SuaraJogja.id - Suara bising alat pemotong rumput pagi itu memecah kesunyian kompleks Makam Raja-Raja Mataram Kotagede. Tak banyak terlihat aktivitas pengunjung atau peziarah di makam yang berada di dalam Masjid Gedhe Mataram Kotagede ini.
Wajar saja, saat Bulan Ramadan, aktivitas wisatawan ke makam dibatasi. Terlebih lagi dengan situasi wabah Covid-19 saat ini, suasana makam dan masjid makin sepi; hanya terlihat ada abdi dalem yang menjaga kompleks tersebut.
Salah seorang penjaga makam, Suratijan (50), menerangkan bahwa selama bulan Ramadan ini ziarah makam raja Mataram memang dibatasi.
Terdapat dua makam di dalam kompleks Masjid Gedhe tersebut. Pertama, Makam Senopati, yang diperuntukkan Raja Keraton Yogyakarta dan Keraton Surakarta, sementara yang kedua Makam Hasto Renggo, makam yang diperuntukkan bagi cucu-cucu Raja Keraton Yogyakarta.
Baca Juga: Pandemi Corona, Yayasan Laskar Berani Hijrah Liburkan Pengajian Anak Punk
"Keduanya memang ditutup selama bulan Ramadan ini, tapi jika ada peziarah yang ingin mengunjungi makam masih diperbolehkan dengan izin dari kantor," kata Suratijan, ditemui SuaraJogja.id, Senin (11/5/2002).
Pria yang telah mengabdi kepada Keraton Surakarta sejak 2005 ini menjelaskan, awalnya tidak ada rencana untuk menjadi abdi dalem. Namun, karena ada kesempatan dan diajak untuk mengabdi di keraton, akhirnya dia menerima.
"Mbah saya dulu abdi dalem, tapi saya belum tertarik untuk menjadi seperti dia. Lalu dari jiwa saya itu muncul saat diajak untuk bergabung. Lambat laun rasa senang itu ada. Jadi meski sebagai penjaga makam, kegiatan apa pun yang saya lakukan rasanya menyenangkan meski tidak banyak upah yang diterima," kata dia.
Pria yang mendapat nama Surobudoyo dari Keraton Surakarta ini mengaku sudah memiliki keterikatan batin untuk mengabdi. Ia mengatakan, tidak banyak orang yang mau melakukan pekerjaan ini. Sebab, bayaran pun tidak seberapa.
"Ini sudah seperti panggilan jiwa untuk mengabdi. Tidak banyak orang bisa bertahan lama dengan pekerjaan seperti ini. Maka dari itu, penjaga makam di sini tidak mengejar hasil, tapi ada rasa memiliki dan membuat ikhlas apa pun yang kami kerjakan," terang Suratijan.
Baca Juga: Polisi Klaim Sudah Tertibkan Kerumunan Saat Penutupan McDonald's Sarinah
Dirinya mendapat tugas untuk menjaga Makam Senopati karena Suratijan sendiri merupakan abdi dalem Keraton Surakarta yang ditugasi menjaga makam di mana Raja Keraton Surakarta diistirahatkan untuk kali terakhir.
Berita Terkait
-
Novel Rahasia Salinem, Menguak Kehidupan Abdi Dalem di Keluarga Bangsawan
-
Yoursay Mlampah Eksplor Kotagede, Serunya Jelajah Sejarah Awal Kebangkitan Mataram Islam
-
Komnas HAM Sebut Polsek Kotagede dan Polsek Sewon Lakukan Pelanggaran HAM ke Tiga Pelaku Klitih Yogyakarta
-
Pria Ini Ungkap Keseharian Jadi Abdi Dalem, Paling Seru saat Hadiri Acara Keraton
-
Panas! Keributan di Keraton Solo Abdi Dalem Diserang, 4 Luka-luka
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 10 HP Midrange Terkencang Versi AnTuTu Maret 2025: Xiaomi Nomor 1, Dimensity Unggul
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
-
Jenazah Anak Kami Tak Bisa Pulang: Jerit Keluarga Ikhwan Warga Bekasi yang Tewas di Kamboja
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
Terkini
-
Kisah Udin Si Tukang Cukur di Bawah Beringin Alun-Alun Utara: Rezeki Tak Pernah Salah Alamat
-
Dari Batu Akik hingga Go Internasional: Kisah UMKM Perempuan Ini Dibantu BRI
-
Pertegas Gerakan Merdeka Sampah, Pemkot Jogja Bakal Siapkan Satu Gerobak Tiap RW
-
Lagi-lagi Lurah di Sleman Tersandung Kasus Mafia Tanah, Sri Sultan HB X Sebut Tak Pernah Beri Izin
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan