SuaraJogja.id - DI Yogyakarta memang terkenal sebagai daerah yang kental dengan budaya jawanya. Sejarah panjang membentuk Yogyakarta sebagai salah satu destinasi wisata mancanegara.
Salah satu yang menarik di Yogyakarta adalah keraton Yogyakarta, selain memang memiliki sejarah panjang, keraton Yogyakarta selalu nguri-uri kebiasaan kejawen yang terus dijalankan hingga kini.
Salah satu kebiasaan yang terus dijalankan adalah jelang jumenengan tingalan ndalem yang dilakukan abdi dalem di kilometer nol Yogyakarta.
Baru-baru ini di jagat twitter diramaikan dengan unggahan video yang memperlihatkan tiga orang abdi dalem di kilometer 0 Yogyakarta. Dalam unggahan akun twitter @Hanumhasanah2 tersebut memancing berbagai reaksi dari warganet.
Mungkin ada yang belum tahu apa yang sedang dilakukan abdi dalem tersebut? Tenang, salah satu warganet, @pecintasendja menulis utas penjelasannya.
"Ini namanya 'buangan' biasanya dibuat kalo Kraton mau ada gawe seperti mau ada Tingalan Jumenengan Dalem. Sesaji ini dibuat sblm dimulai acara agar nantinya bs berjalan lancar. Biasanya ditaruh di Kandang Mejangan, Tugu, Kali Code, Kali Winongo," tulisnya.
Dalam unggahan ulang oleh akun @merapi_news tersebut, ia bahwa yang dibawa oleh abdi dalem tersebut adalah bucalan atau bawaan atau sajen.
Dapam penjelasannya, dari banyaknya jenis sajen ini terdiri dari pencok mentah, jenang putih, abang, baro-baro, umpeng panca warna, polo kesampar, polo kependhem, polo gemantung, tukon pasar (jadah jenang dan rokok) serta kembang suruh dlingo bengle.
"Memaknai sesajen/sesaji ini haruslah dengan pikiran terbuka dan hati yang bersih. Beragam makna yang tergambar dalam sesajen menunjukan bahwa semua hal tradisi ini merupakan upaya mengenali jati diri manusia dan alam semesta. Leluhur kita terdahulu sudah memahami dengan bijak dan mewariskan tradisi ini," ujar @pecintasendja.
Baca Juga: Antisipasi Penyebaran Virus Corona, PSM Makassar Perpanjang Libur Pemain
Warganet lain yang ikut mengomentari pun banyak yang menganggap bahwa kebanyakan masyarakat saat ini sudah lupa dengan budayanya sendiri.
"Wong jowo ampun ilang jawane," tulis @dennynoviandiw.
Berita Terkait
-
Nikah Bareng Adventure Merapi Sambil Promosi Mitigasi Wabah Corona
-
Ibu Pasien Balita Corona Jogja: Terima Kasih Kepada Para Dokter dan Perawat
-
Sudah Periksa 8 Orang terindikasi Corona, Pemkab Bantul Lakukan Hal Ini
-
Masjid Jogokaryan Yogyakarta Produksi Hand Sanitizer dan Dibagikan Gratis
-
Corona Merebak, Pengelola Goa Kiskendo Ungkap Penurunan Jumlah Wisatawan
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 5 Bek Kanan Terbaik Premier League Saat Ini: Dominasi Pemain Arsenal
Pilihan
-
Prediksi Timnas Indonesia U-17 vs Zambia: Garuda Muda Bidik 3 Poin Perdana
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
Terkini
-
Dompet Digitalmu Bisa Penuh, Ini Cara Aman & Efektif Klaim DANA Kaget
-
Penghormatan Terakhir, Raja Keraton Jogja, Sultan HB X Dijadwalkan Melayat Paku Buwono XIII Besok
-
Pemakaman PB XIII di Imogiri: Menguak Kisah Kedhaton yang Belum Selesai
-
Pemakaman PB XIII Digelar di Imogiri, Abdi Dalem Mulai Siapkan Keranda dan Liang Lahat
-
Gunung Merapi Luncurkan 9 Kali Awan Panas Sejak kemarin, Jarak Terjauh Capai 2,5 Kilometer