- 'Ogah Ikut Makan Uang Haram!' Viral Pasha Ungu Mundur dari DPR, Benarkah?
- Satu Kata Misteri dari Pengacara Pratama Arhan Usai Sidang Cerai dengan Azizah Salsha
- Eks Feyenoord Ini Pilih Timnas Indonesia, Padahal Bisa Selevel dengan Arjen Robben
- Uya Kuya Klarifikasi Video Joget 'Dikira Rp3 Juta per Hari itu Gede'
Pilihan
-
Figur Kontroversial Era 98 Dianugerahi Bintang Jasa, Siapa Sebenarnya Zacky Anwar Makarim?
-
3 Rekomendasi HP Samsung Rp 1 Jutaan Terbaru Agustus 2025, Terbaru Galaxy A07
-
Shin Tae-yong Batal Dampingi Korea Selatan U-23, Rencana 'Reuni Panas' di Sidoarjo Buyar
-
Daya Beli Melemah, CORE Curiga Target Pajak RAPBN 2026 'Ngawang'!"
-
Prabowo Kirim 'Surat Sakti' ke DPR Demi Dua Striker Baru Timnas Indonesia
Terkini
-
Yogyakarta Siap Jadi Magnet Wisata Dunia: Ini Strategi Jitu Hadapi Tantangan Global
-
Warga Jogja Merapat! Link DANA Kaget Aktif Baru Dibagikan, Siapa Cepat Dia Dapat!
-
Residen RSUP Dr Sardjito Jadi Korban Amukan Keluarga Pasien, Ini Kronologi dan Fakta Sebenarnya
-
Jogja Tak Lagi Kejar Turis Massal: Strategi Baru Pariwisata Fokus Kualitas, Bukan Kuantitas!
-
'Siapa Dia': Film Musikal Garin Nugroho yang Paksa Nicholas Saputra Menyanyi