SuaraJogja.id - Sidang kasus susur Sungai Sempor, yang menghanyutkan 239 siswa dan menewaskan 10 siswi SMPN 1 Turi, kembali dilanjutkan di Pengadilan Negeri Sleman, Kamis (23/7/2020). Agenda sidang kali ini adalah pemeriksaan tiga terdakwa.
Sidang yang menghadirkan IYA (36), RY (38), serta DDS (58) ini dipimpin oleh Hakim Ketua Anas Mustakim. Ketiganya secara bergilir dipanggil untuk menjawab berbagai pertanyaan baik dari hakim ketua dan Jaksa Penuntut Umum (JPU).
"Sidang kali ini memeriksa para terdakwa. Para terdakwa berjanji untuk memberi keterangan dengan jujur tanpa ada yang ditutupi?" tanya Anas Mustakim, membuka sidang.
Ketiganya menjawab dan mengikrarkan janji untuk menjawab pertanyaan secara jujur. Sidang yang dimulai pukul 09.00 WIB tersebut diawali oleh terdakwa IYA, yang diperiksa hakim dan JPU. Selanjutnya terdakwa DDS, dan dilanjutkan oleh terdakwa RY.
Baca Juga: Fakta Terbaru Sidang Tragedi Susur Sungai, YIA Tinggalkan TKP Karena Ini
Diperiksa di akhir giliran, RY menyampaikan bahwa dirinya ikut menyesal dengan insiden yang terjadi. Namun begitu, peristiwa nahas yang menewaskan 10 orang siswi saat kegiatan Pramuka ini, kata dia, tak bisa diprediksi.
"Kegiatan ini [Pramuka] secara rutin dilakukan oleh sekolah setiap tahunnya. Bahkan tahun lalu kegiatan juga terdapat susur sungai yang lebih dikenal jelajah alam. Memang peristiwa itu [ratusan siswa hanyut] tak ada yang bisa memprediksi," ujar RY.
Ia menuturkan bahwa peserta melakukan kegiatan susur sungai pukul 13.30 WIB. Saat itu cuaca memang cukup mendung, tetapi tidak hujan.
"Usai kami memberi arahan di sekolah, peserta berangkat ke Sungai Sempor. Kami sudah mengarahkan Dewan Penggalang untuk memimpin grup peserta yang berjalan ke lokasi. Selanjutnya saat di dalam sungai, mereka kami minta untuk selalu waspada. Namun, air bah muncul tanpa prediksi dan tak kami duga," terangnya.
Anas Mustakim, yang ikut mencecar berbagai pertanyaan kepada terdakwa RY, menanyakan keberadaan pembina Pramuka 38 tahun ini ketika siswa hanyut. Keberadaan RY saat itu masih di sekolah.
Baca Juga: Nasihat Juru Kunci Soal Merapi Menggembung dan 4 Berita Hits SuaraJogja
"Kami masih di sekolah saat itu, kegiatan berjalan seperti biasa. Namun sekitar pukul 16.00 WIB terjadi insiden anak-anak [siswa] hanyut," terang dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Rupiah Loyo! Tembus Rp15.900 per Dolar AS, Calon Menkeu AS Jadi Biang Kerok
-
Harga Emas Antam Jatuh Terjungkal, Balik ke Level Rp1,4 Juta/Gram
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
Terkini
-
Eks Karyawan jadi Mucikari Online, Jual PSK via MiChat usai Kena PHK
-
Potensi Bencana Ancam Pilkada di DIY, KPU Siapkan Mitigasi di TPS Rawan
-
Sendirian dan Sakit, Kakek di Gunungkidul Ditemukan Membusuk di Rumahnya
-
UMKM Dapat Pesanan Ekspor, Tapi Tak Sanggup Produksi? Ini Biang Keroknya
-
Dari Mucikari Hingga Penjual Bayi, 11 Tersangka TPPO di Yogyakarta Diringkus