SuaraJogja.id - Selain anjuran pemerintah untuk tetap di rumah, ditutupnya objek wisata akibat pandemi Covid-19 juga menyebabkan masyarakat tidak punya pilihan lain untuk meninggalkan rumah. Namun tetap saja, beberapa orang memutuskan mencari destinasi alternatif untuk setidaknya bisa menghabiskan waktu di luar rumah dengan keluarga.
Yogyakarta International Airport atau Bandara YIA di Kulon Progo pun dimanfaatkan beberapa masyarakat sekitar Yogyakarta untuk dijadikan tempat wisata dadakan. Meski belum semua insfratruktur selesai dibangun secara maksimal, tetapi tetap saja daya tarik bandar udara baru di Yogyakarta ini masih memikat masyarakat dari berbagai kalangan.
Salah satunya warga asal Godean, Yogyakarta, Andi (45), yang memang sengaja mengunjungi Bandara YIA sekadar untuk menghabiskan waktu luang bersama keluarganya. Ia mengaku jenuh di rumah dan memutuskan untuk berkeliling melihat kondisi terbaru bandara yang baru saja memecahkan rekor MURI sebagai bandar udara dengan pengoperasian tercepat ini.
"Baru pertama kali ke sini [Bandara YIA], pengin lihat saja bagaimana alur keberangkatan dan kedatangannya agar bisa lebih paham saat berkunjung lain kali. Sekalian jalan-jalan juga sama keluarga," ujar Andi, saat ditemui SuaraJogja.id di Bandara YIA, Senin (25/5/2020).
Baca Juga: Rayakan Lebaran, BCL : Ya Allah, Jaga Ashraf Sinclair di Sana...
Ia mengagumi bangunan Bandara YIA, yang jauh lebih besar dari Bandara Adisutjipto, yang sebelumnya kerap ia sambangi di kala bepergian ke luar kota. Menurutnya, Bandara YIA memiliki arsitektur yang modern, tetapi tetap mengandung sentuhan budaya tradisional di dalamnya.
Kesan lega, luas, dan beda menjadi impresi pertamanya saat memasuki bandara yang berada di Kulon Progo, tepatnya di Kapanewon Temon ini. Hal tersebut dirasanya berbeda dari Bandara Adisutjipto, yang sudah terasa penuh sesak.
"Di sana terasa crowded sekali, begitu masuk saja kendaraan macet untuk drop off sampai antre. Kebetulan di sini juga masih sepi ya, tapi mungkin nanti jika sudah normal pun nanti tetap tidak akan berpengaruh banyak karena memang luas sekali," ungkapnya.
Bandara YIA diketahui menghabiskan dana sekitar Rp60 miliar untuk karya seni di dalamnya, termasuk pembuatan papan nama YIA berkonsep bangunan Semar Tandu, patung Hamemayu Hayuningrat, dan Gunungan Wayang. Ornamen autentik Indonesia di Bandara YIA pun makin membuat Andi bersama istri dan dua orang putrinya merasakan nuansa kental Jogja.
Pengunjung lain yang juga menyempatkan diri berkunjung ke Bandara YIA, Nivo (26), mengaku sudah empat kali mampir ke bandara di Kulon Progo tersebut. Ia mengaku, kunjungannya kali ini tidak berbeda dari Andi, yakni berlibur kecil-kecilan bersama keluarga di tengah pandemi Covid-19 saat ini.
Baca Juga: Darah Bercucuran, Ibu Disembelih Anak Sendiri saat Idul Fitri
"Sebelumnya sudah empat kali ke sini mengantar orang, sekarang jalan-jalan sama keluarga mumpung libur," kata Nivo.
Berita Terkait
-
Candi Sojiwan, Candi Bercorak Buddha yang Tersembunyi di Prambanan
-
Pantai Sedahan, Panorama Pantai dengan Dua Bukit Hijau Mempesona di Jogja
-
Jadwal Damri Bandara YIA Lengkap, Cek Jam Keberangkatan dan Tarif Selama Libur Natal dan Tahun Baru 2024
-
AP1 dan INFIA Corp Hadirkan "Hai Dudu", IP Lokal Indonesia Pertama, di Bandara Internasional Yogyakarta
-
Berkunjung ke La Li Sa Farmers Village, Destinasi Wisata Jogja Rasa Eropa
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Review Hidup Peternak Lele: Game Simulasi Bagaimana Rasanya Jadi Juragan Ikan
-
Jangan Lewatkan! Lowongan Kerja OJK 2024 Terbaru, Cek Syaratnya Di Sini
-
4 Rekomendasi HP Gaming Murah Rp 2 jutaan Memori Besar Performa Handal, Terbaik November 2024
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
Terkini
-
Sirekap di Jogja Sempat Bermasalah, Petugas Tak Bisa Unggah Data TPS
-
KDRT Tinggi di Gamping, Pemkab Sleman Luncurkan Layanan Konseling Keliling
-
Korban Laka Tunggal di DAM Cangkring Bertambah, Ini Identitasnya
-
Turun Dibanding 2020 hingga 10 Persen, KPU Ungkap Alasan Partisipasi Pemilu Berkurang
-
Miris, Pelajar Kelas 10 Sebuah SMK di Gunungkidul Dicabuli Ayah Tirinya Berulang Kali