SuaraJogja.id - Pandemi Covid-19 memberi dampak yang besar pada hampir semua sektor kehidupan masyarakat. Banyak pekerja formal yang terpaksa harus merelakan nasibnya karena terkena PHK, pun tak sedikit pula pekerja informal yang harus memutar otak agar tetap bisa memenuhi kebutuhan hidup.
Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian Kabupaten Bantul Agus Sulistiyana, mengatakan dampak pandemi Covid-19 sangat terasa bagi kegiatan Usaha Kecil Menengah (UKM). Hingga saat ini, masih sekitar 95 persen prosentase usaha UKM di Bantul yang terdampak.
"Hingga saat ini, perkiraan UKM di Bantul yang terdampak pandemi Covid-19 mencapai 95 persen," ujar Agus kepada SuaraJogja.id, Selasa (4/8/2020).
Agus mengatakan, Pemprov DIY pun juga sudah melakukan berbagai upaya untuk membantu pelaku usaha yang terdampak. Mulai dari memberikan pengarahan atau sosisalisasi tentang protokol kesehatan agar semua paham dan dapat melangsungkan kembali usahanya, setelah itu dilanjutkan dengan penguatan kerja sama antaraktor hingga peningkatan kapasitas pelaku usaha.
Baca Juga: Banting Stir dari Driver Online, Arif Sukses dengan Angkringan Empon-empon
Terkait dengan bantuan lain, misalnya dengan pemberian intensif bagi pelaku usaha yang terdampak, dikatakan Agus, hal itu menjadi wewenang dari pemerintah pusat.
"Itu yang pemda lakukan kecuali pemberian insentif. Kalau yang pemberian insentif dan relaksasi hutang adalah kewenangan dari pemerintah pusat," ucapnya.
Diungkapkan Agus, sebenarnya ada cukup banyak UKM di Bantul yang masuk ke dalam gerai Bandara Yogyakarta International Airport (YIA). Namun karena masih dalam kondisi pandemi Covid-19 gerai di YIA tersebut belum bisa beroperasi.
"Masih terus persiapan untuk UKM yang masuk ke Bandara YIA. Sebelumnya, kita juga pernah mengadakan kerjasama atau kemitraan antar aktor dan unsur pelaku usaha dengan menggelar fashion show batik dari salah satu UKM di Bantul," jelasnya.
Agus menuturkan, meski hampir semua kegiatan usaha kecil menengah terdampak pandemi covid-19, masih ada pelaku usaha tetap bisa eksis dan malah mendapat peningkatan keuntungan.
Baca Juga: Konsumsi Empon-Empon untuk Tangkal Corona Tak Boleh Lebih dari 8 Minggu
Kecilnya prosentase usaha yang masih bisa bertahan itu tetap berpengaruh dalam menggerakkan roda perekonomian baik di masyarakat atau ke dalam Bantul sendiri.
Berita Terkait
-
Aldi Satya Mahendra Sekolah di Mana? Cetak Sejarah Pembalap RI Pertama Juarai WorldSSP300
-
MAN 2 Bantul Meriahkan Expo Kemandirian Pesantren di UIN Sunan Kalijaga
-
Seru! MAN 2 Bantul Sukses Gelar Penerimaan Tamu Ambalan 2024
-
Langsung Kunjungi DPRD DIY, Siswa MAN 2 Bantul Belajar Demokrasi
-
Berkah MK hingga Langkah Besar Wahyu Anggoro Hadi untuk Bantul
Terpopuler
- Vanessa Nabila Bantah Jadi Simpanan Cagub Ahmad Luthfi, tapi Dipinjami Mobil Mewah, Warganet: Sebodoh Itu Kah Rakyat?
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Adu Pendidikan Zeda Salim dan Irish Bella, Siap Gantikan Irish Jadi Istri Ammar Zoni?
Pilihan
-
Kekerasan di Pos Hauling Paser, JATAM Desak Pencabutan Izin PT MCM
-
Jelajah Gizi 2024: Telusur Pangan Lokal Hingga Ikan Lemuru Banyuwangi Setara Salmon Cegah Anemia dan Stunting
-
Pembunuhan Tokoh Adat di Paser: LBH Samarinda Sebut Pelanggaran HAM Serius
-
Kenapa Erick Thohir Tunjuk Bos Lion Air jadi Dirut Garuda Indonesia?
-
Sah! BYD Kini Jadi Mobil Listrik Paling Laku di Indonesia, Kalahkan Wuling
Terkini
-
Akademisi UGM: Program Transmigrasi di Papua Masih Dibutuhkan
-
Satpol PP Kota Yogyakarta Terjunkan 100 Personel Amankan Kampanye Terbuka
-
DPD Golkar Gunungkidul Pecat Kader AMPI karena Dukung Paslon Selain Endah-Joko
-
Geger, Remaja Diduga Klitih Diamankan Warga di JJLS Gunungkidul
-
Peringati Hari Pahlawan, The 101 Yogyakarta Tugu dan Museum Benteng Vredeburg Hadirkan Pameran Seni Peaceful Harmony