Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi | Muhammad Ilham Baktora
Jum'at, 22 Mei 2020 | 04:45 WIB
Suasana lengang Asrama Haji Yogyakarta yang dialihfungsikan untuk menampung Orang Tanpa Gejala (OTG), Kamis (21/5/2020). [Suarajogja.id / Baktora]

Ia mengaku rindu suasana saat para calon jamaah haji saling bercerita dan ia turut menjadi salah satu orang yang ikut bersemangat saat mendengarkan cerita tentang tanah suci.

"Sekarang sepi sekali, jikapun ada orang-orang (OTG) di sini hanya berjemur dan harus menjaga jarak. Memang mereka belum dipastikan positif (Corona) namun saya juga harus waspada," tuturnya.

Meski berbeda dari tahun sebelumnya, Mulyono masih bisa menemukan teman baru. Petugas BPBD serta PMI yang kerap beraktivitas di asrama menjadi rekan barunya saat ini.

"Saya banyak mendapat cerita dan pengalaman bagaimana petugas BPBD ini menangani pasien. Apalagi mereka harus menggunakan seragam hazmat yang menurut saya tidak nyaman untuk beraktivitas," ungkap dia.

Baca Juga: Ini Alasan Mona Ratuliu Pilih Persalinan Cesar

Seorang penjaga lainnya, Suryono berusaha untuk bisa menjaga jarak terhadap OTG. Ia juga harus membatasi diri saat melakukan pengecekan ruangan.

"Biasanya malam atau menjelang sore saya sering mengecek keadaan asrama. Hanya saja karena mereka (OTG) sudah ditempatkan di sini saya harus membatasi diri. Karena bagaimanapun kesehatan dan keamanan keluarga juga harus dijaga," kaya Suryono.

Meski sejumlah gedung di asrama haji tergolong lengang lantaran tak digunakan, hingga kini keadaan asrama cukup kondusif. Ia berharap, pandemi segera berakhir dan asrama kembali diramaikan dengan aktivitas para calon jamaah haji.

"Harapannya semua sama, virus ini segera hilang. Kapan itu?, saya juga tidak tahu. Sekarang hanya berdoa dan tetap menerapkan pencegahan dengan menggunakan masker dan cuci tangan teratur," kata dia.

Baca Juga: Ditegur Karena Kebijakan Salat Id, Bupati Yuli: Jangan Dipertentangkan

Load More