Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Senin, 25 Mei 2020 | 18:20 WIB
Pengunjung Bandara YIA berfoto bersama di depan miniatur Tamansari yang berada di lantai dasar depan terminal penjemputan, Senin (25/5/2020). - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

SuaraJogja.id - Selain anjuran pemerintah untuk tetap di rumah, ditutupnya objek wisata akibat pandemi Covid-19 juga menyebabkan masyarakat tidak punya pilihan lain untuk meninggalkan rumah. Namun tetap saja, beberapa orang memutuskan mencari destinasi alternatif untuk setidaknya bisa menghabiskan waktu di luar rumah dengan keluarga.

Yogyakarta International Airport atau Bandara YIA di Kulon Progo pun dimanfaatkan beberapa masyarakat sekitar Yogyakarta untuk dijadikan tempat wisata dadakan. Meski belum semua insfratruktur selesai dibangun secara maksimal, tetapi tetap saja daya tarik bandar udara baru di Yogyakarta ini masih memikat masyarakat dari berbagai kalangan.

Salah satunya warga asal Godean, Yogyakarta, Andi (45), yang memang sengaja mengunjungi Bandara YIA sekadar untuk menghabiskan waktu luang bersama keluarganya. Ia mengaku jenuh di rumah dan memutuskan untuk berkeliling melihat kondisi terbaru bandara yang baru saja memecahkan rekor MURI sebagai bandar udara dengan pengoperasian tercepat ini.

"Baru pertama kali ke sini [Bandara YIA], pengin lihat saja bagaimana alur keberangkatan dan kedatangannya agar bisa lebih paham saat berkunjung lain kali. Sekalian jalan-jalan juga sama keluarga," ujar Andi, saat ditemui SuaraJogja.id di Bandara YIA, Senin (25/5/2020).

Baca Juga: Rayakan Lebaran, BCL : Ya Allah, Jaga Ashraf Sinclair di Sana...

Ia mengagumi bangunan Bandara YIA, yang jauh lebih besar dari Bandara Adisutjipto, yang sebelumnya kerap ia sambangi di kala bepergian ke luar kota. Menurutnya, Bandara YIA memiliki arsitektur yang modern, tetapi tetap mengandung sentuhan budaya tradisional di dalamnya.

Kesan lega, luas, dan beda menjadi impresi pertamanya saat memasuki bandara yang berada di Kulon Progo, tepatnya di Kapanewon Temon ini. Hal tersebut dirasanya berbeda dari Bandara Adisutjipto, yang sudah terasa penuh sesak.

"Di sana terasa crowded sekali, begitu masuk saja kendaraan macet untuk drop off sampai antre. Kebetulan di sini juga masih sepi ya, tapi mungkin nanti jika sudah normal pun nanti tetap tidak akan berpengaruh banyak karena memang luas sekali," ungkapnya.

Bandara YIA diketahui menghabiskan dana sekitar Rp60 miliar untuk karya seni di dalamnya, termasuk pembuatan papan nama YIA berkonsep bangunan Semar Tandu, patung Hamemayu Hayuningrat, dan Gunungan Wayang. Ornamen autentik Indonesia di Bandara YIA pun makin membuat Andi bersama istri dan dua orang putrinya merasakan nuansa kental Jogja.

Pengunjung lain yang juga menyempatkan diri berkunjung ke Bandara YIA, Nivo (26), mengaku sudah empat kali mampir ke bandara di Kulon Progo tersebut. Ia mengaku, kunjungannya kali ini tidak berbeda dari Andi, yakni berlibur kecil-kecilan bersama keluarga di tengah pandemi Covid-19 saat ini.

Baca Juga: Darah Bercucuran, Ibu Disembelih Anak Sendiri saat Idul Fitri

"Sebelumnya sudah empat kali ke sini mengantar orang, sekarang jalan-jalan sama keluarga mumpung libur," kata Nivo.

Load More