SuaraJogja.id - Merebaknya virus corona atau Coronavirus Disease (COVID-19) di Indonesia berdampak langsung pada berbagai sektor. Tak terkecuali sektor pariwisata.
Namun, meski begitu, dengan upaya melalui berbagai protokol kesehatan di lokasi wisata, Pemda DIY masih akan tetap membuka beberapa spot wisata di Yogyakarta.
Disampaikan oleh Sekda DIY sekaligus Ketua Sekretariat Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DIY Kadarmanta Baskara Aji, pihaknya serius menangani merebaknya virus Corona, pembatasan terus diupayakan agar tidak terjadi penularan
Baskara Aji juga membandingakan pandemi virus corona dengan sejumlah wabah yang sebelumnya pernah masuk ke Indonesia.
Melansir dari Harianjogja, ia mengatakan agar masyarakat tidak perlu panik dalam menghadapi wabah ini, sehingga pemerintah bisa melakukan usaha yang terbaik untuk mengatasi persoalan penyebaran virus corona.
Baskara Aji juga mencontohkan salah satu bentuk kepanikan seperti aksi memborong sembako, menjual rupiah untuk diganti dolar adalah hal yang tidak perlu dilakukan masyarakat.
Dengan optimis, Pemda DIY mengusahakan bahwa pandemi ini akan bisa dilewati dengan baik.
“Dulu kan pernah ada SARS, Mers, Antraks, seperti leptospirosis korbannya lebih banyak. Dari pengalaman itu mari tidak usah panik, saya nyuwun juga yang biasa menulis di medsos mari kita ciptakan kondisi yang baik,” ucap Baskara Aji, Selasa (17/3/2020).
Pemda DIY memang tidak menutup sejumlah kawasan wisata, dengan alasan saat ini di beberapa objek wisata mengalami penurunan pengunjung.
Baca Juga: Viral Jokowi Serukan Karantina Terbatas di Ruang Publik, Istana: Hoaks!
Meski begitu, sejumlah tempat wisata tersebut, pengunjung harus menjalankan protokol kesehatan, terutama cuci tangan dengan menyediakan berbagai fasilitas tambahan. Termasuk pembatasan antara pihak yang memberikan tiket dengan pengunjung yang membeli.
“Soal pertumbuhan ekonomi tentu akan turun, karena kita harus konsetrasi menyelesaikan Corona ini dulu. Kami minta teman-teman wisata yang jadi kebijakan pemerintah dilaksanakan. Sulit memang untuk mempertahankan laju pertumbuhan ekonomi, kami upayakan tidak drastis,” katanya.
Berita Terkait
-
Tangkal Corona, Kolik Widiyanto Lakukan Gerakan Reresik Wisata Jogja
-
BBTKLPP Bakal Difungsikan, Hasil Uji Swab Bisa Didapat Lebih Cepat di Jogja
-
Terpopuler di SuaraJogja: Biaya Tes COVID-19 Sardjito dan 4 Berita Lainnya
-
3 PDP dan 1 ODP COVID-19 Dirawat di RSUD Panembahan Senopati Bantul
-
Anaknya Positif Corona, Ortu Balita di Jogja Negatif karena Imunitas Bagus
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik