SuaraJogja.id - Kepergian 10 Pelajar SMPN 1 Turi yang terlibat tragedi susur Sungai (sursung) Sempor pada Jumat (21/2/2020) tampaknya tak hanya menjadi duka bagi keluarga yang ditinggalkan. Sejumlah teman satu sekolahnya memiliki kenangan dan rasa kehilangan yang dalam.
Seperti yang dirasakan Zahratunisa Rachmadani, dara manis yang ditemui SuaraJogja.id saat acara doa bersama dan salat gaib di aula Balai Desa Donokerto, Turi, Sleman, Minggu (23/2/2020), ia memiliki kenangan yang tak bisa dilupakan bersama Yasinta Bunga, salah satu korban susur sungai maut yang mayatnya ditemukan di hari terakhir pencarian, Minggu (23/2/2020) pukul 05.30 WIB.
"Saya merasa kehilangan sekali dengan kepergian Bunga [Yasinta Bunga]. Terkahir kami bertemu ketika hari Jumat kemarin, dia ikut Pramuka, sementara saya berlatih voli karena persiapan pertandingan pada Minggu ini," terang Zahra.
Sosok Bunga, menurut Zahra, adalah orang yang pendiam, lembut, dan jarang marah. Anak dari pasangan Hesti Wartini dan Suraji itu juga memiliki potensi membuat cerita pendek (cerpen) yang cukup menggugah teman satu kelasnya.
Baca Juga: Susur Sungai Tewaskan 10 Pelajar, Siswa SMPN 1 dan Warga Salat Gaib
"Saya dan Bunga itu sahabat karib, jika saya sendirian dia kerap menemani saya di kelas, bagitu juga sebaliknya. Bunga ini anaknya lembut, rajin. Memang dia pendiam, tapi jika menulis karangan cerita atau cerpen bagus sekali," ungkap siswi kelas 7 B di SMPN 1 Turi itu.
Zahra mengaku, sejak sahabatnya dinyatakan hilang saat kegiatan Pramuka di Lembah Sempor, ia kesulitan tidur karena gelisah dengan nasib Bunga yang tak kunjung ditemukan.
"Saya sampai sulit tidur, kepikiran terus. Bayangkan saja, sahbat yang sudah bertahun-tahun bersama hilang. Saya juga sampai berharap dia ditemukan dalam keadaan yang sehat," katanya.
Hari demi hari berlalu, harapan Zahra bahwa sahabatnya ditemukan dengan keadaan hidup akhirnya pupus. Di hari ketiga pencarian oleh tim gabungan SAR, Bunga ditemukan dalam keadaan tak bernyawa.
"Mendengar kabar itu [Bunga ditemukan dengan keadaan meninggal], tangis saya pecah. Saya berharap Bunga masih bisa berkumpul dengan teman-teman lain dan jadi tempat curhat saya ketika ada masalah," kenang Zahra.
Baca Juga: Rudy Sempat Dapat Kode Sebelum Temukan Korban Terakhir Susur Sungai Sempor
Zahra membeberkan, saat sahabatnya ditemukan dan segera dimakamkan, dia sengaja meminta izin kepada pelatih volinya untuk meninggalkan pertandingan. Hal itu dia lakukan lantaran Bunga sudah menjadi sahabat yang tak terpisahkan darinya.
Berita Terkait
Tag
Terpopuler
- Mudik Lebaran Berujung Petaka, Honda BR-V Terbakar Gara-Gara Ulang Iseng Bocah
- Persija Jakarta: Kalau Transfer Fee Oke, Rizky Ridho Mau Ya Silahkan
- 3 Pemain Liga Inggris yang Bisa Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Lawan China dan Jepang
- Pemain Kelahiran Jakarta Ini Musim Depan Jadi Lawan Kevin Diks di Bundesliga?
- Infinix Hot 50 vs Redmi 13: Sama-sama Sejutaan Tapi Beda Performa Begini
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Daftar 23 Pemain Timnas Indonesia U-17 di Piala Asia U-17 2025
-
Terungkap! MisteriHilangnya Oksigen di Stadion GBK Saat Timnas Indonesia vs Bahrain
-
Tolak Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Ini Bakal Setim dengan Cristiano Ronaldo
-
Kisah Heroik Sugianto, WNI yang Jadi 'Pahlawan' dalam Tragedi Kebakaran Korea Selatan
-
Kabar Duka! Legenda Persebaya Putut Wijanarko Meninggal Dunia
Terkini
-
Kilas Gunungkidul: Kecelakaan Maut Terjadi Selama Libur Lebaran, Seorang Anggota Polisi Jadi Korban
-
Malioboro Mulai Dipadati Wisatawan Saat Libur Lebaran, Pengamen Liar dan Perokok Ditertibkan
-
Urai Kepadatan di Pintu Masuk Exit Tol Tamanmartani, Polisi Terapkan Delay System
-
Diubah Jadi Searah untuk Arus Balik, Tol Jogja-Solo Prambanan-Tamanmartani Mulai Diserbu Pemudik
-
BRI Lestarikan Ekosistem di Gili Matra Lewat Program BRI Menanam Grow & Green