Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Selasa, 17 Maret 2020 | 16:00 WIB
[Ilustrasi] Pemuka Hindu memercikkan air suci saat upacara Melasti di Pantai Purnama, Gianyar, Bali, (28/3). [Antara/Nyoman Budhiana]

SuaraJogja.id - Upacara Melasti akan tetap digelar pada 22 Maret mendatang di Pantai Parangkusumo, Parangtritis, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul. Hal tersebut disampaikan panitia Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka DIY.

Kendati demikian, panitia memastikan, pihaknya akan membatasi yang terlibat dalam upacara tersebut. Selain itu, hanya kegiatan ritual saja yang dilaksanakan, sedangkan sejumlah acara pengiring ibadah ditiadakan.

"Terkait dengan wabah virus corona dan imbauan pemerintah, maka pelaksanaan Melasti meniadakan acara seremonial, tetapi hanya terkait ritual," kata Ketua Umum Perayaan Nyepi DIY I Nengah Lotama, dalam jumpa pers di Dinas Pariwisata Bantul, Selasa (17/3/2020).

Lotama mengatakan, Melasti merupakan salah satu rangkaian ibadah umat Hindu dengan tujuan memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar semua makhluk selamat, sehat, dan rahayu. Sebelumnya, sejumlah rangkaian kegiatan juga sudah digelar di masing-masing pura, begitu juga dengan bakti sosial dan Melasti di Pantai Ngobaran, Gunungkidul.

Baca Juga: Ramai Virus Corona, LPDB Jamin Tetap Buka Layanan Normal

Namun, untuk pawai ogoh-ogoh, yang rencananya digelar pada 21 Maret di sepanjang Jalan Malioboro sampai Titik Nol Kilometer, pihaknya berencana menunda kegiatan tersebut sampai batas waktu yang belum ditentukan, seperti dilansir HarianJogja.com -- jaringan SuaraJogja.id.

Sementara itu, biasanya Melasti di Pantai Parangkusumo bisa dihadiri sampai 3.000 orang dan tidak hanya melibatkan umat Hindu, melainkan juga masyarakat setempat serta wisatawan. Biasanya sebelum ritual juga ada acara seremonial dari Pendopo Parangkusumo sampai pantai, tetapi dengan mewabahnya virus corona, pihaknya perlu mempertimbangkan beberapa hal.

"Tetap dilaksanakan acara Melasti dengan mempertimbangkan bahwa acara tersebut hanya untuk kalangan sendiri, dilakukan di alam terbuka dengan sirkulasi udara bebas dan cahaya matahari cukup," ujar Lotama.

Ketua I Panitia Nyepi DIY I Nyoman Redana menambahkan, dalam Melasti kali ini panitia tak banyak mengundang umat Hindu selain yang ada di DIY guna mengurangi adanya kerumunan massa. Pihaknya juga mempertimbangkan kemungkinan ritual tidak dilakukan secara bersamaan.

"Tak lagi dikoordinasi, tetapi setiap perwakilan pura nanti langsung ke pantai," kata Redana.

Baca Juga: Mimpi Gubernur Laiskodat: Luncurkan Satelit Khusus untuk NTT Tahun 2021

Ia mengatakan, perwakilan umat Hindu dari berbagai pura di DIY nantinya membawa jempana dari puranya masing-masing yang dilengkapi dengan senjata nawa sanga untuk disucikan di laut. Pemberangkatan dari pura direncanakan pukul 12.00 WIB dan diharapkan selesai pukul 16.00 WIB.

Load More