SuaraJogja.id - Tiga remaja hampir menjadi bulan-bulanan warga di Kampung Prenggan, Kelurahan Mrenggan, Kecamatan Kotagede, Yogyakarta. Pasalnya, remaja yang diketahui masih berstatus pelajar SMP ini terciduk tengah memanjat genting salah satu rumah warga yang diduga akan mencuri.
Pemilik rumah, Pandit Laksmi (54) menuturkan bahwa peristiwa itu terjadi sekitar pukul 23.00 wib. Saat itu kondisi di sekitar rumahnya relatif sepi dari aktivitas warga.
"Kejadian sudah sekitar 3 hari lalu, saat semua orang sudah beristirahat ada suara berisik di atas genteng. Curiga dengan bunyi yang tidak biasa, akhirnya suami saya mengintip dari jendela dan melihat orang di luar. Dia langsung membuka pintu dan mengejutkan orang itu," kata Laksmi ditemui wartawan, Senin (13/4/2020).
Sontak satu orang yang diketahui berada di genteng melompat dan berlari ke arah timur komplek rumah warga. Sisanya yang menunggu di jalan berlari ke arah selatan.
"Suami saya langsung mencari remaja tersebut. Kebetulan pos ronda kampung masih ada yang berjaga. Setelah mencari ke sekitar kampung, remaja ini tertangkap di tempat wudhu mushola yang tidak jauh dari rumah saya," katanya.
Tak bisa berkutik, tiga remaja ini ditanyai alasan memanjat genteng dan masih keluyuran tengah malam. Namun alasannya tidak masuk akal dan selalu mengelak.
"Kami tanyai alasan mereka naik ke genteng itu untuk apa, katanya ingin mengaca karena rumah saya ada cermin cembungnya. Alasannya tidak jelas dan mereka mengaku hanya iseng saja," ungkap dia.
Laksmi menuturkan, bagian tengah rumahnya memang bisa dilintasi orang. Karena tidak semua rumahnya tertutup genteng.
"Jika orang ini berhasil sampai ke tengah rumah dia bisa turun. Mungkin saja bisa melakukan hal yang tak diinginkan. Karena mereka tidak mengaku akhirnya kejadian ini sampai di bawa ke Polsek (Kotagede)," tambah Laksmi.
Baca Juga: Mulai Pekan Depan, Dishub DIY Bakal Batasi Pengendara dari Luar Jogja
Satu buah pralon dan beberapa pecahan genteng rusak akibat kejadian tersebut. Kendati demikian rumah Laksmi masih aman dan tidak ada barang yang hilang.
Diwawancarai terpisah, Kapolsek Kota Gede, Kompol Dwi Tavianto menuturkan bahwa pihaknya memang mendapat laporan terhadap kejadian tersebut. Namun polisi tidak bisa memproses karena tidak ada bukti yang cukup kuat.
"Ya memang anak remaja itu tertangkap oleh warga. Namun pengakuan mereka hanya iseng, selain itu tidak ada bukti jika mereka akan melakukan tindakan yang merugikan pemilik rumah," kata dia.
Dwi menuturkan pihaknya meminta kepada masyarakat dan orang tua untuk mengawasi anak-anaknya selama wabah pandemi Corona belum hilang. Meski keadaan lingkungan sepi, kewaspadaan tetap harus dijaga.
Berita Terkait
-
Peduli Corona, Hotel di Jogja ini Bantu Sumbang APD untuk Tenaga Medis
-
Viral Pengamen Doakan Corona Segera Berakhir, Warganet: Kocak Mantab!
-
Pulang dari Jakarta, Satu Keluarga di Bantul Dinyatakan Positif COVID-19
-
Jogja Panas Karena Inti Panas Bumi Pindah, Netizen: Kuliahku 6 Tahun Gagal
-
Ikuti Rapid Test, Dua Warga Panggungharjo Dinyatakan Positif Corona
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik