Rere sendiri mengaku bahwa saat ini keluarganya sudah mulai menerima dan tidak mempermasalahkan lagi. Pasalnya Rere juga sudah dandan di rumah dan semua pakaiannya pun perempuan, tidak ada pakaian laki-laki.
Ketika ditanya mengenai kegiatannya di Warkop sendiri, Rere mengatakan saat ini lebih sering membantu Mami Diana, sebutan Rere untuk Diana, untuk menjaga warung. Mereka sering bergantian dalam berjaga. Satu saat Diana beristirahat, Rere dan teman-teman lainnya yang menjaga, begitu sebaliknya.
Selain berkegiatan menjaga warung, Rere juga mempunyai kesibukan sendiri yakni membuka pijat. Tidak hanya di wilayah Wates, Kulon Progo saja tapi hingga ke Purworejo dan Yogyakarta. Ia juga kadang masih mengisi kegiatan dengan menari hingga menyanyi.
Setiap komunitas mesti memiliki kisah suka duka di dalamnya. Terkait dengan itu Rere, mengutarakan bahwa suka duka itu kadang muncul ketika tidak adanya kekompakan dalam satu komunitas itu sendiri. Misalnya saja, ada salah satu anggota yang merasa iri atau yang lain saat teman-teman mendapat job. Meski begitu ia tetap bersyukur memiliki teman-teman yang saling peduli.
Baca Juga: Tiga Pasien Positif Covid-19 Asal Kulon Progo Dinyatakan Sembuh
Menurut Rere, saat ini penerimaan di masyarakat sendiri sudah terdapat perbedaan yang cukup pesat. Bukan menuju ke arah yang buruk tapi justru menuju arah yang lebih baik.
"Menurut saya, sekarang masyarakat sudah bisa menerima kok mas. Kata-kata yang dulu dan sekarang juga beda, kalau biasanya dulu sering dikatain banci atau yang lainnya, sekarang itu udah ngga lagi. Sudah biasa, maksudnya ketemu di jalan juga menyapa, bahkan sering ngajak ngobrol," ungkapnya.
Kendati belum sepenuhnya diskriminasi itu hilang, tapi menurut Rere perkembangan itu sekarang dapat terlihat dari penerimaan yang baik dari masyarakat terhadap komunitas atau kelompok waria.
Sementara itu Direktur Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Cabang Kulon Progo, Rina Agustin Saputri, mengatakan bahwa memang pihaknya melakukan pendampingan kepada kelompok atau komunitas di suatu wilayah. Mulai dari pendampingan di sekolah, desa dan teman-teman termarjinalkan, yakni salah satunya yang ada di Kulon Progo adalah Komunitas Waria Kulon Progo ini.
"Jadi setiap bulan kita akan turun ke lapangan untuk melakukan monitoring dan evaluasi ke temen-temen waria yang ada di Kulon Progo. Sekretariat memang ada di sini [Warung Kopi] yang saat ini dipegang oleh Mbak Diana," kata Rina.
Baca Juga: Bak Ngopi di Atas Awan, Begini Indahnya View Coffee Angkasa Kulon Progo
Rina menuturkan pendampingan atau bantuan dari PKBI dapat berupa banyak hal. Semisal terdapat kasus-kasus yang memang dirasa tidak memungkinkan di selesaikan sendiri PKBI akan turun untuk membantu menyelesaikannya.
Berita Terkait
-
Viral Waria Salat Tarawih di Tengah Jamaah Pria: Pasti Hatinya Bergejolak
-
Sempat Viral Gegara Marah-marah Dikasih Uang Rp1 Ribu saat Ngamen, Cika Waria di Kembangan Diringkus Polisi
-
Viral Reaksi Pengamen Waria Marah Usai Diberi Rp 1.000, Langsung Pamer Kunci Mobil
-
Usai Viral Ngamuk Gegara Ngamen Dikasih Rp1 Ribu, Apotek di Jakbar Diamuk
-
Apes! Pria di Bekasi Diperas Waria, Tas Dikuras Usai Ketemuan
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
-
Persija Terlempar dari Empat Besar, Carlos Pena Sudah Ikhlas Dipecat?
-
Momen Timnas Indonesia U-17 Gendong ASEAN Jadi Pembicaraan Media Malaysia
-
Terbang ke Solo dan 'Sungkem' Jokowi, Menkes Budi Gunadi: Dia Bos Saya
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
Terkini
-
Maut di Jalan Wates: Ninja Hantam Tiang, Satu Nyawa Melayang
-
Jogja Diserbu 4,7 Juta Kendaraan Saat Lebaran, 9 Nyawa Melayang Akibat Kecelakaan
-
Malioboro Bau Pesing? Ide Pampers Kuda Mencuat, Antara Solusi atau Sekadar Wacana
-
BI Yogyakarta Catat Penurunan Drastis Peredaran Uang Tunai saat Lebaran, Tren Transaksi Berubah
-
Kantongi Lampu Hijau dari Pusat, Pemkab Sleman Tancap Gas Isi Kursi Kosong OPD