SuaraJogja.id - Gunungkidul sebagai salah satu wilayah yang memiliki warga perantau cukup banyak, mewaspadai adanya lonjakan warga yang datang dari kota terjangkit virus corona.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, dr Dewi Irawati menuturkan, jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Gunungkidul terus mengalami peningkatan.
Salah satu faktornya adalah banyaknya warga yang sebelumnya merantau tiba-tiba mudik akibat wabah corona. Padahal, biasanya sangat jarang para perantau mudik menjelang puasa.
Dewi mengatakan, para pemudik tersebut pulang karena tempat kerja mereka libur. Selain itu, wilayah DIY dianggap lebih aman ketimbang tempat rantau mereka selama ini sehingga perantau memilih pulang ke kampung halaman sembari menengok sanak saudara.
Baca Juga: Kota Semarang Rogoh Duit Rp 27 Miliar Hadapi Corona, Beli Ini Itu
"Saat ini ODP sudah mencapai 162 orang. Karena banyak yang mudik dan pulang umroh," tuturnya saat dikonfirmasi, Senin (23/3/2020).
Dewi menyebutkan, saat ini tercatat ada 162 warga yang masuk daftar ODP dan dua diantaranya dirawat di rumah sakit. Jumlah ODP di Gunungkidul secara signifikan naik dalam beberapa hari ini dari 50 orang menjadi 69 orang kemudian 116 orang dan kini menjadi 162 orang. Sementara PDP ada 6 orang dan kini juga tengah menjalani perawatan di rumah sakit.
Jika sebelumnya ODP hanya tersebar di 13 kecamatan, kini bertambah di 15 kecamatan. Warga yang masuk dalam kategori ODP tersebut sebelumnya memiliki riwayat perjalanan dari Jakarta, Depok, Jerman, Spanyol, China maupun Arab Saudi.
"Kami menghimbau kepada masyarakat itu untuk memeriksakan diri ke Puskesmas," tambahnya.
Sementara hasil foto rontgen sebagian PDP menunjukkan adanya radang atau flek pada paru-paru. Mereka masih akan dirawat di rumah sakit karena akan diambil swap tenggorokannyan sebelum dikirim ke BBTKLPP untuk dicek apakah positif corona ataupun tidak.
Baca Juga: Jaga Kebugaran, Zah Rahan Latihan Mandiri di Pantai Parangtritis
Di Kecamatan Semanu, pihak kecamatan sudah mengeluarkan surat edaran berkaitan dengan para pemudik. Alasannya, pihak kecamatan mendapat laporan banyak pemudik yang datang dari negara atau daerah zona merah Covid-19.
"Kami sudah membuat surat edaran kepada para lurah untuk ditindaklanjuti," tutur Camat Semanu, Huntoro PW.
Huntoro mengatakan, bagi para pemudik yang terlanjur berada di Kecamatan Semanu maka keluarga setempat diminta untuk bisa membatasi aktivitas mereka atau melakukan isolasi diri secara mandiri.
Sementara bagi perantau yang baru berencana mudik, pihaknya meminta kepada keluarga yang berada di Semanu untuk menghubungi dan memintanya untuk membatalkan rencana perjalanannya ke kampung halaman.
Pihaknya sudah meminta kepada Lurah untuk menyampaikan himbauan tersebut dengan cara yang arif agar pihak keluarga bisa memahami dengan baik dan tidak menambah keresahan di masyarakat. Pihaknya juga meminta kepada Ketua RT, Dukuh ataupun RW serta Bhabinsa melakukan pemantauan.
"Kami ingatkan kembali kepada warga Semanu untuk tidak melakukan kontak fisik langsung dengan pemudik," ujarnya.
Kontributor : Julianto
Terpopuler
- Nyaris Adu Jotos di Acara TV, Beda Pendidikan Firdaus Oiwobo Vs Pitra Romadoni
- Indra Sjafri Gagal Total! PSSI: Dulu Pas Shin Tae-yong kan...
- Nikita Mirzani Tak Terima Terancam Hukuman 20 Tahun Penjara: Masa Lebih Parah dari Suami Sandra Dewi
- Kini Jadi Terdakwa Kasus Pencemaran Nama Baik Hotman Paris, Iqlima Kim Dapat Ancaman
- Minta Maaf Beri Ulasan Buruk Bika Ambon Ci Mehong, Tasyi Athasyia: Harusnya Aku Gak Masukkan ke Kulkas
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Rp 6 Jutaan Terbaru Februari 2025, Kamera Andalan!
-
Pandu Sjahrir Makin Santer jadi Bos Danantara, Muliaman D Hadad Disingkirkan?
-
Alat Berat Sudah Parkir, Smelter Nikel PT GNI yang Diresmikan Jokowi Terancam Tutup Pabrik
-
Sah! OJK Cabut Izin Usaha Jiwasraya, Tak Singgung Nasib Nasabah
-
Jokowi Sentil Megawati Usai Larang Kepala Daerah PDIP Ikut Retreat
Terkini
-
Belum Dapat Instruksi ke Akmil Magelang, Sejumlah Kepala Daerah Kader PDIP Bertahan di Jogja
-
Ketum PP Muhammadiyah Sampaikan Lima Pesan untuk Para Kepala Daerah
-
PDIP Minta Kepala Daerah Tunda Hadiri Retreat di Magelang, Analis: Berpotensi Picu Konflik Internal
-
Sayangkan Band Sukatani Minta Maaf ke Polisi, Haris Azhar: Bukti Represi Kebebasan Berekspresi
-
Jengah Gelombang Aksi Massa Tak Dihiraukan Elit, Masyarakat Tradisi Jogja Gelar Teatrikal Budaya