Lebatnya pohon jati yang tumbuh di sepanjang jalan yang dilalui cukup membantu menahan panasnya sinar matahari yang akan mengenai kulit tua Mbah Surati.
Pemandangan sungai yang mulai kehabisan airnya dan area persawahan bertingkat di bawah bukit menemani perjalan nenek Devi tersebut.
"Biasanya berangkat dari rumah pagi hari sekitar 07.00 WIB. Riyin saben dinten mas, menawi sakniki sampun mboten, (Kalau dulu setiap hari, tapi kalau sekarang sudah tidak),” kata Suratinem.
Dari mata Suratinem, cucunya Devi adalah anak yang tergolong cerdas. Hal itu bukan tanpa dasar, saat ini Devi sudah mampu untuk menulis. Kemampuan itu dikatakan Suratinem lebih cepat dibandingkan dengan anak-anak seusianya.
Baca Juga: Ingatkan Covid-19 Masih Ada, TRC BPBD DIY Gelar Upacara 17an Pakai Hazmat
Selain itu, menurut Suratinem, Devi merupakan anak yang tidak rewel atau bahkan merepotkan.
Meski tanpa ada bimbingan kedua orang tuanya, Devi tetap bersemangat untuk belajar secara mandiri.
Harapan Suratinem jelas agar cucunya itu bisa terus menempuh pendidikan secara layak demi terus menghidupkan cita-cita menjadi seorang dokter di masa yang akan datang.
Sementara itu ditemui secara terpisah, Kepala Sekolah SD Negeri Jetis, Siti Kamilah mengatakan, Suratinem, nenek Devi, tidak pernah absen mengantarkan dan mengambil tugas baru yang diberikan oleh sekolah selama pandemi Covid-19 ini. Demi membantu Suratinem, pihak sekolah juga telah membuat jadwal terkait dengan pengambilan dan pengembaluan tugas.
"Bagi siswa yang tidak bisa mengikuti pelajaran jarak jauh secara daring, seperti Devi ini salah satunya, kami jadwalkan untuk mengambil dan mengumpulkan tugas setiap hari Kamis," tutur Siti.
Baca Juga: Bertambah Terus, Pasien Corona di DIY Jelang HUT RI Melejit 1.025 Kasus
Selain menjadwalkan sang nenek untuk bisa datang ke sekolah, pihaknya juga memberikan perhatian lainnya guna tetap membantu Devi memaksimalkan program belajar dari rumah.
Berita Terkait
-
Jatimulyo Kulon Progo Masuk Anugerah Desa Wisata Indonesia, Dapat Pujian Selangit dari Menparekraf Sandiaga Uno
-
Asyiknya Packrafting di Kali Papah, Cocok untuk Liburan Bareng Keluarga
-
3 Cara Nikmati Petualangan Seru di Samigaluh Kulon Progo, Wajib Main ke Kebun Teh!
-
Usung Marija Jadi Calon Bupati Kulon Progo 2024, Gerindra Bentuk Koalisi Besar Bareng Partai-partai Ini
-
Program "Ayo Belajar Ekspor" Kulon Progo Arahkan Pelaku IKM Luaskan Perdagangan
Terpopuler
- Shin Tae-yong: Saya Sudah Sering Katakan, Liga Indonesia Harus...
- Selamat Datang Penyerang Keturunan! 2 Tak Perlu Naturalisasi untuk Bela Timnas Indonesia U-23
- 10 Aplikasi Penghasil Uang Resmi Didukung Pemerintah Bisa Cuan Jutaan Rupiah
- 3 Bek Asing Jago yang Bisa Direkrut PSM Makassar untuk Gantikan Yuran Fernandes
- Alhamdulillah Elkan Baggott Tak Jadi Pergi
Pilihan
-
Industri Otomotif RI "Meriang": Penjualan Mobil April 2025 Anjlok Terparah dalam Setahun!
-
10 Skincare Brand Milik Artis, Kosmetik Lokal Kualitas Internasional
-
Persib Juara, Wak Haji Umuh Gelar Pesta Rakyat hingga Datangkan Biduan
-
Deretan Brand Cushion Foundation Terbaik 2025, Aman Izin BPOM
-
Harga Emas Antam Terbaru, Berat Banget Naiknya
Terkini
-
Pintu Masuk Tempel Paling Padat, DIY Alami Lonjakan Ratusan Ribu Kendaraan saat Libur Waisak
-
Kolonel Antonius, Korban Ledakan Amunisi Garut, Dimakamkan: Penghormatan Terakhir dari TNI dan Keluarga
-
Berbah Sleman Akhirnya segera Punya SMA Negeri, Warga Tak Perlu Sekolah ke Kecamatan Lain
-
Kisah Kolonel Antonius, Perwira TNI Gugur di Garut: Dari Sleman hingga Jadi Kebanggaan Keluarga
-
Modal Klik Dapat Rezeki, Manfaatkan Link Saldo DANA Kaget untuk Keperluanmu Hari Ini