"Tahun 2018 kita ngadainnya hipnoterapi, kita datangin yang profesional, tahun lalu, kita ngadain Yoga Ketawa. Output-nya mereka senang, sampai Pajamas Party adalah kegiatan yang sangat ditunggu-tunggu," pungkasnya.
Terbentuknya Positive Mental Attitude
Ian Sofyan berkeinginan membuat Sahabat Cempluk sebagai pendukung dan penyemangat para odapus dalam setiap kondisi mereka, terutama di masa paling berat dalam hidup pasien.
Menurutnya, bantuan terbaik yang bisa diberikan adalah dengan membangun lingkungan yang bisa menumbuhkan mental positif dan berdaya, sehingga seburuk apapun kondisinya diharapkan odapus selalu bisa bangkit lagi, bergerak terus dengan 'new normalnya’ pada pengidap autoimun, seperti Lupus maupun yang lainnya.
Baca Juga: Lebih Dekat dengan Vero, Sosok Inspiratif di Balik Tempat Nasi Gratis Jogja
"Aku pengin temen-temen punya positive mental attitude, karena itu yang paling utama untuk bisa sembuh, bisa mandiri. Temen-temen yang mau menerima kondisinya, dan mau belajar cara menerima kondisinya," tutur perempuan yang dulunya berprofesi sebagai penyiar radio ini.
Ibu dari satu anak ini mengatakan bahwa sistem dalam Sahabat Cempluk adalah pass by value. Maksudnya, odapus pada generasi sebelumnya menjadi contoh odapus baru, baik dalam hal pengalaman maupun semangat.
"Yang dulu disemangatin, yang dulunya terinspirasi, sekarang gantian jadi yang memberikan inspirasi dan memotivasi. Begitu terus siklusnya. Karena kondisi lupus sulit dijelaskan, sulit dipahami bahkan oleh odapus sendiri," jelas Ian.
Terkadang, lanjutnya, ada masa pasien merasa kesepian karena keluarga, pasangan dan lingkungan tidak memahami kondisi mereka. Dengan adanya teman-teman yang senasib, odapus bisa berbicara dan berbagai dengan sesama.
"Yang paling penting aku pengin Cempluk itu bisa mengajak temen-temen positif lagi. I think, itu sudah mulai terbentuk, belum semua, tapi sudah terjadi estafetnya, that's the most important, menurutku," lanjutnya lagi.
Baca Juga: Wadah Baru Bagi Komunitas Perupa Jakarta di Pasar Gembrong Baru
Tidak sekedar itu, Ian ingin Sahabat Cempluk memberikan dampak yang dapat bermanfaat untuk jangka panjang, apa pun bentuknya. Tujuannya agar pasien dapat bertahan dalam kondisi 'keterbatasan' mereka.
"Semangat, manfaat, berjuang"
Itulah tiga kata yang selalu Ian dan Puput, serta odapus di Sahabat Cempluk katakan. Mereka selalu menguatkan satu sama lain bahwa kehidupan seorang odapus akan baik-baik saja, bahwa masih ada harapan di depan mata mereka.
"Enggak papa. It's okay, kok. Nanti juga akan membaik. Kalau saat ini lagi belum bisa, harus bersabar karena ini long run, marathon," tutur Ian sambil tersenyum.
Sama halnya dengan Puput, yang selalu menguatkan pasien lain dengan memberi pesan agar tidak melulu galau akan kondisi mereka.
"Galau boleh, enggak papa. Dari galau itu kita belajar, habis ini kita mau ngapain? Hidup kita ini selanjutnya mau gimana? Gimana caranya, pasti kita bisa bermanfaat buat orang lain. Bukan berarti kita sakit, kita enggak bisa ngapa-ngapain," tandas Puput.
Berita Terkait
Terpopuler
- Mengenal Klub Sassuolo yang Ajukan Tawaran Resmi Rekrut Jay Idzes
- 6 Pilihan HP RAM 12 GB Dibawah Rp2 Juta: Baterai Jumbo, Performa Ngebut Dijamin Anti Lag!
- Polemik Ijazah Jokowi Memanas: Anggota DPR Minta Pengkritik Ditangkap, Refly Harun Murka!
- 5 Pilihan Mobil Bekas Honda 3 Baris Tahun Muda, Harga Mulai Rp50 Jutaan
- 5 AC Portable Murah Harga Rp350 Ribuan untuk Kamar Kosan: Dinginnya Juara!
Pilihan
-
Harga Emas Antam Lompat Tinggi, Cek Deretannya
-
Siapa Takeyuki Oya? Bawa Liga Jepang Melesat Kini Jadi GM Urus Liga Indonesia
-
QJMotor Cito 150 Diperkenalkan di Jakarta Fair, Motor Sport Mini dengan Transmisi Matic
-
Pemain Keturunan Yogyakarta Bisa Langsung Gabung Timnas Indonesia U-20 Tanpa Naturalisasi
-
Liga Putri Digelar Bareng Pilpres 2029, Bakal Jadi Alat Politik?
Terkini
-
JP Morgan Borong Saham BBRI, Sinyal Kuat Kepercayaan Global ke BRI
-
Sekolah Swasta Jogja Siap Gratiskan Pendidikan, Asal... Dana Pemerintah Harus Cukup
-
Selain Bukan Kurir ShopeeFood Resmi, Dua Tersangka Pengerusakan Mobil Polisi Tak Saling Kenal
-
Dulu Panen, Sekarang Gigit Jari: Curhat Pedagang dan Jukir Pasca Relokasi Parkir ABA di Jogja
-
Pasangan Couplepreneur Ini Dapat Dukungan BRI, Ekspansi Bisnis Sampai Amerika