SuaraJogja.id - Riyanto berusia 58 tahun. Dua tahun lagi dia bakal pensiun sebagai guru. Kini dia mesti menanggung kelalaiannya yang menyebabkan 10 siswa SMPN 1 Turi meninggal.
Guru seni budaya itu menjadi tersangka. Dia lalai sehingga menyebabkan anak didik meregang nyawa hanyut saat mengikuti kegiatan pramuka susur sungai di Kali Sempor, Kecamatan Turi, Sleman, Jumat (21/2/2020).
Di sisa waktunya sebelum purnatugas, Ketua Gugus Depan Pramuka SMPN 1 Turi tersebut terpaksa merasakan dinginnya hotel prodeo karena menjadi tersangka kecelakaan susur sungai. Ancamannya: lima tahun penjara.
Riyanto, menurut pengakuannya, tak bertanggung jawab langsung dalam petaka tersebut. Saat ratusan siswa SMPN 1 Turi ikut susur sungai, Riyanto menunggu di sekolah. Pada saat itu ia juga harus menggantikan piket salah satu guru.
Baca Juga: Pembina Pramuka SMPN 1 Turi Tak Ikut Susur Sungai, Malah Pergi ke ATM
Selain menjaga barang-barang siswa, Riyanto juga bertugas mencatat kehadiran siswa yang kembali dari susur Sungai Sempor di Dusun Dukuh, Desa Donokerto, Turi.
“Saya menggantikan piket. Setelah susur sungai ada pencatatan, nah itu menjadi tugas saya. Saya juga harus menunggu barang-barang di sekolah, karena besok paginya anak-anak masih masuk dan melanjutkan kegiatan kepramukaan,” ujar Riyanto seperti dikutip Suarajogja.id dari Harianjogja--jaringan Suara.com--, Selasa (25/2/2020).
Riyanto bahkan tidak mengetahui lokasi susur sungai. Dia tidak begitu suka dengan rencana diadakannya kegiatan tersebut, meski dia tak menjelaskan secara terperinci alasannya.
“Saya kurang senang, tetapi akhirnya juga tetap diadakan. Lokasinya saya juga tidak tahu. Sebenarnya saya tinggal dua tahun lagi pensiun,” kata dia.
Ketidaktahuan dan ketidaksukaan itu berakibat buruk, baik untuk murid-muridnya maupun untuk Riyanto.
Baca Juga: Kisah Heroik Kodir Selamatkan Korban Susur Sungai
“Kebiasaan saya tetap berada di sekolah sampai anak-anak pulang ke rumah masing-masing jika ada kegiatan Pramuka. Namun, pada waktu yang sudah ditentukan [pada Jumat sore, 21 Februari] siswa belum kembali ke sekolah. Mereka justru diantar oleh masyarakat. Ada yang cedera di kakinya,” ujar dia.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Pemkab Gunungkidul Stop Semua Ekstrakurikuler Berisiko Tinggi di Sekolah
-
Pembina Jadi Tersangka Laka SMP N 1 Turi, Kwarda Belum Mau Beri Keterangan
-
Tersangka Laka Air SMP N 1 Turi Disangkakan Pasal Berlapis
-
Pembina Pramuka SMPN 1 Turi Tak Ikut Susur Sungai, Malah Pergi ke ATM
-
Kisah Heroik Kodir Selamatkan Korban Susur Sungai
Tag
Terpopuler
- 5 Rekomendasi HP Samsung Murah Rp2 Jutaan: RAM Gede, Kamera Terbaik
- Cari Mobil Bekas Harga Rp35 Jutaan? Ini Rekomendasi Terbaik, Lengkap dengan Spesifikasinya!
- Dulu Hanya Sultan yang Sanggup, Kini Jadi Mobil Bekas Murah: Ini Deretan Sedan Mewah Kelas Atas
- 8 Mobil Bekas Murah 7 Seater Rp60 Jutaan, Pajaknya Lebih Murah dari Yamaha XMAX
- 5 HP Redmi Murah RAM 8 GB, Harga Sejutaan di Mei 2025
Pilihan
-
Korlantas Polri Cek Lokasi Kecelakaan Maut di Tawangmangu, Ini Hasilnya
-
Ada Satu Balita, Ini Daftar Korban Tewas Kecelakaan Maut di Tawangmangu
-
5 Rekomendasi Mobil Terbaik untuk Anak Muda: Harga Terjangkau, Desain Bodi Elegan
-
Persis Solo Selamat dari Degradasi, Ini Komentar Ong Kim Swee
-
Harga Emas Resmi Pegadaian Terjun Bebas Lagi Pada Minggu, Berikut Daftarnya
Terkini
-
Ditutup Kain Hitam hingga Berujung Dibongkar, Reklame Ilegal Disikat Wali Kota Jogja
-
Saldo DANA Nambah Terus? Ini Link Aktif untuk Pemburu DANA Kaget yang Terbukti
-
Dulu Didoktrin JAD, Kini Jualan Ayam Bakar di Sleman: Kisah Inspiratif Mantan Teroris Tobat
-
Dua Laga Penentu Nasib PSS Sleman, Bupati Sleman Optimistis Super Elja Tak Terdegradasi
-
Segera Klaim! Ada 3 Link Saldo DANA Kaget, Bisa Buat Traktir Ngopi dan Nongkrong Bareng Teman