Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Sabtu, 08 Agustus 2020 | 13:53 WIB
Kapolres Bantul AKBP Wachyu Tri Budi Sulistyono memberikan keterangan kepada wartawan di Kantor Bupati Bantul, Senin (18/11/2019) - (SUARA/Baktora)

SuaraJogja.id - Menyusul insiden Pantai Goa Cemara Bantul pada Kamis (6/8/2020), di mana tujuh wisatawan Sleman terseret ombak, Kapolres Bantul AKBP Wachyu Tri Budi Sulistiyono mengimbau masyarakat yang berkunjung ke pantai selatan untuk mewaspadai bahaya gelombang tinggi.

Wachyu mengatakan bahwa selama Juli hingga Agustus, biasanya memang ombak cukup tinggi, sehingga wisatawan harus lebih-berhati-hati saat berkunjung ke pantai.

"Imbauannya, ini kan bulan Juli-Agustus ini musimnya musim angin besar dan ombaknya cukup tinggi, jadi masyarakat yang berwisata ke pantai itu diimbau untuk berhati-hati," kata Wachyu saat proses pencarian wisatawan tenggelam di Pantai Goa Cemara Bantul, Jumat (7/8/2020).

Menurut dia, masyarakat yang berkunjung ke pantai selatan seharusnya tidak bermain air laut, apalagi ke arah tempat gelombang tinggi, karena arusnya yang deras dapat menyeret dan membahayakan keselamatan pengunjung sendiri.

Baca Juga: Video Joko Widodo di Pantai Goa Cemara dan 4 Berita SuaraJogja Lainnya

"Jangan bermain ke arah tempat gelombang tinggi atau ombak besar atau coba-coba bermain ke dalam air, karena kita tidak tahu situasi, kalau ternyata ombaknya kecil tiba-tiba jadi tinggi, apalagi orang dari luar Bantul tidak tahu situasi (ombak) di pantai," tutur Wachyu, dikutip dari ANTARA.

Ia mengatakan, berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gelombang pantai selatan pada musim ini memiliki ketinggian mencapai tiga sampai empat meter, sehingga sebisa mungkin masyarakat menghindari atau bahkan tidak berwisata, mengingat masih masa pandemi COVID-19.

"Jadi imbauan ke masyarakat sebenarnya dalam situasi pandemi ini kan anak libur sekolah dan belajar di rumah, jangan malah dimanfaatkan pada jam-jam seperti ini justru mengajak anak-anaknya pergi, apalagi ke pantai Bantul terkenal daerah palung juga, jadi sangat rawan," katanya.

Diberitakan SuaraJogja.id sebelumnya, rombongan dari wilayah Sleman yang terdiri dari 18 orang berkunjung ke Pantai Goa Cemara di daerah Bantul, Kamis (6/8/2020). Kejadian nahas kemudian menimpa mereka pada sekitar pukul 09.00 WIB. Sebanyak 7 orang dari rombongan itu menjadi korban saat bermain bola di kawasan pantai.

Dua korban, yakni Uli Nur Rochmi (28) dan Ahmad Nur Fauzi (30) -- kakak Uli, telah dievakuasi dan dibawa ke Puskesmas Sanden pada Kamis. Namun nahas, nyawa keduanya tidak tertolong sesampainya di sana. Sementara satu korban lain, Muh Zafir Zakie Alfarizi (8), ditemukan di Pantai Pandansimo, Kecamatan Srandakan, Bantul pada Jumat (7/8/2020) malam dengan posisi tersangkut jaring nelayan.

Baca Juga: Korban Insiden di Pantai Goa Cemara Tersangkut Jaring Nelayan

Kini tersisa empat korban lain yang masih dalam pencarian: Joko Widodo (30) -- suami Uli, Muhammad Rizki Romadhon (7), dan Ahmad Chairul Fatah (4), yang merupakan warga Cemoro, Tempel, Sleman. Sedangkan satu lainnya adalah Muhammad Zidan Abdari (8) yang merupakan warga Ngentak, Tempel, Sleman.

Load More