SuaraJogja.id - Kesiapan bandar udara dalam melayani masyarakat jelang New Normal atau tatanan hidup baru menjadi sorotan karena layanan transportasi udara menjadi salah satu yang paling dinantikan pembukaannya.
Dalam rangka mendukung program pemerintah tersebut, PT Angkasa Pura 1 (Persero) memastikan Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) siap beroperasi pada masa New Normal. Pengoperasian bandara kebanggaan Kulon Progo itu akan tetap memperhatikan protokol penanganan Covid-19.
Pts General Manager (GM) YIA Agus Pandu Purnama mengatakan, nantinya memang New Normal akan diterapkan penuh di bandara, namun semua pihak diimbau tetap memenuhi protokol kesehatan yang berlaku.
"Pandemi Covid-19 jelas mempengaruhi bisnis penerbangan, tapi kita tidak boleh menyerah dengan keadaan. Untuk itu YIA sudah siapkan skenario bagaimana penerapan New Normal untuk operation airport," ujar Pandu kepada awak media di kantor administrasi YIA, Jumat (5/6/2020).
Segala hal yang dipersiapkan Bandara YIA demi menunjang keamanan dan kenyamanan pengguna transportasi udara seperti thermal scanner digital di area pintu masuk, pengecekan berkas oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) hingga jarak yang dipasang di kursi untuk calon penumpang telah disiagakan.
Langkah tersebut sebagai upaya Bandara YIA dalam menerapkan physical distancing di seluruh area. Semua protokol kesehatan tersebut tidak hanya berlaku bagi calon penumpang tapi juga untuk semua petugas di area bandara. Bahkan pihak bandara sudah mengeluarkan aturan khusus untuk para petugasnya.
Terkait jumlah penerbangan di Bandara YIA, Pandu mengatakan telah terjadi penambahan yang cukup signifikan sejak 1 Juni kemarin. Karena sebelumnya, pada Maret-Mei 2020, masih diterapkan aturan pembatasan penerbangan oleh pemerintah pusat.
Saat pembatasan penerbangan tersebut Bandara YIA hanya melayani empat penerbangan per hari. Sementara untuk saat ini naik menjadi 35 penerbangan per hari.
"Jumlah penumpang yang biasanya di bawah 400 orang kini juga sudah naik hingga kurang lebih 1.700 orang. Para penumpang yang pergi ini tentunya yang sudah memenuhi syarat yang berlaku," ucapnya.
Baca Juga: Angkasa Pura I Cari Mitra untuk Isi Toko di Bandara Ngurah Rai
Saat ini maskapai yang beroperasi di YIA masih belum melayani rute penerbangan internasional. Pembukaan penerbangan internasional yang dijadwal dibuka pada Juli mendatang harus mundur lagi hingga September 2020.
"Sementara ini belum ada penerbangan internasional yang langsung turun ke YIA. Informasi terbaru September besok baru akan dibuka kembali," ungkapnya.
Berita Terkait
-
Pemeriksaan Dokumen Jadi Penyebab Antrean Panjang di Bandara YIA
-
Calon Penumpang dari Bandara YIA Tujuan Jakarta Wajib Tunjukkan SIKM
-
Objek Wisata Tutup, Warga Liburan di Bandara YIA
-
Penumpang Penuhi Syarat, Jumlah Penerbangan di Bandara YIA Meningkat
-
Bandara YIA Siapkan Rapid Test bagi Calon Penumpang
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Pakar Soroti Peluang Kerja Luar Negeri, Kabar Gembira atau Cermin Gagalnya Ciptakan Loker?
-
Menko Airlangga Sentil Bandara YIA Masih Lengang: Kapasitas 20 Juta, Baru Terisi 4 Juta
-
Wisatawan Kena Scam Pemandu Wisata Palsu, Keraton Jogja Angkat Bicara
-
Forum Driver Ojol Yogyakarta Bertolak ke Jakarta Ikuti Aksi Nasional 20 November
-
Riset Harus Turun ke Masyarakat: Kolaborasi Indonesia-Australia Genjot Inovasi Hadapi Krisis Iklim