SuaraJogja.id - Cuaca ekstrem yang melanda pesisir Provinsi DI Yogyakarta dan sekitarnya dibarengi dengan tingginya gelombang air laut beberapa hari terakhir.
Tingginya gelombang air laut bahkan tidak hanya merusak ratusan bangunan di beberapa pantai di DIY namun juga hilang tertarik arus air laut. Gelombang tersebut bahkan mencapai tinggi 5 hingga 6 meter.
Berdasarkan keterangan dari Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul, Eddy Basuki dan laporan dari petugas SAR di wilayah Gunungkidul, gelombang tinggi merusak sejumlah fasilitas di 11 lokasi pantai. Di antaranya di pantai Sundak, Somandeng, Sepanjang, Watu Lawang, Indrayanti, Sadranan, Slili, Krakal, Baron, Ngandong dan Ngrumput.
"Pantai Somandeng dan Watu Lawang serta Sadranan menjadi pantai yang terparah kerusakannya. Karena hantamannya cukup besar dibanding pantai lain,"ujar Eddy, Jum'at (29/5/2020) melalui nomor pribadinya.
Baca Juga: Resmi! Kejuaraan Dunia Bulutangkis Junior Diundur ke Januari 2021
Eddy mengungkapkan, gelombang tinggi mulai terjadi sejak hari Selasa dengan ketinggian sekitar 4 meter. Hingga saat ini diperkirakan gelombang tinggi masih melanda di sejumlah kawasan pesisir selatan DIY.
Tidak hanya berdampak pada masyarakat dan bangunan sekitar pantai, ratusan telur penyu yang ada di pantai karangwuni berhasil diselamatkan oleh salah seorang warga yang kemudian diserahkan kepada penangkaran penyu abadi.
"Sekitar kurang lebih 100-an telur penyu berhasil selamat dari gelombang pasang kemarin. Ditemukan seorang warga di pantai Karangwuni semalam, diserahkan ke pantai Trisik di Penangkaran Penyu Abadi. Penghuni baru di pantai selatan bertambah gengss," tulis akun Twitter @SarGlagahwil5.
Unggahan yang sudah diretweet dan disukai oleh puluhan warganet tersebut mendapatkan respon positif. Salah satunya akun @_keomnkgbalap.
"Semoga menetas, tumbuh dan berkembang," tulisnya.
Baca Juga: Dirut TVRI Baru Eks Kontributor Playboy, HNW: Mestinya Depankan Budaya Malu
Berita Terkait
-
Peringatan BMKG, Indonesia Diancam Cuaca Ekstrem dan Bencana Hidrometeorologi
-
Dampak La Nina: Ancaman Banjir dan Longsor Mengintai Indonesia
-
Curah Hujan Meningkat, ASDP Ingatkan Penumpang Kapal Penyeberangan Waspada Cuaca Ekstrem
-
Ombak 10 Meter! Kong-rey Ancam Taiwan, Topan Terkuat dalam 8 Tahun?
-
Tips Memilih Cover Mobil Terbaik: Perlindungan Maksimal dari Panas Matahari dan Cuaca Ekstrem
Tag
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bau Badan Rayyanza Sepulang Sekolah Jadi Perbincangan, Dicurigai Beraroma Telur
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
Terkini
-
Sunarso Dinobatkan Sebagai The Best CEO untuk Most Expansive Sustainable Financing Activities
-
Reza Arap Diam-Diam Tolong Korban Kecelakaan di Jogja, Tanggung Semua Biaya RS
-
Sayur dan Susu masih Jadi Tantangan, Program Makan Siang Gratis di Bantul Dievaluasi
-
Bupati Sunaryanta Meradang, ASN Selingkuh yang Ia Pecat Aktif Kerja Lagi
-
Data Pemilih Disabilitas Tak Akurat, Pilkada 2024 Terancam Tak Ramah Inklusi