Caranya dengan menugaskan setiap guru bersangkutan untuk berkunjung ke rumah Devi secara langsung.
Program itu biasanya dilaksanakan setiap 2 minggu sekali, namun untuk sementara karena satu dan lain hal program ini sementara ditunda terlebih dulu.
Perkataan Suratinem sebelumnya yang menyebutkan Devi adalah anak yang cerdas, juga tidak dipungkiri oleh Siti.
Pasalnya setiap pelajaran yang diberikan dapat diserap dengan baik oleh Devi. Oleh karena itu pihak sekolah terus mengupayakan bantuan beasiswa untuk Devi dan anak-anak lain yang berada di sekolahnya.
“Kami dari pihak sekolah mengusulkan beasiswa kepada keluarga yang tidak mampu agar nantinya bisa tercover oleh Baznas. Alhamdullilah, kalau buat Devi ini mendapat banyak bantuan,” ucapnya.
Selama ini, bahkan hingga saat ini, Devi dan sang nenek Suratinem mengandalkan perhatian tetangga yang turut peduli dan prihatin dengan kondisi mereka. Tidak sedikit juga bantuan dari para dermawan atau bahkan kelompok pengajian yang datang langsung untuk memberi bantuan baik berupa uang atau bahan pokok.
Kepala Dukuh Kalingiwa, Basiran mengatakan, bahwa keluarga Suratinem termasuk dalam keluarga yang tidak mampu. Beruntung mereka masih memperoleh bantuan uang tunai dari Program Keluarga Harapan (PKH) Rp.300.000 perbulan.
"Suratinem saat ini hanya mencari kayu, bagi mereka yang penting masih bisa makan sehari-hari dan mencukupi kebutuhan pokok sehari-harinya," tutur Basiran.
Dengan segala keterbatasan yang dimiliki Devi, tidak menjadi Devi sebagai anak cengeng yang penuh dengan tuntutan keinginan. Justru malah dengan kesederhanaan yang dipunya Devi menjadi anak yang semakin tekun untuk belajar dan membantu sang nenek agar bisa terus mendekatkan diri dengan impiannya.
Baca Juga: Ingatkan Covid-19 Masih Ada, TRC BPBD DIY Gelar Upacara 17an Pakai Hazmat
Sifatnya yang ceria dan tidak mudah menyerah itu sudah terbukti dan membuahkan hasil. Pasalnya Devi berhasil menyabet peringkat empat di kelasnya.
Siswi kelas IV yang senang dengan pelajaran Matematika ini mengaku sudah sangat rindu untuk bersekolah lagi. Memakai seragam, belajar secara langsung dan bertemu teman-teman serta gurunya menjadi angan-angannya belakangan ini. Devi tidak tahu kapan bisa bersekolah lagi, tapi yang pasti, dia sudah rindu untuk itu.
"Bu guru, pak guru kadang datang ke rumah buat belajar. Terus juga ke rumah Nisa (temannya) yang punya hp," ucap Devi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
Shayne Pattynama Hilang, Sandy Walsh Unjuk Gigi di Buriram United
-
Danantara Tunjuk Ajudan Prabowo jadi Komisaris Waskita Karya
-
Punya Delapan Komisaris, PT KAI Jadi Sorotan Danantara
-
5 Rekomendasi HP Tahan Air Murah Mulai Rp2 Jutaan Terbaik 2025
-
Bak Langit dan Bumi! Gaji Anggota DPR RI vs Eks Bek Milan di Parlemen Georgia
Terkini
-
Hindari Tragedi Keracunan Terulang! Sleman Wajibkan Guru Cicipi Menu MBG, Begini Alasannya
-
PTS Akhirnya Bernapas Lega! Pemerintah Batasi Kuota PTN, Yogyakarta Jadi Sorotan
-
Kisah Diva Aurel, Mahasiswi ISI Yogyakarta yang Goyang Istana Merdeka
-
Angin Kencang Terjang Sleman, Pemkab Pastikan Bantuan Tepat Sasaran, Ini Strateginya
-
Ekspor Kemiri, Susu, Cabai: Yogyakarta Buktikan Bisa Jadi Lumbung Pangan, Ini Strategi Kementan