Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Mutiara Rizka Maulina
Selasa, 10 Maret 2020 | 18:10 WIB
Jembatan di Pedukuhan Ngepet, Desa Srigading, Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul runtuh, Minggu (8/3/2020) malam. - (SuaraJogja.id/Julianto)

SuaraJogja.id - Cuaca ekstrim, hujan lebat disertai angin menerpa kawasan Kabupaten Bantul. Akibatnya, terjadi 115 pohon tumbang dan 9 kejadian tanah bergerak. 

Seksi Logistik dan Perbekalan BPBD Kabupaten Bantul, Teguh Nur Triono mengatakan dari 9 ancaman bencana di Kabupaten Bantul, seluruh daerah memiliki potensi diterpa angin kencang. 

"Indonesia ada 14 ancaman bencana, 9 diantaranya ada di Bantul, termasuk di antaranya hidromitologi," kata Teguh saat ditemui di Kantor BPBD Kabupaten Bantul, Selasa (10/3/2020).

Ia juga menyampaikan dampak terbesar yang terjadi pada cuaca ekstrim adalah pohon tumbang. 

Baca Juga: Lebih dari 100 Pohon Tumbang Akibat Hujan Angin di Bantul

Teguh menjelaskan, sebelumnya dari peringatan cuaca dini yang dikeluarkan BMKG, Bupati Kabupaten Bantul sudah mengeluarkan SK Siaga Bencana.

Dengan SK itu kemudian dilakukan aktivitas kesiapsiagaan bencana. Seperti upaya pencegahan, menghilangkan atau mengurangi kemungkinan bencana. 

Kemudian mitigasi bencana, untuk mengurangi dampak buruk dari suatu ancaman, dan persiapan rencana untuk bertindak ketika terjadi bencana. 

"Jadi ketika ada peringatan dini kita sudah membuat status siaga. Dalam kondisi siaga itu kita bisa melakukan kegiatan edukasi mitigasi bencana," kata Teguh. 

Dengan adanya SK tanggap bencana masyarakat dapat mengajukan bantuan penggunaan dana desa untuk perbaikan wilayah yang terdampak bencana. 

Baca Juga: Ratusan Warga Ikuti Pembuatan KTP Elektronik dan KIA Massal di Bantul

SK tanggap bencana sudah dikeluarkan oleh Bupati sejak 5 maret lalu, dan berlaku hingga 14 hari kedepan. Kepala Desa maupun Camat setempat, dapat meminta salinan SK ke kantor BPBD guna mengajukan penggunaan dana desa. 

Cuaca ekstrim di Kabupaten Bantul berdampak pada 15 Kecamatan dan 49 Desa. Lokasi yang cukup terdampak besar terjadi di kawasan Imogiri. 

Teguh menyebutkan sebagian besar pohon tumbang yang menghalangi jalan sudah ditangani. Sementara yang menimpa rumah masih dilakukan penanganan. 

Dua warga yang terkena luka ringan sudah mendapatkan perawatan di Puskesmas setempat. 

Kerugian diperkirakan mencapai Rp. 24.000.000, menurut Teguh untuk bencana yang menyebabkan kerusakan fasilitas umum akan diusulkan menggunakan dana Belanja Tak Terduga (BTT). 

Dari kejadian tersebut, masyarakat dihimbau untuk tetap waspada dan siap siaga. Jika terjadi situasi darurat, masyarakat diminta untuk segera melaporkan pada petugas. 

112 Nomor Telpon Darurat 24 Jam Gratis!

Seksi Logistik dan Perbekalan BPBD Kabupaten Bantul, Teguh Nur Triono menyampaikan BPBD Kabupaten Bantul miliki nomor layanan yang dapat dihubungi secara gratis selama 24 jam. 

"Sekarang kita ada panggilan darurat namanya telepon gratis 112," kata Teguh saat ditemui di Kantor BPBD Kabupaten Bantul, Selasa (10/3/2020). 

Teguh menjelaskan masyarakat yang mengalami situasi darurat dapat menghubungi layanan darurat 112. Layanan tersebut tersedia selama 24 jam tanpa dipungut biaya.

Ia juga menegaskan bahwa layanan tersebut digunakan untuk keadaan darurat. Misalnya seperti animal rescue, kucing masuk ke sumur atau rumah tawon di pemukiman. 

Setelah membuat laporan, masyarakat akan langsung mendapatkan respon. Untuk memastikan laporan yang disampaikan benar, Teguh menjelaskan pihaknya melakukan verifikasi dengan menelpon nomor pribadi pelapor dan jika memungkinkan meminta laporan visual melalui whatsapp. 

Ia mengatakan, diawal penggunaan layanan ini sering mendapatkan laporan palsu. Sehingga penting dilakukan verifikasi. 

"Jika itu mnegancam jiwa seseorang, atau masyarakat segera kita akan kirimkan tim kesitu," kata Teguh. 

Sayangnya, Teguh menyebutkan bahwa saat ini masyarakat masih banyak yang belum mengetahui layanan ini. Sehingga masih perlu banyak di sosialisasikan. 

Menurutnya, nomor darurat ini sangat efektif untuk digunakan. Selain karena nomornya yang mudah diingat, respon yang diberikan juga cepat. 

Bagi masyarakat yang memiliki kendala komunikasi, Teguh mengatakan pihaknya menerima kunjungan masyarakat. 

"Itu adalah langkah kita dalam mencegah timelate respon," kata Teguh. 

Demi mencegah terjadinya informasi yang tertunda, Teguh menyebutkan 6 pos pemadam kebakaran yang dapat dituju sebagai bagian dari BPBD Kabupaten Bantul. 

6 pos tersebut terbagi dalam beberapa lokasi, yakni diantaranya Kasihan, Banguntapan, Imogiri, Srihardono Pundong, Argorejo Sedayu dan Piyungan. 

Menurutnya, semakin cepat respon semakin baik untuk masyarakat. 

Load More