SuaraJogja.id - Kepolisian Sektor (Polsek) Kotagede terus menyelidiki kasus hilangnya empat etalase seharga ratusan juta di toko kelontong milik Atun (70) di Jalan Mondorakan, Kelurahan Prenggen, Kecamatan Kotagede, Kota Yogyakarta. Polisi menyebut bahwa pelaku menguasai cara membuka gembok tanpa membuat suara gaduh.
"Kunci gemboknya dirusak. Jadi tidak rusak semuanya hanya dibuat oglek (rusak sebagian). Dia (dugaan pelaku) mengerti soal kunci juga," kata Kapolsek Kotagede, Kompol Dwi Tavianto dihubungi wartawan, Minggu (12/4/2020).
Dwi menjelaskan kejadian terjadi saat Jumat (10/4/2020) dini hari saat warga beristirahat. Sejumlah saksi sudah diperiksa untuk mencari pelaku.
"Korban, warga sekitar kami periksa sebagai saksi. Hanya saja kami masih butuh petunjuk untuk mengungkap pelaku itu," jelas dia.
Dwi Tavianto melanjutkan, selama penyelidikan berlangsung ada kecurigaan bahwa pelaku masih memiliki hubungan keluarga dengan korban.
"Kami sudah mencari orang-orang yang tengah menjual rokok dalam jumlah besar, namun belum kami dapatkan. Memang beberapa kecurigaan muncul bahwa pelaku ini mengenal korban. Namun kami belum bisa menyimpulkan dan masih menyelidiki," terang dia.
Meski belum mengantongi identitas pelaku, Polisi terus mengejar keberadaan para pencuri itu. Jika tertangkap, pelaku-pelaku ini bakal dijerat Pasal 363 KUHP Tentang Pencurian.
"Pelaku terancam hukuman penjara lima tahun. Kami selidiki lebih lanjut," kata dia.
Seorang pengusaha foto copy di sebelah toko kelontong milik Atun, Sutiyono (47), menduga pelaku menyiapkan sebuah truk untuk mengangkut empat etalase berukuran 1,5 x 1 meter.
Baca Juga: Cerita Bidan di Jogja, Digosipkan PDP dan Meninggal Dunia Karena COVID-19
"Kejadiannya kan dini hari, suasana jalan juga sepi tidak ada orang. Kemungkinan pelaku ini bawa mobil besar, seperti truk. Karena ukuran etalase kan besar, jadi harus ada mobil yang besar," jelas dia.
Di sisi lain, Sutiyono menduga pelaku cukup lihai melakukan aksinya. Pasalnya saat kejadian, tidak ada suara gaduh.
"Jika dilihat bekas pintu yang dirusak, besinya sudah bengkok. Gembok juga dirusak, namun jika rusak seperti itu kenapa tidak ada bunyi berisik selama mereka beraksi," tutur dia.
Hingga kini, toko kelontong milik Atun masih tetap berjualan. Toko sendiri buka pukul 07.00 dan tutup 16.00 wib.
"Masih berjualan (ibu Atun), insiden juga masih diselidiki polisi untuk mencari pelaku," katanya.
Sebelumnya diberitakan, empat etalase yang berada di toko kelontong jalan Mondorakan, Kelurahan Prenggen, Kecamatan Kotagede, Kota Yogyakarta raib digondol maling. Kejadian terjadi Jumat (10/4/2020) pukul 02.00 wib.
Empat etalase tersebut berisi rokok, bahan sembako dan bahan jualan lain. uang tunai sebesar Rp 1 juta ikut hilang. Kerugian sendiri ditaksir mencapai Rp 100 juta.
Berita Terkait
-
Penculik Anak di Kotagede Terbukti Lakukan Pencabulan
-
Pelaku Penculikan Anak di Kotagede Ditangkap di Sidoarjo
-
Soal Penculikan Anak di Kotagede, Polisi Prediksi Pelaku Masih di Jogja
-
Harapkan Kedamaian Natal, Jemaat GKJ Kotagede: Pikiran Positif Itu Penting
-
Nih 4 Kuliner Rekomended di Dekat Komplek Makam Raja Mataram Kotagede
Terpopuler
- Mbah Arifin Setia Tunggu Kekasih di Pinggir Jalan Sejak 70an Hingga Meninggal, Kini Dijadikan Mural
- Di Luar Prediksi, Gelandang Serang Keturunan Pasang Status Timnas Indonesia, Produktif Cetak Gol
- Gibran Ditangkap Bareskrim Polri, Kronologi Jadi Tersangka dan Kasusnya
- Resmi Thailand Bantu Lawan Timnas Indonesia di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Tanggal 18 Agustus 2025 Cuti Bersama atau Libur Nasional? Simak Aturan Resminya
Pilihan
-
Fakta-fakta Emas Sungai Eufrat, Tanda Hari Kiamat Sudah Dekat?
-
Usul Ditolak, Suara Dibungkam, Kritik Dilarang, Suporter Manchester United: Satu Kata, Lawan!
-
DTKS Resmi Berubah Jadi DTSEN, Ini Cara Update Desil Agar Tetap Terima KIP Kuliah
-
Jalan Terjal Jay Idzes ke Torino, Il Toro Alihkan Incaran ke Bek 1,97 M
-
Sri Mulyani Ungkap Kejanggalan Angka Pertumbuhan Ekonomi 5,12 Persen yang Bikin Publik Melongo!
Terkini
-
Penyebab Gelombang Tinggi Jogja Terungkap, Bibit Siklon Picu Angin Kencang dan Gelombang Ekstrem
-
Dari Yogyakarta, JKPI Gaungkan Pelestarian Pusaka untuk Kesejahteraan Masyarakat: Bukan Hanya Berdiri, Tapi Bermakna
-
Geger, Ular Besar Nyangkut di Selokan Casa Grande, Evakuasi Dramatis Libatkan Warga
-
Terungkap, Motif Mahasiswa Sleman Tega Habisi Nyawa dan Kubur Bayi, Ada Unsur Kekerasan?
-
Sejoli Mahasiswa di Sleman Tega Habisi Nyawa Bayi Usai Dilahirkan di Kamar Mandi