SuaraJogja.id - Dua unit sekolah dasar (SD) di Kabupaten Sleman terdampak pembangunan tol Jogja-Solo dan Jogja-Semarang (sektor Jogja-Bawen).
Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pendidikan (Disdik) Sleman, Sri Adi Marsanto mengungkapkan, SD yang terdampak tol tersebut antara lain SD N Nglarang, Kecamatan Mlati dan SD N Banyurejo 1, Kecamatan Tempel.
SD N Nglarang terdampak jalur exit tol Jogja-Solo, SD N Banyurejo 1 terdampak Jogja-Semarang (sektor Jogja-Bawen).
Gedung SD N Nglarang hanya terdampak sebagian, sehingga masih bisa menyelenggarakan aktivitas di sana. Nantinya, Disdik Sleman akan membantu pembangunan gedung terdampak.
"Kalau kena, pasti ada penggantian. Tetep bisa berdiri di situ. Masyarakat juga masih menghendaki SD berdiri di situ," ujarnya, Selasa (25/8/2020).
Baca Juga: Penganiayaan di Burjo Sleman, Korban Alami Luka Tusuk Bagian Perut
Sementara itu untuk SD N Banyurejo 1, solusinya akan ada sekolah yang didirikan untuk menggantikannya, di lokasi lain, namun tetap berada di wilayah Banyurejo.
"Pakai tanah kas desa yang disediakan oleh Pemdes Banyurejo, nanti desa yang berurusan dengan tanah. Bangunannya tanggung jawab Pemkab," ujarnya.
Pemdes memegang peranan mengurus pengadaan tanah, karena Pemdes adalah pihak yang paling mengetahui tanah kas desa sebelah mana, yang bisa digunakan sebagai lokasi baru sekolah.
"Jadi desa yang cari. Itu kan aset desa. Perizinan dan sebagainya nanti ke Gubernur, tapi desa dulu awalnya," papar Sri Adi lebih lanjut.
Menurut Sri Adi, Pemdes Banyurejo telah menyatakan kesanggupan, untuk mencarikan tanah ganti lokasi dengan TKD.
Baca Juga: Viral Galih Gadis Penjual Tahu di Sleman, Putar Otak Bertahan Saat Pandemi
"Karena masyarakat di situ masih membutuhkan sekolah itu. Kami yang akan bangunkan," terang dia.
Proses penggantian belum dilakukan karena baru saja melewati tahapan sosialisasi.
Penggantian gedung akan diawali dengan penyiapan gedung pengganti terlebih dahulu, baru kemudian diikuti dengan perobohan gedung lama.
Kala ditanya soal antisipasi tahapan pembangunan gedung yang diperkirakan mengganggu kegiatan belajar mengajar (KBM), Sri menjamin kelak nihil hambatan dan kendala dalam KBM.
Walau ia tidak menampik, setiap pembangunan fisik pasti ada dampak polusi suara dan udara.
"Mestinya ada antisipasi terhadap itu. Mungkin ada treatment pengelola proyeknya, pasti akan ada," kata Sri menekankan.
Pj Kepala Desa Banyurejo, Sunarta membenarkan, adanya tanah desa Banyurejo yang digunakan sebagai lokasi gedung sekolah, dan terdampak proyek tol Jogja-Bawen.
Pada prinsipnya, pihaknya tidak masalah dan mendukung proyek nasional tersebut.
"Kalau memang tanah kas desa akan dipakai nanti bisa dipakai, tapi kan harus ada penggantinya di tempat lain," ucapnya.
Menurut dia, kemungkinan bangunan SD N Banyurejo 1 akan direlokasi. Sehingga pihaknya harus mencari lokasi baru.
"Soal berapa ganti untungnya nanti dari Satker tol. Kami harus siapkan dahulu lahan pengganti SD yang kena tol itu," kata dia.
Kontributor : Uli Febriarni
Berita Terkait
-
Oral Seks Berujung Pasal Berlapis! Begini Nasib Pengendara Xpander yang Tabrak Lari Penyandang Disabilitas hingga Tewas
-
Gak Ada Otak! Nyetir Mobil sambil 'Anu' Dikemut Cewek, Mahasiswa di Sleman Tabrak Pria Difabel hingga Tewas
-
BRI Liga 1: PSS Sleman Jalani Laga Uji Coba, Ini Tujuan Mazola Junior
-
Dari Sekda ke Bupati: Harda Kiswaya dan Visi Sleman yang Maju dan Berkeadaban
-
Tantangan Terbuka Hokky Caraka untuk Wataru Endo: Saya Ingin Tahu!
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Logistik Pilkada Sleman sudah Siap, Distribusi Aman Antisipasi Hujan Ekstrem
-
Seharga Rp7,4 Miliar, Dua Bus Listrik Trans Jogja Siap Beroperasi, Intip Penampakannya
-
Skandal Kredit Fiktif BRI Rp3,4 Miliar Berlanjut, Mantri di Patuk Gunungkidul Mulai Diperiksa
-
Pakar Ekonomi UMY Minta Pemerintah Kaji Ulang Terkait Rencana Kenaikan PPN 12 %
-
DIY Perpanjang Status Siaga Darurat Bencana hingga 2 Januari 2025