SuaraJogja.id - Dampak wabah virus corona tak hanya menghantam hotel di Jogja tetapi juga penginapan berskala kecil seperti home stay. Pemilik Homestay di Gedongkiwo, Mantrijeron, Yogyakarta Marsono menyampaikan homestay miliknya sudah tidak beroperasi sejak 16 Maret lalu.
Ia bersama pemilik homestay lainnya di Gedongkiwo memutuskan untuk menutup usahanya sementara demi mematuhi imbauan pemerintah terkait pencegahan penyebaran virus corona.
Di kelurahan Gedongkiwo sendiri terdapat delapan homestay yang rata-rata dikelola secara mandiri oleh masyarakat.
"Ya sesuai dengan anjuran pemerintah kita coba mengikuti. Meskipun edaran resmi belum terima," kata Marsono saat ditemui di homestay miliknya Kamis (9/4/2020).
Marsono menjelaskan, penurunan jumlah pengunjung sudah terjadi sejak awal Maret, kemudian terus menurun setelah sekolah diliburkan.
Selain itu, ratusan tamu yang sudah melakukan pemesanan selama bulan april, melakukan pembatalan. Marsono mengatakan dalam sehari biasanya dia bisa menampung setidaknya 13 orang tamu.
Selama tiga minggu belakangan, semenjak gencar disampaikannya imbauan dirumah saja, Marsono tidak menerima tamu sama sekali.
Beberapa hari lalu, sempat ada tamu dari Sidoarjo yang berniat menyewa kamar miliknya. Namun ditolak berkaitan dengan himbauan untuk membatasi tamu dari luar daerah.
Atas kesepakatan bersama dengan pemilik homestay lainnya, Marsono memutuskan menutup sementara homestay, meskipun belum ada edaran resmi dari Dinas Pariwisata untuk menutup usahanya.
Baca Juga: Membekas, Cerita Menyentuh Glenn Fredly saat Haul Gus Dur di Jogja
Ia juga menyampaikan, bahwa sebenarnya pihaknya juga sudah menyediakan tempat cuci tangan dan melakukan penyemprotan disinfektan secara berkala.
"Perharinya kita rugi antara Rp450.000 sampai Rp500.000," kata Marsono.
Ia menjelaskan, jika kondisi ini terus berlanjut hingga bulan Juni mendatang saat musim liburan sekolah dan lebaran, kerugian secara materi diperkirakan akan meningkat antara Rp600.000 sampai Rp700.000.
Selama homestaynya berhenti beroperasi, Marsono mengaku belum memiliki pemasukan sama sekali.
Sebagai pensiunan pegawai salah satu universitas di Yogyakarta, menyewakan tempat tinggal menjadi satu-satunya mata pencaharian yang ia geluti saat ini.
Ia juga menerangkan, seandainya kondisi ini berjalan lebih dari tiga bulan kemungkinan ia sudah tidak bisa bertahan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Kisah Ironis di Jogja: Bantu Ambil Barang Jatuh, Pelaku Malah Kabur Bawa Dompet dan Ponsel
-
Jaga Warga Diminta Jadi Pagar Budaya Penjaga Harmoni Yogyakarta
-
DANA Kaget Spesial Jumat Berkah untuk Warga Jogja: Rebutan Saldo Gratis Hingga Rp199 Ribu!
-
Pengujian Abu Vulkanik Negatif, Operasional Bandara YIA Berjalan Normal
-
Tabrakan Motor dan Pejalan Kaki di Gejayan Sleman, Nenek 72 Tahun Tewas di Lokasi