SuaraJogja.id - Sejumlah pedagang hewan ternak di Pasar Jangkang, Kecamatan Ngemplak, Sleman mengaku, permintaan hewan ternak jelang Idul Adha 2020 turun drastis. Permintaan hewan ternak turun hingga 40-50 persen dibandingkan tahun lalu.
Salah seorang pedagang ternak kambing di Pasar Jangkang, Sri Purhadi (43) mengatakan, sebulan sebelum pelaksanaan hari raya ini permintaan kambing kurban terbilang sepi. Bahkan, peternak kambing asal Tempel ini mengatakan penurunannya mencapai 40 persen.
"Sekarang sepi sekali, biasanya satu bulan sebelum idul adha, sudah pada pesan. Ini sangat sedikit sekali," ungkap Sri ditemui wartawan di pasar setempat, Kamis (2/7/2020).
Meski begitu, saat ini harga hewan relatif normal, yakni sekitar Rp3 - 3,5 juta per ekor. Ia berharap, mendekati hari raya Idul Adha nanti permintaan hewan ternak atau daging meningkat.
Baca Juga: Muhammadiyah Minta Umat Ganti Hewan Kurban dengan Sedekah Uang
"Untuk tahun lalu penjualannya sampai 500 ekor, untuk tahun ini saya belum tahu. Namun kemungkinan pasti sepi karena dampak corona sendiri," ujar Sri.
Salah seorang pedagang sapi, Nuryanto (49) menduga, penyebab menurunnya permintaan pembeli terhadap hewan ternak karena kondisi ekonomi masyarakat yang semakin terpuruk.
"Tahun lalu, sebelum kurban untuk sapi bahkan permintaannya sampai kurang-kurang. Tapi sekarang sisa banyak, jika dihitung penurunannya sampai 50 persen," ujar Nuryanto di pasar Jangkang.
Selain turunnya permintaan, Nuryanto juga mengatakan, untuk harga hewan kurban sapi mengalami penurunan. Ia menjelaskan bahwa tahun 2019 lalu harga satu ekor sapi berkisar Rp20 juta. Tetapi saat ini turun sekitar Rp. 18 juta per ekor.
Nuryanto mengatakan, anjloknya harga serta permintaan sapi jelang Hari Raya Idhul Adha di tahun 2020 jauh lebih buruk dibanding tahun 2019.
Baca Juga: Muhammadiyah Sarankan Umat Muslim Ganti Hewan Kurban dengan Bersedekah
"Selain kondisi ekonomi masyarakat yang sedang susah, saat ini untuk pemotongan juga dihimbau dilakukan di Rumah Pemotongan Hewan (RPH). Pokoknya tahun ini yang paling buruk penjualannya," ujar pria yang telah 16 tahun berjualan di pasar Jangkang.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Penyembelihan Hewan Kurban Boleh Dilakukan di Luar RPH, Ini Syaratnya
-
Aturan Sembelih Hewan Kurban Belum Ada, Bupati Kulon Progo Imbau Hal Ini
-
Jelang Idul Adha, Ini Ketentuan Salat Ied di Kulon Progo
-
Ternak di Tapanuli Mati Misterius dengan Gigitan di Leher, Siapa Pelakunya?
-
Begini Cara Pemotongan Hewan Kurban Saat Pandemi di Kota Bandung
Terpopuler
- 8 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Tipe MPV Mei 2025: 7-Seater Harga Mulai Rp30 Jutaan, Pajak Miring
- 3 Pihak Blak-blakan Beri Dukungan untuk Yuran Fernandes, Komdis PSSI Revisi Hukuman
- Rekomendasi 5 Mobil Bekas Murah Meriah untuk Ibu Muda yang Super Aktif! Mulai 65 Jutaan
- Olla Ramlan Resmi Umumkan Lepas Hijab: Pilihan Terbaik Bukan yang Bikin Kita Nyaman
- 10 Pemain Keturunan Bisa Dinaturalisasi Demi Timnas Indonesia Lolos Olimpiade 2028
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Semen Padang Imbang, Dua Degradasi Ditentukan di Pekan Terakhir!
-
Pantas Dipanggil ke Timnas Indonesia, Patrick Kluivert Kirim Whatsapp Ini ke Ramadhan Sananta
-
BREAKING NEWS! Kaesang Pangarep Kirim Isyarat Tinggalkan Persis Solo
-
Danantara Mau Suntik Modal ke Garuda Indonesia yang 'Tergelincir' Rugi Rp1,2 Triliun
-
5 Pilihan HP Murah RAM Besar: Kamera 50 MP ke Atas, Baterai Tahan Lama
Terkini
-
70 Persen SD di Sleman Memprihatinkan, Warisan Orde Baru Jadi Biang Kerok?
-
SDN Kledokan Ambruk: Sleman Gelontorkan Rp350 Juta, Rangka Atap Diganti Baja Ringan
-
Demokrasi Mahal? Golkar Usul Reformasi Sistem Pemilu ke Prabowo, Ini Alasannya
-
Cuaca Ekstrem Hantui Jogja, Kapan Berakhir? Ini Kata BMKG
-
Parkir Abu Bakar Ali Mulai Dipagar 1 Juni, Jukir dan Pedagang harus Mulai Direlokasi