SuaraJogja.id - Hujan lebat yang mengguyur kawasan Kulonprogo dan sekitarnya pada Jumat (20/3/2020) mengakibatkan dinding Saluran Irigasi Sekunder Donomulyo Kanan yang berlokasi di Dusun Gayam, Kalurahan Banyuroto, Kapanewon Nanggulan, Kulonprogo ambruk.
Kejadian diketahui oleh warga sekitar pukul 21.30 WIB. Warga memperkirakan dinding tersebut sudah ambrol dari pukul 18.00 WIB namun belum diketahui karena memang lingkungan sekitar listrik padam dan sedang hujan deras dari sekitar pukul 16.00 WIB.
Indro Suparno, salah seorang warga yang rumahnya tidak jauh dari lokasi kejadian mengatakan bahwa konstruksi bangunan irigasi tersebut kurang diperhatikan kualitasnya. Hal itu mengakibatkan dinding irigasi sepanjang kurang lebih 40 meter tersebut jebol akibat debit air yang terlalu deras.
"Dinding itu memang sebelumnya sudah retak, sempat diperbaiki tapi pekerjaan untuk tambalannya tidak kuat. Dan karena memang di sampingnya langsung tebing dan tidak diberi tiang penyangga jadi tidak kuat menahan derasanya air terlebih saat hujan," katanya, saat ditemui di lokasi, Sabtu, (21/3/2020) siang.
Baca Juga: Rawan Bencana, 4 Rumah di Kulonprogo Terancam Kena Longsor
Pihaknya tadi sudah melapor ke tim pelaksana pembangunan irigasi tersebut dan juga pemerintah desa. Namun sampai siang tadi belum ada perwakilan tim pelaksana yang datang untuk menindaklanjuti jebolnya dinding irigasi itu.
Warga setempat tidak dapat berbuat banyak karena memang dibutuhkan material yang cukup banyak untuk membenahi dinding yang jebol. Langkah sementara yang bisa dilakukan hanya dengan menutup pintu air yang masuk ke irigasi.
"Ya kami warga hanya bisa menutup pintu air yang masuk ke irigasi. Masih menunggu material lainnya karena memang kalau hanya ditumpuk karung pasir saja tidak mungkin kuat untuk menahan laju air," ungkapnya.
Jebolnya saluran irigasi ini berdampak pada lahan di bawahnya. Letak saluran yang berada di atas tebing membuat material dinding seperti bebatuan menggelinding ke lahan pekarangan di bawahnya.
Jika dibiarkan meluas dampaknya bisa sampai merendam 6000 meter lahan persawahan dan pekarangan di bawahnya. Dan apabila tidak segera ditangani akan menimbulkan erosi dan kemungkinan akan terjadi longsor susulan jika ada hujan.
Baca Juga: Aksi Pamer Alat Vital di Kulonprogo Viral, Polsek Kokap Buru Pelaku
Juru Wilayah Kejuron Donomulyo, Pengamatan Kalibawang Hulu, Tri Wahyudi menjelaskan bahwa bangunan irigasi tersebut masih belum lama dibangun.
Berita Terkait
-
Masjid Tertua di Kulonprogo Ini Didirikan Puro Pakualaman, Apa Istimewanya?
-
Sebanyak 109.105 Mobil Melintas di Tol Solo - Yogyakarta - YIA
-
Nenek Pengemis di Kulonprogo Pukul Mobil karena Tak Beri Uang, Polisi Turun Tangan!
-
Libur Nataru Pakai Mobil Pribadi Tujuan Jawa Tengah: Simak Jalur Tol Fungsional Ini, Jadi Alternatif Atasi Kemacetan
-
Kulonprogo Disebut Daerah Transit dan Tujuan Perdagangan Orang, Benarkah?
Terpopuler
- Menguak Sisi Gelap Mobil Listrik: Pembelajaran Penting dari Tragedi Ioniq 5 N di Tol JORR
- Kode Redeem FF SG2 Gurun Pasir yang Aktif, Langsung Klaim Sekarang Hadiahnya
- Dibanderol Setara Yamaha NMAX Turbo, Motor Adventure Suzuki Ini Siap Temani Petualangan
- Daftar Lengkap HP Xiaomi yang Memenuhi Syarat Dapat HyperOS 3 Android 16
- Xiaomi 15 Ultra Bawa Performa Jempolan dan Kamera Leica, Segini Harga Jual di Indonesia
Pilihan
-
Link Live Streaming AC Milan vs Inter Milan: Duel Panas Derby Della Madonnina
-
FULL TIME! Yuran Fernandes Pahlawan, PSM Makassar Kalahkan CAHN FC
-
Libur Lebaran, Polresta Solo Siagakan Pengamanan di Solo Safari
-
Dipermak Nottingham Forest, Statistik Ruben Amorim Bersama MU Memprihatinkan
-
Partai Hidup Mati Timnas Indonesia vs China: Kalah, Branko Ivankovic Dipecat!
Terkini
-
Arus Lalin di Simpang Stadion Kridosono Tak Macet, APILL Portable Belum Difungsikan Optimal
-
Kunjungan Wisatawan saat Libur Lebaran di Gunungkidul Menurun, Dispar Ungkap Sebabnya
-
H+2 Lebaran, Pergerakan Manusia ke Yogyakarta Masih Tinggi
-
Exit Tol Tamanmartani Tidak Lagi untuk Arus Balik, Pengaturan Dikembalikan Seperti Mudik
-
Putra Prabowo Berkunjung ke Kediaman Megawati, Waketum PAN: Meneduhkan Dinamika Politik