Scroll untuk membaca artikel
Rendy Adrikni Sadikin | Fitri Asta Pramesti
Senin, 13 Juli 2020 | 17:16 WIB
Festival Kebudayaan Desa rangkaian acara KKD 2020.

SuaraJogja.id - Kongres Kebudayaan Desa memasuki agenda baru melalui gelaran Festival Kebudayaan Desa-Desa Nusantara. Acara ini resmi digelar hari Senin (13/7), dan akan berlangsung hingga Jumat (16/7) mendatang.

Membuka gelaran ini, Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbud, Reza Gunawan menyebut Festival Kebudayaan Desa sebagai upaya untuk membangun ekosistem kemajuan kebudayaan yang berbasis desa.

Perhelatan seperti ini diperlukan untuk memperkuat kebudayaan nasional, yang merupakan gambaran dari budaya-budaya desa yang mengakar kuat mengikuti perjalanan masyarakat.

Ia juga mengajak masyarakat untuk memperluas jejaring dan turut terlibat dalam memperkuat basus-basis kebudayaan guna memperkokoh pondasi dalam bermasyarakat dan bernegara.

Baca Juga: Lawan Infodemik, Publik Disarankan Manfaatkan Media Komunitas

Restu Gunawan Sebut Festival Kebudayaan Desa sebagai Upaya Membangun Ekosistem Budaya

"Menurut saya, kegiatan ini sangat membanggakan," ujar Restu melalui siaran Zoom pembukaan Festival Kebudayaan Desa, Senin (13/7) pagi.

Sebagai informasi, Festival Kebudayaan Desa-Desa nusantara ini akan digelar tanggal 13 Juli hingga 16 Juli 2020.

Acara ini diharapkan dapat menjadi ruang untuk menggali gagasan, pemikiran dan praktik kebudayaan yang hidup dalam ruang keseharian warga desa-masyarakat adat di Indonesia.

Upaya ini dinilai penting untuk meletakkan kembali pondasi kebudayaan dalam tatanan Indonesia baru.

Ada delapan seri talkshow yang akan dihadirkan, terkait dengan sejumlah desa adat di nusantara. Meliputi Desa Adat Boti NTT, Desa Adat Papua, Desa Adat Sigi Sulawesi Tengah, Desa Adat Baduy Banten, Desa Adat Aceh, Desa Adat Minang, Desa Adat Melayu, Desa Adat Batak, Desa Adat Tidore, Desa Adat Dayak, Desa Adat Bajo, Desa Adat Sasak.

Baca Juga: Menghadapi Ruralisasi, Pentingnya Pola Komunikasi yang Guyub dan Kekinian

Load More